Penantian Waktu III

349 17 2
                                    

Waktu Terus Berjalan Sekarang sudah Pukul 04.25 Pagi ayam Sudah berkokok Bersahutan dengan Suara Makhluk astral yang setia berkerumun di Mobil Mereka
Kuukkuruyyuuuu.... Petook Petook
Suara Kokokan ayam Berhenti karena Kesakitan sebab Di santap Oleh Genderuwo secara Mentah tentunya.
" Idiiihh Kasian Tuh ayam " Ucap Revo
" kasian Lo bantuin sana " Ucap Roni
" Hahahaha " Tawa ica
" Kalah Gue " Ucap Revo
Tiba - Tiba Mobil mereka oleng Ke kiri-kekanan dengan sendirinya Sepertinya Makhluk astral Itu Mendorong-dorong Mobil Mereka. Nabila, Naufal, Gilang yang tadi tertidur menjadi Bangun
" Gempa-gempa " Teriak Gilang
" Pegangan " Ucap Ica
" Waaaaaa, Aku Nggak mau Mati, Aku Nggak Mau mati " Ucap Naufal
" Gue juga Dosa Gue masih Bnyak " Ucap Gilang
Sepertinya Makhluk Halus itu sudah tidak sabar Ingin Menyantap orang-orang di Dalam Mobil
" Aduuh Rusak Deh Mobil Gue " Ucap Gilang
" Woooyy Berhenti Dasar Gaib " Teriak Revo
" Stooop Kami Nggak Terusik " Ucap Roni
Mobil itu berhenti Bergoyang ke kiri-Kekanan namun Beberapa Menit kemudian Makhluk halus itu Mendorong kuat mobil itu Kekanan Sehingga Terjatuh Ke kanan kaca Mobil Pecah semua Dan Mengenai Mereka dan Terluka lalu 20 Makhluk astral Itu masuk Lewat Kaca Mereka Semua Ketakutan Mereka bingung keluar lewat Mana Tiba-Tiba Mata Revo Melihat Kaca Belakang mobil Yang Retak
" Ke kaca Belakang cepat Tapi Kita Harus memecahkannya " Ucap Revo
" Ok Lakuin Sekarang Cepat " Ucap Roni
" Mobbiill guuee aduh diomelin Emak gue nih pasti " Ucap Gilang
" Dari Pada nyawa lo yang Melayang " Ucap Naufal
Mereka Semua Merangkak Dengan Cepat Walau harus tergores dan tertusuk Pecahan Kaca mobil yang Tajam
" Ok sekarang Kita Harus Pecahin Pakai Apa " Ucap Nabila
" ok Sebentar " Ucap Roni berpikir
Tiba-tiba Revo Meninju Kaca Mobil itu Dengan Seluruh Kemampuannya Jari-jarinya Sudah Mengeluarkan Darah Segar, Kacanya Pun semakin Retak Tenanga dan Kekuatan Yang Revo dapat dari latihan karatenya dan dia Sudah Memegang Sabuk Hitam.
" Bantuin Gue tangan Gue udah Perih Terserah Mau pakai Apa pakai Kepala Gilang Juga Nggak Papa " Ucap Revo Yang tangannya Sudah Penuh darah Mahluk Astral Itu Pun juga sudah Masuk dan Dekat dengan Mereka.
" eh Buset Pecah Kepala Gue " Ucap Gilang
" Ok Gue Bakalan Lakuin lagi " Ucap Revo
" Jangan Tangan kamu Udah Terluka Parah Biar kita Cari Benda Aja Untuk Mecahin ini kaca " Ucap Ica
" Nggak Bisa aku biarkan Nanti Makhluk itu Menyentuhmu sayang " Ucap Revo Mengelus ke 2 Pipi Kekasihnya Itu Alhasil Wajah Ica Berlumuran Darah Revo.
" Nggak Kamu Nggak Perlu Ngelakuin Itu Lagi " Ucap Ica Tiba-tiba Ica Melihat Sebuah Gunting di Tas Sandra
" Ok Ini pakai Ini saja " Ucap Ica
" Kalau pakai Itu Lama " Ucap Revo
" Coba saja " Ucap Ica
" Lang Di Mobil lo ada Benda keras Nggak " Tanya Revo
" oh iya gue baru Ingat Ada Kunci Inggris sama Linggis klo nggak salah di Bawah Kursi ini " Ucap Gilang sambil Meraba-raba Bawah kursi Mobil di dekat mereka
" Aha Ini Ketemu " Ucap Gilang
Akhirnya Revo dan roni Memukul-mukul Benda itu Ke kaca Mobil dan kaca itu Pecah dan hancur
Mereka keluar bersamaan namun pa umar tertinggal
" Toolooong " Teriak Pa Umar
" pa umar "ucap ica yang ingin berlari namun ditahan revo Dengan Pelukan
" Lepasin revo, Kalau Pa Umar nggak Ada Rencana Ku Gagal " Ucap Ica
" Tapi ada Roni kan " Ucap Revo
" Nggak Rev L-Lepas-Lepasin Aku Rev " ucap Ica
" Udah Ca Emang Apa Yang mau Kamu Lakuin Biar aku Yang akan masuk " Ucap Roni
" Jangan ron Lo jangan Gila " Ucap Revo
Revo Berlari Memasuk Ke Mobil dan Menolong Pa Umar
" Nekat Banget Tuh anak " Ucap Revo
" ROOONIIII " teriak Ica
.
" Tooolooongggg " Teriak pa Umar
" pa tarik Tanganku " Ucap Roni
Pa Umar berusaha Menarik Tangan Roni Sekuat tenaga Roni menariknya Karena kaki sampai pinggang pa Umar ditarik Makhluk-makhluk astral itu
" Akkkhhhh lepas nggak " Ucap Roni
Namun ada satu Makhluk Gaib Yang Memiliki Taring dan Kuku yang tajam dan Wajah Penuh cakaran berambut Panjang putih Bermata Hitam Legam Badan Kurus dan Air Liurnya Darah ia Mencakar roni di Tangan Dan Pipinya Hingga darah Segar keluar dari Pipi dan tanganya
.
" Ronii Ku harap Kau Selamat " Ucap Ica
" Roni Pasti Selamat sayang " Ucap Revo Yang masih Memeluk Ica
.
" Akkhhhhh " Ucap roni
Tak Lama Pa Umar Terlepas, Roni dan Pa Umar kembali ke teman Teman Mereka, Hantu-hantu Itu Mengejar Mereka, Roni dan yang lainnya Bingung harus kemana, Mereka Pun berlari tak karuan kesana Kemari Waktu Masih Pukul 05.00 Masih lama Untuk Menunggu Pukul 12.00 siang.
" Jangan Sampai Terpisah " Ucap Roni
" Bagaimana Kalau kita Ke Villa saja " Ucap Naufal
" Tidak Bisa, Kalau kita Kesana berarti kita cari Mati " Ucap Revo
" Aduuh Ah Kemana Kita " Tanya Gilang
" Aku Tau Ikuti aku " Ucap Pa Umar
" Baik " Ucap Roni
Mereka Berlari Di Bibir pantai Menuju sebuah Rumah entah Punya siapa Lalu Mereka masuk Kerumah di tepi pantai Itu.
" Ok kita semakin jauh dari Villa dan Ini dimana " Ucap Naufal
" Tenang saja Setidaknya Kita Aman " Ucap Revo
Mereka Menunggu Matahari Keluar dan Menanti Pukul 12.00 siang, Mereka sangat Lelah Darah-darah Goresan Luka Mereka sudah Mulai Mengering Tidak dengan Revo dan Roni Yang Banyak Mengeluarkan darah, Darah di Jari-jari Revo belum kunjung kering dan Darah di Pipi dan Tangan Roni juga belum Mengering. Mereka semua Terengah Karena Ketakutan Makhluk astral masih mengejar mereka Dengan Mendobrak-dobrak Rumah berukuran 12 X 10 Meter itu.

BLOODY FOGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang