11.bagian dari hidupku.

717 64 1
                                    

Senja..
Jimin belum mau bangun dari tempat terakhir kali Jungkook merebahkan tubuhnya.
Walaupun pemanas ruangan sudah di naikkan kelevel yang lebih besar, tapi Jimin masih tetap merasa kedinginan.

Selepas kejadian siang itu Jungkook tidak mau keluar dari kamar sama sekali
Dia sangat khawatir,

"Apa Kau tidak bosan Jungkook?"

"Aku masih merasa sedikit lelah,sisa dari perjalanan kemarin, jadi sepertinya seharian di kamar boleh juga"

"Kau suka acara itu ya?"
Jimin menunjuk ke arah TV yang sedari tadi di tonton Jungkook.

"Iya"

"Tidak kusangka, ternyata pria sepertimu suka dengan drama"

"Apa salahnya, lagipula ini bukan drama, tapi serial?"
Jungkook mengernyit.

"Tidak salah kok, tadi kan aku cuma bilang gak nyangka"

"Karena penampilanku ya?"

Jimin mengangguk.

Jungkook tertawa

"Aneh ya, menurutmu?

"Iya "

"Aku cuma suka karakter dari satu pemerannya saja awalnya, bukan keseluruhan"

"Karakter yang mana?"
Tanya Jimin mulai penasaran,
Sedari tadi dia hanya memainkan handphone miliknya, sedang Jungkook asik menonton TV di bawah sambil rebahan di atas karpet tebal.

"Karakter si Kier, yang ini"
Terus Jungkook menunjukkan orang yang kebetulan muncul di TV tersebut.

"Dia pemuda yang sangat tangguh, walaupun dia sebenarnya lemah"

Jungkook melihat tampang penasaran Jimin, lalu melanjutkan.

"Dia tidak pernah menyerah menghadapi kehidupan, di tinggal orang tua, di kucilkan karena kaki pincangnya.. tapi dia tetap semangat"

"Apa dia tidak punya saudara?"

"Setahu dia tidak, tapi menurut sipnosisnya sebenarnya ada, tapi mereka semua menjauhi dia"

"Lalu apa dia hidup sebatang kara?"

"Kata kasarnya iya, tapi dia tidak pernah menerima cap itu, dia ingin membuktikan bahwa dengan keadaannya dia akan menaklukkan seluruh dunia dan berjuang untuk cita-citanya, yakni menjadi artis terkenal"

"Wah.. dia pasti berhasil,kan dia pekerja keras"

"Tentunya.. tapi prosesnya  berat sekali"

Jimin tanpa sadar sudah meninggalkan HP nya dan mulai fokus pada TV, dengan kacamata yang sedari tadi dikenakan dia terlihat berbeda dari Jimin yang di kenal Jungkook sebelumnya

Maka jadilah, mereka menghabiskan waktu sekitar satu setengah jam dengan membahas cerita di TV tersebut.

Diselingi canda dan tawa..
Ya, untuk pertama kalinya Jimin tertawa setelah sekian lama
Tapi Jungkook tidak sadar tentang hal ini.

Malamnya.
Jimin yang memang sudah merindukan sosok Tae, akhirnya menghubungi dia.

Menanyakan kabar dan bertukar sedikit cerita,

"Aku sekarang sedang berada di villa"

"Sedang liburan rupanya"

"Bisa di katakan begitu"

"Sampaikan salamku buat keluargamu ya Jim"

"Mmm..kakak dan daddy tidak ikut"

"Lho, tidak ikut?
Kalau begitu dengan siapa kau kesana?"

Mengumpulkan Cahaya Bintang.. (COMPLETE)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang