5. quarrel

1.8K 178 21
                                    

Welcome back!!!!

Let's gourrr.....

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Jungwon langsung terkejut melihat seorang laki-laki yang ada di hadapannya.

" d-daddy? D-daddy udah pulang? " gugupnya, mungkin hari ini dia akan mampus di tangan daddynya. Mungkin daddynya akan kembali seperti hari pertama mereka bertemu.

" kenapa kau disini? " dengan nada sangat dingin dan juga tatapan yang dingin. Jay sudah memanggilnya dengan ' kau ' artinya dia sedang sangat marah pada jungwon.

" a-aku hanya penasaran dad. " semakin melangkah mundur saat daddynya semakin menghampiri nya.

" penasaran? Itu bukan sebuah alasan yang jungwon. " dia menarik kasar jungwon untuk berdiri tepat di hadapannya.

" d-dad ini sangat sakit. " merasakan rasa sakit di pergelangan tangannya yang sedang di genggam erat Jay.

" kan udah pernah ku bilang kan kalau jangan ke lantai ini? Kenapa kau mengabaikan titahku? Apa aku sangat tidak menakutkan bagimu? " suaranya terdengar seperti seseorang yang menahan bentaknya.

Iya, sebenarnya Jay sudah pernah bilang pada jungwon kalau jangan pernah naik ke lantai ini. Namun jungwon tidak menganggapnya serius dan ini lah yang terjadi.

" m-maaf dad. Hikss.. Maaf karena aku mengabaikan titah daddy. " tatapan daddynya sangat menakutkan, seperti tatapan elang saat malam hari. Apalagi Jay memasang ekspresi wajah yang mengerikan. Seakan-akan seperti nightmare bagi jungwon.

" perlukah aku memberimu pelajaran agar kau tidak semena-mena padaku jungwon? "
Mengeraskan rahangnya untuk menyulurkan amarahnya mungkin.

Jungwon menggeleng hebat, " n-nggak daddy, daddy maafin uwon yah? Uwon janji bahwa uwon gak bakalan membantah perkataan daddy ya? Uwon mohon jangan menghajar uwon. Uwon takut kalau daddy seperti ini. " ia mengatakannya dengan sangat jujur.

" tidak, setidaknya aku harus memberi mu satu pelajaran agar kau tidak membantah lagi nantinya. " ia menarik kasar tangan jungwon, ia mengabaikan panggilan jungwon yang menyuruhnya untuk berhenti.

Mereka tiba di kamar mereka, kamar yang penuh dengan kenangan, ada kenangan manis dan pahit, mungkin kali ini akan diisi dengan kenangan pahit.. Again..

" hiks.. Daddy.. Please st- aahh!! " laki-laki itu memukul badan jungwon dengan tali pinggang yang ia pakai tadinya.

Tass!

Tass!

Tass!

Tass!

" d-dad.. K-kumohon b-berhenti.. / tass / j-jungwon sudah gak tahan lagi dad.. " seseorang bantu dia, mungkin sebentar lagi dia akan pingsan.

Seperti tuli, Jay tidak memberhentikan perbuatan kejinya ini pada laki-laki manisnya itu. Dia terus memukul badan jungwon dengan tali pinggang yang tebalnya itu tidak main.

" d-dad.. 

Itu panggilan terakhirnya di hari itu. Dia sudah tidak tahan pada pukulan keras itu.

Ma kidnapper  ( jaywon )  S1✔️ & S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang