Dengan malas Jimin menjangkau handphone nya yang lagi-lagi berdering..
"Hallo.."
"Jimin.. kau kemana saja?..
Kenapa tidak menjawab telepon dan pesanku?"
Ternyata itu adalah Tae."Aku ketiduran Kak."jawab Jimin.
"Ini sudah 25jam setelah kau pulang dari klinik kemarin..
Apa kau ketiduran selama itu..?""Maaf, aku tidak mengerti handphoneku sejak semalam."
"Ya sudah, apa kau akan ke klinik hari ini?"
"Sepertinya hari ini tidak bisa kak."
"Baiklah, tidak apa-apa.
Ya sudah aku tutup dulu ya.""Oke kak."
Jimin melihat jam di handphone itu sebelum merebahkan lagi kepalanya, ternyata sudah pukul satu siang.
"Berapa lama aku tidur?
"Tidak tidak.. aku ingat aku tidak tidur
Tapi.. kenapa aku tergeletak di lantai?"/ Batinnya.Jimin masih betah rebahan di lantai kamarnya yang dingin hingga beberapa saat kemudian.
Pusing dan mual yang menyerang membuat dia tidak berani untuk membuka mata berlama-lama."Tuan.. kenapa belum turun..
Apakah tuan baik-baik saja?"Terdengar suara ibu Dolores yang mungkin entah sejak kapan memanggilnya dari luar kamar.
Jimim kembali membuka matanya.
"Iya aku akan segera turun.."
Jawabnya dan memejamkan matanya lagi menahan nyeri.Baru sesaat dia tiba-tiba tersentak karena menyadari bahwa dia lupa sesuatu.
Diraihnya lagi handphonenya untuk mulai melakukan rutinitas yang seharusnya dia lakukan pagi tadi.."Siang kak, maaf baru bisa menanyakan kabar sekarang..
Tadi aku ketiduran..""Kakak sehat kan?, jangan lupa makan ya dan jangan terlalu capek.
"Aku rindu kakak."
Pesan singkat itu di kirim langsung ketiga nomor..
Lalu dia melanjutkan.
"Dad, sudah siang maaf aku tidak menyapa Daddy dari pagi..
Semoga Daddy sehat dan kuat..Aku merindukan Daddy.."
Selesai!!
"Tugas hari ini beres!"gumamnya.Lalu dia berusaha merangkak menuju kamar mandi, karena tidak sanggup berdiri..
Setelah membersihkan diri seadanya, dia kembali berjuang keluar kamar dan menuruni tangga menuju ruang makan..
Sial,kok aku merasa seperti kakek kakek tua yang tidak sanggup lagi berjalan..
Gerutuk Jimin.Setelah perjuangan panjang, Jimin akhirnya tiba juga di ruang makan.
Perjuangannya selanjutnya adalah memasukkan makanan ke perutnya yang seperti terganjal batu besar..
"Ibu Dolores, tolong belikan aku obat ini keapotik.."
Jimin menyerahkan selembar kertas yang berisi nama sejumlah obat.
Dia sedikit banyak jadi tau nama nama obat dan khasiatnya semenjak sering bermain ke klinik TaehyungDolores tidak protes, dia menuruti permintaan Jimin.
Tapi, sebenarnya Dolores bertanya tanya
Obat apa kiranya yang di perlukan tuan Jimin batin wanita gemuk itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengumpulkan Cahaya Bintang.. (COMPLETE)✅
Fiksi Penggemaranak bungsu dari empat bersaudara dan dari keluarga yang sangat kaya bukan berarti Jimin hidup bahagia.. akankah dia punya waktu untuk merasakan cinta?? Tenang,, ceritanya gak lebay lebay amat kok 😉