Selendang

348 12 0
                                    

Nabila Berusaha Mengobati sahabatnya itu, dengan Alat-alat Sederhana dari Puskesmas di Desa seperti Infus.
.
" Ayodong Ca bangun " ucap Nabila
Revo Mondar Mandir tak karuan dengan air mata frustasinya.
" Gimana Bil ? " Tanya Revo
" Aku nggak tau tapi kita Doain aja " Ucap Nabila
" Akkkhhhhh " Ucap Revo
3 Jam sudah Berlalu ica tak kunjung sadar Darahnya memang sudah tidak mengalir lagi, Tiba-tiba Tania Menampakkan dirinya dengan wajah sedih dan berjalan Menuju Ica
" KAUU BERANI NYA KAU MENAMPAKKAN DIRIMU " teriak Revo
Tania Melirik Revo dengan Tajam
" Udah Rev Lo jangan Bikin dia marah " Ucap Roni
" Nggak bisa Ron " Ucap Revo
" Tenang saja Tania orang yang baik " Ucap Umar
" Kau juga JANGAN IKUT " Ucap Revo
" Hey Lo kenapa sih Rev ? " Ucap Roni
" Pikirannya kacau ron lo maklumin aja " Ucap Naufal
" Lo tenangin aja Diri lo, Lo liat apa yang dilakuin tania " Ucap Roni
Tania semakin Dekat dengan ica Nabila kaget dan menjauh, Tania Menaruh selendang di Dekat Ica dan Menghilang
" SELENDANG " teriak Umar
" apa itu selendangnya " Tanya Roni
" iya Itu selendangnya " Ucap Umar
" Apa Maksud tania kenapa dengan mudahnya dia Memberikan selendang itu " Tanya Roni
20 Menit kemudian ica Menggerakkan jari-jarinya dan Sadar
" Ica Lo udah Sadar " Teriak Nabila Membuat revo Sangat bahagia
" Yang Benar Lo Bil " Ucap Revo
" Iya bener masa iya gue bohong " Ucap Nabila
Revo pun mendekati Ica
" Kamu nggak papa ? Masih sakit ? " Tanya Revo
" Nggak papa kok cuman agak sedikit pusing " Ucap Ica
" Yaudah Kamu istirahat aja Syukurlah kamu tidak kenapa-napa " Ucap Revo
" Eh Apa ini " Ucap Ica yang Menyentuh benda lembut di dekatnya
Revo melihat kearah selendang
" Itu selendang entahlah tania tadi yang menaruhnya didekat kamu " Ucap Revo
" ya sudah kita Sudah Menemukan selendangnya Lalu bagaimana " Ucap Roni
" Bakar cepat Sebelum Tari Dapat Mengumpulkan 100 Tumbal " Ucap Umar
" Memangnya Kalau dia mendapatkan 100 Tumbal kenapa ? " Tanya Roni
" Ia akan Membunuh Orang-orang Yang Sudah Mendiami villa ini, Karena ini dulu rumahnya " Ucap Umar
" Oh My God, Gue terlalu cakep Buat jadi setan " Ucap Naufal
" Songong Lo " Ucap Gilang
" Bilang aja lo iri " Ucap Naufal
" Udah jangan ribut ayo kita Bakar " Ucap Roni
Mereka semua Pergi Keluar untuk persiapan membakar Selendang itu
Ica, Roni dan Umar Mengangkat Mayat Tari keluar
" Iuuuehhh " Ucap Ica
" Kenapa ca " Tanya Roni
" Gue nggak Mau Ron Lo Sama Mas Umar aja gih " Ucap Ica
" Yaudah Deh ayo Ron " Ucap Umar
Roni Pun mengangguk
Mereka pun mengangkat mayat Tari dan Akhirnya sampai keluar Mas umar sibuk Menggambar sebuah lingkarang Dengan Bintang di Tengahnya dan Di tengah bintang Itu Ada Tulisan entah apa karena tidak dapat dimengerti
" Cepat Tutupi tubuh tari ini dengan Selendang itu Ica Roni kalian yang melakukannya taruh di atas segel itu " Ucap Umar
" Baik " Ucap mereka berdua
" Ayo Ca Angkat " Ucap Roni
" Gue nggak Mau " Ucap Ica
" Ca Cepat klo nggak lo pakai alas selendang ini aja " Ucap Roni sambil melempar selendang itu kearah Ica
" I-iya Baiklaah " Ucap ica
Mayat tari sudah berada ditengah segel dengan Ditutupi selendang itu Lalu ica Dan Roni Membakarnya. Entah apa yang dibaca Oleh Umar namun Mayat Tari yang Rusak kembali Utuh namun dengan keadaan seperti setelah dibunuh pa Ridwan
" Oh My God, Dia Seperti Hantu di jepang " Ucap Naufal
" Hush gue takut " Ucap Gilang
" Lo mana perah Berani " Ucap Naufal
" Emang lo Berani " Tanya Gilang
" Nggak " Ucap Naufal
" Gue jitak juga lo " Ucap Gilang
" Segel Sudah Selesai Tinggal Tunggu Hasilnya Apabila Tari Datang Maka Ia Akan menyerahkan Sandra dan Jihan karena aku menulis itu " Ucap Umar
" Apa yang kau tulis " Tanya Roni
" itu Tulisan turun menurun dari keluargaku jadi Tak boleh ada yang tau artinya kecuali kau Keturunan Dari keluargaku " Ucap umar
" Ok baiklah " Ucap Roni
Mereka menunggu Tari apakah ia akan mengembalikan Sandra dan Jihan.

BLOODY FOGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang