{ Season 1 is done already }
{ Season 2 is on going }
dia penculik ku, memaksa ku untuk hamil bulan ini juga. alasannya adalah agar dia tidak menikah dengan wanita pilihan orang tuanya.
.
.
.
.
Pembaca harap bijak, mungkin akan ada yang tidak te...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seorang laki-laki yang memakai pakaian casual, sambil menenteng sebuah totebag sedang berjalan menuju rumahnya. Jungwon! Jungwon namanya. Ingat itu!
Jalan itu terlihat sangat sepi, gelap. Untungnya ada satu lampu yang menerangi jalan sempit ini, meskipun cuman sebagian namun itu lebih bagus daripada tidak ada penerangan sama sekali.
Di persimpangan, ia melihat 2 orang laki-laki yang berdiri disana. Entah apa yang dilakukan mereka, jungwon tidak peduli. Dia cuman melewati mereka, tanpa melihat ke arah mereka sedikitpun.
Setelah melewati mereka, beberapa meter lagi jungwon akan sampai ke rumahnya. Ya rumah peninggalan orangtuanya, jadi dia sendiri yang tinggal disana karena dia anak tunggal.
Tap tap tap..
Suara langkah kaki jungwon terdengar sangking sepinya jalan tersebut, namun aneh. Suara langkah kaki itu bukan suara kaki miliknya saja, terdengar seperti ada orang lain yang ikut berjalan. Jungwon berpaling ke arah belakang sedikit, ternyata benar. Ada yang mengikutinya, seorang laki-laki yang memiliki badan tinggi dan memakai masker. Sepertinya dia salah satu dari orang yang berdiri di persimpangan jalan tadi.
Karena merasa terus diikutin, jungwon berjalan dengan cepat sambil meremas tote bagnya dengan kuat. Dia hanya bisa berdoa dalam hati sekarang.
Dia mencoba untuk memastikan lagi manusia yang ada di belakangnya, masih ada! Manusia itu terus mengikutinya.
Astaga! Seseorang tolong bantu dia!
Saat jungwon berbelok ke arah kanan.
Teb!
Eekhmmm!!! Eeemmm!!!
Tertangkap sudah, separuh wajah bagian bawahnya dibungkam dengan sebuah kain yang sudah di berikan obat bius.
Ternyata ada seseorang yang menunggu di belokan tersebut.
