Bagian 16

1 1 0
                                        

Pagi ini, Delion masih berkutat dengan buku legenda, buku Mungsewuh.

Pria muda itu sangat kaget. Hampir keseluruhan isi yang hilang adalah bagian penting untuknya.

Ternyata, darah yang harus di keluarkan untuk peristiwa itu sangat banyak. Bahkan mungkin saja, darah itu dapat membuatnya mati.

Tapi, tidak tahu dengan nasib wanita itu. Kalau Delion akan hidup bersama dengan wanita itu, berarti mereka akan mati bersama.

Itu karena darah yang dibutuhkan untuk pembersihan virus mexin sangat banyak.

Pagi ini, profesor zohrd dan profesor Aqman telah bangun dari tidurnya.

Profesor Zohrd tertegun melihat Delion yang tampak serius mempelajari buku Mungsewuh itu.

Sepertinya, anak ini bisa menjadi profesor profesional kedepannya!

Bagus!

"Delion, kamu masih baca?" Pertanyaan profesor mampu membuat delion tersentak saking seriusnya membaca buku Mungsewuh itu.

"Delion, kamu ga apa-apa?" Tanya profesor Zohrd penasaran.

"Memang kenapa prof?" Tanya delion balik.

"Yah, gapapa. Soalnya kemarin kan ada sesuatu di buku itu." Celetuk profesor seolah tak tahu apa-apa.

Sesuatu apa sih?

Delion mengernyit tak mengerti.

"Maksud, profesor?" Tanya Delion.

"Iya, sesuatu." Delion makin penasaran dibuatnya.

Profesor Aqman hanya melihat dari kejauhan. Kemudian perlahan-lahan berjalan mendekati mereka.

"Zohrd!" Pekik profesor Aqman.

"Kenapa? Hm?" Lagi-lagi profesor Zohrd menunjukkan wajah seperti tak bersalah.

"Jangan bilang apa-apa ke Delion!" Pekik profesor Aqman. Matanya melotot seperti orang kepanasan. Tidak tahu apa yang membuatnya seperti itu.

"Kenapa?" Profesor Zohrd bertanya lagi.

"Biar dia tanyakan pada profesornya!" Ujar profesor Aqman.

"Iya-iya. Kok anda yang jadi marah-marah sih?!" Profesor Zohrd tak mengerti mengapa profesor Aqman mendadak seperti itu.

Apakah sebelum kejadian ini, mereka telah bertengkar?

Atau, terjadi sesuatu diantara mereka?

Tidak ada yang tahu.

"Tidak." Jawab profesor Saman terdengar ketus.

Apa, sih!

Padahal Dia bilang ingin beritahu semuanya pada Delion!

Delion yang melihat itu hanya lanjut baca. Buku mungsewuh itu masih berada dalam genggamannya.

"Sepertinya, Delion bisa menjadi profesor Profesional ya, prof?" Celetukan profesor Zohrd mampu membuat pipi delion menjadi kepiting merah rebus.

"Sebaiknya kita jangan ganggu, Man." Ucap profesor Zohrd seraya melihat profesor Aqman yang sudah tidak ada di tempat seharusnya.

Eh? Kemana dia?

Haaah! Pasti masuk duluan!




Aku ... Ingin melihat Arson.

Profesor segera meninggalkan Delion di ruang keluarga.

Delion (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang