Bagian 14

2 1 0
                                    

Setelah pergi berbelanja souvernir, Delion segera mencari profesor Zohrd.

Kini, sudah terpaut di jari jemari kekarnya beberapa keresek berisi macam-macam benda. Mungkin saja salah satunya benda unik yang akan digunakan saat penelitian nanti.

"Delion" panggil seseorang.

Mungkin aja profesor.

Tap

"Kamu belanja apa saja?" Tanya pria paruh baya itu.

"Ada berapa ya ... Hmm ..." Gumam Delion sembari menghitung berapa kresek yang di pegangnya saat ini.

1, 2,... 5!

"Ada 5 prof." Jawab pria muda itu.

"Kalau prof sendiri?" Tanya delion.

"Hanya beli beberapa makanan kecil. Mungkin saja, nanti kamu lapar saat perjalanan berikutnya." Celoteh pria paruh baya itu.

Delion tampak curi-curi pandang dengan makanan ringan yang digenggam profesor.

Profesor yang melihat itu hanya tertawa kecil.

"Kamu mau? Lagian tadi memangnya ga beli makanan kah?" Profesor bertanya dengan raut wajah polos.

Delion tidak menjawab. pria tampan itu hanya cengengesan.

Pertanyaan itu mampu membuatnya menyesali dirinya sendiri. Tadi, seharusnya ia juga membeli beberapa makanan ringan. Tapi, sekarang uangnya telah habis.

"Uangmu habis?" Profesor bertanya seolah-olah tidak tahu. Padahal, dirinya tahu betul uang Delion pasti sudah habis.

"Iya. He-he-he" Delion tertawa garing kemudian menggaruk tengkuk lehernya yang sebenarnya tidak terasa gatal. Pria itu hanya malu.

"Perhatian-perhatian. 10 menit lagi, kereta akan berangkat menuju stasiun Chiio. Sekali lagi, perhatian-perhatian, kereta kami akan berangkat menuju stasiun selanjutnya, stasiun Chiio. Terimakasih atas perhatiannya." Terdengar suara lagi dari toa sekitaran stasiun.

"Terima kasih telah menyempatkan waktu sebanyak 30 sampai 45 menit ke belakang. Terima kasih sudah mengunjungi festival hari Sabtu stasiun Gongju. Selamat menikmati hari Sabtu. Selamat melanjutkan perjalanan yang telah tertunda. Hati-hati." Terdengar lagi suara dari toa jalanan festival itu.

Suaranya terdengar lumayan kecil, itu karena lokasinya yang jauh dari stasiun Gongju.

Sekarang ini, profesor dan delion telah berada di dalam kereta api.

Sebenarnya, masih ada sekitar 4 menit lagi untuk berada di luar.

Tapi, profesor memilih untuk berada di dalam kereta api sebelum waktu yang di tentukan. Pria paruh baya itu takut kalau ia atau delion lupa waktu dan mereka ketinggalan kereta itu.

Membayangkannya saja sudah merusak suasana hati professor.

Delion melihat-lihat keluar jendela Kereta.  Dirinya ingin mengenang terakhir kalinya berada disitu.

Profesor hany tersenyum memperhatikan murid kesayangan profesor Arson.

4 menit telah berlalu.

"Perhatian-perhatian. Kereta akan beroperasi menuju Stasiun Frenth. Sekali lagi, kereta akan beroperasi menuju stasiun Frenth. Terimakasih. Semoga perjalanan anda menyenangkan!" Begitu kira-kira kata terakhir dari Spiker lorong 13 itu. Yang juga spiker lorong-lorong lain.

"Masih jauh ga prof?" Tanya delion.

"Sabar. Kita akan sampai sekitar 30 menit lagi, atau sekitar 13 stasiun lagi." Jawab profesor.

Delion (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang