Afya berlari sekuat tenaga.
"Tunggu...." Teriaknya."Tunggu pak huh.. huh.." ujarnya dengan ngos-ngosan.
"Ya udah cepat masuk.." ujar satpam sekolah Afya.
Afya pun tersenyum senang.
"Makasih pak.." ujarnya.Untung masih boleh masuk. Nggak papa di hukum, dari pada nggak boleh masuk sama sekali.
"Telat lagi Lo.." ujar Rian ketua OSIS SMA Nusantara.
Afya mengangguk kan kepalanya lesu. Dia telat gara-gara Afwan yang meninggalkan nya.
Pagi tadi ayahnya tidak bisa mengantarnya ke sekolah, dan dia di suruh berangkat bersama Afwan. Tapi, adiknya yang laknat itu malah meninggalkan nya.
Dan akhirnya dia terlambat sampai di sekolah.
Afya menampilkan senyum termanisnya, lalu dia menatap Rian sang ketua OSIS.
"Rian Purnama yang ganteng nya ngalahin bulan purnama, kalau dari jauh mulus tapi Pas di deketin bolong-bolong." ujarnya dengan cengengesan.Membuat Rian melotot kan matanya.
"Maafin Afya ya.." ujar Afya dengan memohon, mimik wajahnya di buat seimut mungkin.
Rian memutar bola matanya malas.
"Nggak akan." ujarnya mantap."Lo tetap di hukum, berdiri di bawah tiang bendera sampai jam istirahat" putus Rian tak terbantah.
"Ya ampun Rian, Allah aja maha pemaaf, masak Rian enggak. Afya kan manusia biasa yang tak luput dari salah dan dosa" ujar Afya mendramatisir.
Rian menggeleng kan kepalanya. Bisa gila kalau dia terus berbicara dengan Afya.
"Cepetan ke lapangan, atau hukuman Lo gue tambah" ancam Rian.
Afya menatap Rian dengan sinis.
"Iya,iya.." ujarnya pasrah. Memang Rian nggak pernah bisa di nego kalau masalah hukuman.Afya berjalan ke lapangan dengan lesu, dia bergabung dengan yang lainya yang sedang di hukum juga.
"Bisa-bisa pingsan Afya kalau begini" keluhnya.
Walaupun masih pagi, tapi cuaca udah sangat panas.
******
"Akhirnya..." Ujar Afya lega saat mendengar bell istirahat.
Afya segera berlari ke kantin, dia merasa sangat haus.
"Buk, beli air mineralnya satu" ujarnya ke ibu kantin.
Afya meminum air mineral itu hingga tandas satu botol.
"Udah kayak nggak minum setahun Lo.." ujar Damar yang baru masuk ke kantin.
Afya segera memberi botol bekas minumnya ke Damar, tidak memperdulikan ucapan Damar.
Dia melewati Damar begitu saja, dia berjalan ke arah Arghi yang ada di belakang Damar.
"Arghi.." panggilnya dengan tersenyum.
"Hmm" jawab Arghi singkat.
Afya menggandeng tangan Arghi.
"Tadi Afya capek banget rasanya, tapi setelah ketemu Arghi capek nya hilang. Badan Afya jadi seger lagi." Ujar Afya semangat.Damar menggeleng kan kepalanya melihat tingkah Afya.
Sementara Arghi tidak menyahut, dia berjalan untuk mencari tempat duduk.
"Pesanin gue nasi goreng sama es teh" ujarnya ke Damar."Afya juga mau nasi goreng sama es teh.." ucap Afya ikut-ikutan.
"Emang gue babu Lo pada apa?" Ujar Damar.
Afya dan Arghi tak peduli, mereka terus berjalan menuju salah satu bangku yang ada di kantin
"Arghi udah sayang belum sama Afya?" Tanya Afya seperti biasa dengan tersenyum
"Belom..." Jawab Arghi.
Afya menghembus kan napas nya.
"Ya udah nggak papa, nanti Afya tanya lagi" ujar Afya terus mengoceh."Stop.." ucap Arghi tak tahan dengan ocehan Afya yang seperti burung beo.
Membuat Afya terdiam.dia merapat kan mulutnya rapat-rapat.
Arghi menoleh ke arah Afya.
"Kepala gue lagi pusing habis ulangan matematika, jadi Lo diam dulu oke.." ujar Arghi.Afya melebarkan mulutnya.
"ASTAGA..." teriaknya.Membuat Arghi terkejut, begitu pun semua orang yang ada di sana.
"Kenapa lagi ni bocah.." batin Arghi.
"Ulangan, hari ini Afya juga ada ulangan bahasa Indonesia." Ujar Afya baru inget.
Itu artinya dia ketinggalan ulangan hari ini, gara-gara terlambat.
"Terus kenapa?, Lo kan bisa ulangan susulan" ujar Arghi santai.
"Nggak bisa lah" bantah Afya.
"Nanti Afya nggak bisa nyontek.." ucap Afya.
"Ih....." Damar yang baru datang, langsung mencubit pipi Afya dengan gemas.
"Ya Lo kerjain sendiri lah, gue aja yang bodoh ngerjain sendiri " ucap Damar.
"Itu kan Damar, pantas aja kalau ulangan dapatnya lima terus. Namanya hidup itu saling membantu, nyontek juga kan saling membantu" kata Afya.
"Enak aja gue dapat enam ya" ucap Damar tak terima.
"Afya .." panggil seseorang.
Menghentikan perdebatan Afya dan Damar.
"Meisya, Sesil" ujar Afya, saat melihat teman-temanya.
"Lo kemana, gue kira nggak masuk?" Tanya Meisya.
"Tadi Afya telat terus di hukum sama si bulan.." adu Afya.
Mereka duduk bersama-bersama di satu meja.
"Siapa lagi tu bulan?" Tanya Edwin. Afya suka sekali ngasih julukan kepada orang-orang.
"Itu si Rian Purnama" jawab Afya.
"Ya, wajarlah Lo kan telat Maimunah" saut Damar.
"Ya enggak lah, ini tu salah Wawan" ujar Afya tak mau di salah kan.
"Udah makan.." ujar Arghi jengah, melihat perdebatan mereka semua.
Semuanya langsung diam, dan memakan makanan masing-masinh.
Arghi itu memang pawang mereka semua, semuanya langsung diam kalau Arghi udah bicara.
"Oh iya, gimana ulangan tadi?" Tanya Afya.
Afya hanya akan diam beberapa menit saja.
"Lo di suruh ulangan susulan Minggu depan" ujar Meisya menyaut.
Kalau Sesil jangan di tanya, gadis itu akan sibuk sendiri setelah bertemu Gavin. Serasa dunia milik berdua.
Afya menghembus kan napasnya lesu.
"Nggak bisa nyontek deh..." Ujarnya."CK, masih aja mau nyontek" ujar Damar heran.
"Afya nggak lagi ngomong sama Damar."ucap Afya sewot.
"Gampang kok soalnya" ujar Meisya.
"Lo tinggal baca bab tiga sama empat." ujar Meiysa.
Afya mengangguk kan kepalanya mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEBETAN (Tamat)
Novela JuvenilMenceritakan tentang kehidupan remaja, yang harus berjuang demi cinta dan cita-citanya. Seorang gadis cantik, lucu dan juga selalu ceria. Menyukai pria tampan yang dingin, tapi sangat baik. Namun sayang pria ini tidak menyukainya. Bagaimana kah kisa...