Jam istirahat sudah tiba, mereka semua tengah berkumpul di kantin.
"SMA sebelah nantangin kita main basket tu..." Ujar Damar.
"Biarin ajalah.." ujar Arghi malas meladeni.
"Tapi nanti di kira kita takut lagi..." Ucap Gavin tak terima.
"Itu nggak penting sekarang, yang penting kita belajar. Minggu depan kan mau ujian, ngeladenin mereka nggak akan ada habisnya.." ujar Arghi lagi.
"Iya gue setuju, terserahlah mereka mau ngomong apa, yang pentingkan kita nggak takut..." Ucap Edwin ikut menyahuti.
Gavin dan Damar mengangguk setuju.
"Gimana kalau kita belajar bareng.." ajak Sesil.
"Nggak usah, yang ada Lo pacaran bukanya belajar. Dan yang lain malah asik main game.." tolak Meiysa, karena setiap kali mereka belajar bersama, nggak ada yang pernah serius belajar.
"Ya, nggak seru..." Ujar Sesil.
"Arghi, gimana kalau kita belajar berdua aja..." Ajak Afya ke Arghi.
"Nggak usah modus..." Ujar Damar.
"Bilang aja lo mau berduan dengan Arghi..." Ucap Damar, sangat hafal modusnya Afya.
"Ya namanya juga usaha. sambil menyelam minum air. Sambil belajar bisa pacaran dengan Arghi.." Ujar Afya dengan cengengesan.
Arghi menggeleng kan kepalanya, melihat tingkah Afya.
"AFYA...." panggil seseorang, membuat mereka semua menghentikan makannya, dan menoleh ke orang itu.
"Kenapa?" Tanya Afya.
"Adik lo, dia masuk ruang BK Gara-gara ketauan ngerokok.." ujar nya.
Brak...
Afya menggebrak meja kantin.
"Wawan, benar-benar keterlaluan.." ujarnya marah.Semua orang terkejut dengan kelakuan Afya. Ternyata gadis itu bisa marah juga.
Afya segera berdiri dia berjalan menuju ruang BK. Di ikuti oleh Damar dan yang lainya juga.
"Afya kebetulan kamu ada di sini" ujar Bu Rina.
"Ini adik kamu buat masalah lagi, ini kasih ke ayah kamu agar datang ke sekolah" ujar Bu Rina dengan memberikan surat peringatan ke Afya. Dia tidak mau memberikan nya ke Afwan. Takut Afwan tidak menyampaikan ke ayahnya.
Afya menerima surat itu.
" Makasih Bu.." ujarnya sopan.Afya menaruh ke dua tangannya di pinggang.
"Wawan nguji kesabaran Afya banget.." ujar Afya dengan melotot kan matanya ke Afwan."Wawan nggak kasihan sama ayah, harus bolak balik ke sekolah gara-gara Wawan.." ujar Afya.
Sudah berapa kali Afwan selalu membuat masalah.
Dari sering bolos, guru aja sampai bilang Afwan entah naik kelas atau tidak.
Sudah itu tawuran sampai buat kepala anak orang bocor, dan sekarang ngerokok.
Buk..
Afya menendang kaki Afwan keras.
"Aw... Sakit kak.." ujar Afwan dengan memegang kakinya.
"Wawan memang mau lihat Afya ngamuk ya..." Ujar Afya marah.
Afya menjambak rambut Afwan kuat.
"Aduh kak, bisa botak gue..." Ujar Afwan kesakitan.
"Biarin aja, biar botak sekalian..." Ujar Afya kesal, dia semakin menarik rambut Afwan.
"Afya udah..." Ujar Meisya dan Sesil, mencoba menjauhkan Afya dari Afwan.
Sementara Damar diam saja, karena dia dan Afwan itu sebelas dua belas nakal nya.
****
Sesampainya di rumah, Hari langsung mengajak Afwan untuk bicara.
Hari melihat ke arah putranya, Afwan membuat masalah lagi hari ini.
Indira duduk di sebelah suaminya, dan Afya dia duduk di sebelah mamahnya. Dia masih menatap Afwan dengan kesal.
Afwan yang duduk di sebrang mereka hanya bisa menunduk, dia merasa sedang di sidang sekarang.
"Sampai kapan kamu mau begini?" Tanya Hari ke Afwan.
"Maaf yah.." ujar Afwan lirih.
"Ayah tu nggak minta kamu untuk juara satu, atau yang lain nya. Ayah cuma minta kamu jadi anak yang baik itu aja.." ujar Hari.
"Apa ayah pernah mukul kamu selama ini, atau ngehukum kamu yang berat-berat?" Tanya Hari.
Afwan menggelengkan kepalanya.
"Karena ayah tau, itu percuma. mau ayah buat kamu sampai babak belur pun kamu nggak akan kapok. Kamu hanya sakit sebentar, terus nanti pas sembuh di ulangi lagi.." ujar Hari.
"Semua masalah itu ada di diri kamu, kalau kamu nya nggak mau berubah, ya percuma.." ucap Hari lagi.
"Maaf yah..." Ujar Afwan menyesal.
"Ayah nggak butuh maaf kamu, karena kalau kamu terus seperti ini kamu sendiri yang akan susah. Kamu mau nggak naik kelas Afwan ?" Tanya Hari.
Afwan menggeleng kan kepalanya cepat.
"Makanya berubah.." ujar Hari.
"Sekarang kamu masuk ke kamar, kamu renungin apa kesalahan kamu hari ini. Kalau perlu sampai masa skor kamu habis, nggak usah keluar rumah.." ucap Hari.
Dia ingin Afwan merenungi semua kesalahan nya.
Afwan mengangguk dia segera berdiri, dan berjalan masuk ke kamarnya dengan lesu.
Afya menghembus kan napasnya, semoga Afwan segera sadar. Dia kasihan dengan ayah dan ibunya.
"Udah sayang, kamu juga masuk kamar ya.." suruh Indira.
Afya mengangguk kan kepalanya.
"Malam ayah, ibu.." pamitnya."Malam sayang.." ujar mereka.
Afya berjalan masuk ke kamarnya. Afya berharap semoga Afwan bisa berubah.
Dia kasihan melihat kedua orang tuanya. Ayah dan ibunya tidak marah, apalagi sampai memukul Afwan.
Melihat orang tua nya kecewa, membuat Afya jadi sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
GEBETAN (Tamat)
Novela JuvenilMenceritakan tentang kehidupan remaja, yang harus berjuang demi cinta dan cita-citanya. Seorang gadis cantik, lucu dan juga selalu ceria. Menyukai pria tampan yang dingin, tapi sangat baik. Namun sayang pria ini tidak menyukainya. Bagaimana kah kisa...