"masih lama berantemnya?" Omongan profesor Zohrd mampu membuat mereka diam membeku.
"Lion? Gadis manis?" Mereka berdua tersentak.
"Iya prof." Ucap Lion sembari mengambil lengan profesor Zohrd.
"Maaf." Elena tiba-tiba berkata seperti itu. Seperti bukan dirinya saja. Elena adalah sosok gadis yang keras kepala maupun hati. Pantang untuknya meminta maaf apalagi pada pria.
"Kamu ... Kenapa, Len? " Tanya Lion sambil memegang pundaknya.
Elena diam tak menjawab. Dirinya bungkam seribu bahasa. Andai saja Lion mempunyai kemampuan untuk membaca pikiran atau isi hati orang. Pasti, Lion sudah mengetahuinya walaupun elena bungkam.
Jadi ....
Sekarang gw mulai ada rasa Ama Lion, nih?
Ah shit ...!
Masa sih?! Nggak. Ini, Gamungkin. Ngga kan, Len?Lagian Lion mana mungkin suka Ama gw
Cewe gapunya tatak Rama. Dingin pula.
Tapi, perasaan ini makin besar. Makin lama makin besar ....
Masa iya sih gw harus nyatain perasaan. Sekarang?Gak. Gak, Len. Please. Ini bukan waktu yang tepat ...!
Elena mendengus pelan kemudian menatap Lion. "Ngga Yon. Santai, gw gapapa. Udah sana, kasian profesor Zohrdnya" ucap Elena diakhiri senyum getir.
Mendengar omongan itu, Lion segera memapah kembali profesor Zohrd. Kemudian berjalan menuju kamar profesor Zohrd. Sementara Elena masih terduduk di sofa ruang tengah sendirian.
__________________________________________________
Didalam kamar Profesor Zohrd.
"Makasih, Lion."
Lion membantu memapah profesor Zohrd duduk di sisi Ujung sudut ranjang. "Iya prof gapapa. Saya sebenarnya masih ngerasa bersalah banget sama prof ...." suara itu terdengar parau. Pertanda kalau Lion berbicara sesuai suasana hatinya.
Profesor Zohrd hanya tersenyum mendengar itu. "Iya gapapa Yon. Kamu bukannya sengaja, kan. Udah gapapa." Ucap profesor dengan nada enteng.
Sopan ga ya kalo aku tanya sekarang?
Ah ....
sembuhin luka-luka profesor dulu deh ...!"Mau kemana, Lion?"
"Ini prof. Aku mau ambil obat-obatan dulu, sebentar, ya" ucap pria muda itu kemudian bergegas pergi melangkah ke arah dapur.Luka bakar, setahu aku sih pakai daun sirih ya?
Apa sih ... Aku lupa, ck
Lion berusaha berpikir keras. Karena grogi telah membuat kesalahan, Lion jadi tak dapat berpikir secara maksimal. Tak dapat fokus. Pikirannya kemana-mana.
Oohh ...!
P3k! Iya, cari kotak P3k!
Lion segera melangkah ke ruang tengah, disana masih ada Elena. Namun, sepertinya ia terlihat kecapekan. Gadis itu telah tertidur pulas. Lion hanya melihatnya dari kejauhan.
Lena kalau tidur cantik ya, hehe
Anteng ....
Nyaman deh liatnya lama-lama.Lion senyam-senyum tidak karuan. Pipinya kini merah merona. Apakah Lion juga telah jatuh hati pada gadis itu? Tak ada yang mengetahui. Tapi, sepertinya iya.
Ah apasi Yon!
Cepet cari P3Knya!
Nanti luka profesor makin susah disembuhin, loh!

KAMU SEDANG MEMBACA
Delion (SELESAI)
Fantasía-Delion- Sara atau elena? Aku ingin menjaga keduanya. Tapi, Elena, aku tak akan mencintai wanita lain selain dirimu. Jika kamu terlahir kembali. Menikahlah denganku. ___________________________________________________ Kisah ini adalah kisah fantas...