Setelah kejadian mendadak itu, Jungkook akhirnya berhasil merebahkan Hyejin ke tempat tidur. Namun situasinya tidak lebih baik dari sebelumnya, Tubuh Hyejin sangat dingin juga bergetar dan nafasnya masih tak beraturan.
Jungkook sibuk melihat ke sekeliling ruangan untuk mencari sesuatu yang bisa membantunya sambil berusaha memecahkan misteri tentang apa yang sebenarnya terjadi.
Dia berpikir bahwa yang paling penting sekarang adalah membuat Hyejin kembali normal. Dia berusaha membuat Hyejin hangat dengan menyelimutinya dan menggenggam erat tangan dingin milik Hyejin.
"Hye, tahan sebentar, aku akan membantumu." Kata Jungkook lembut walau Hyejin tak bisa mendengarnya.
Jungkook sibuk memutar otaknya. Jungkook mengingat sesuatu tentang masalah kesehatan Hyejin yang pernah diceritakannya. Tentang transplantasi jantung yang pernah dilaluinya. Tapi dari apa yang bisa dia lihat saat ini, sepertinya masalahnya tidak terletak pada hal itu. Lagipula Hyejin mengatakan kalau dia sudah pulih total, dan selama ini Hyejin bekerja dan beraktivitas tanpa masalah seperti orang normal.
Ditambah lagi, saat dia tumbang tadi, Hyejin tidak sedang melakukan apapun, dia hanya berdiri disana sambil melihat salju diluar. Tidak ada aktivitas yang memberatkan kerja jantungnya. Bahkan dia berkeliling disney land tanpa kelihatan lelah sedikitpun hanya beberapa jam yang lalu.
Salju.
Benar juga, pasti ada hubungannya dengan salju yang dilihat Hyejin. Dia terlihat sangat pucat dan ketakutan saat melihat keluar tadi. Pasti ada hubungannya dengan salju.
Itulah yang dipikirkan Jungkook. Tapi Jungkook tidak mengenal Hyejin sebanyak itu, masih banyak yang tidak ia ketahui tentang istrinya itu, sehingga dia tidak bisa menghubungkan salju yang menjadi kata kunci itu dengan apa yang terjadi pada Hyejin.
Akhirnya, setelah Jungkook melihat telepon milik Hyejin di nakas dekat tempat tidur, dia memutuskan untuk mengambilnya. Dia teringat tentang seseorang yang dekat dengan Hyejin dan telah mengenalnya sejak lama.
Park Jimin.
Jungkook tidak tahu password handphone milik Hyejin, tapi dia bisa menemukan sebuah notifikasi pesan masuk dari Jimin.
Mochi : aku dengar salju pertama akan segera turun di sana, jaga dirimu baik-baik.
Benar dugaan Jungkook. Pasti semua ini ada hubungannya dengan salju. Hanya saja Jungkook tidak tahu apa yang terjadi dan apa yang menghubungkannya.
Jungkook tau Jimin adalah orang yang paling mengenal Hyejin yang bisa ia tanyai saat ini. Dia harus meminta tolong pada orang itu.
Untunglah Jungkook memiliki kontak Jimin karena urusan pekerjaan. Tanpa buang buang waktu, dia segera menelepon Jimin.
Setelah akhirnya panggilan itu diangkat oleh Jimin, terdengar suaranya yang jauh Seoul sana. Jungkook mengaktifkan mode speaker dan meletakan telepon itu di sebelahnya, sementara kedua tangannya sibuk mengurus Hyejin. Walau itu sekedar menggenggam tangannya atau mengelus kepalanya, setidaknya Jungkook bisa menyalurkan sedikit hangat tubuhnya pada wanita yang seakan hampir membeku itu.
"Ada apa?" Tanya Jimin tanpa basa-basi, jangan lupakan suara yang dingin seakan mau membunuh orang itu.
Jungkook langsung menjelaskan semuanya dengan cepat, "Terjadi sesuatu pada Hyejin. Tubuhnya bergetar dan dingin, wajahnya pucat dan dia terlihat ketakutan lalu dia tiba-tiba pingsan. Itu semua terjadi saat dia melihat salju tadi, aku membaca pesanmu di handphonenya, mungkin ada hubungannya dengan-"
"Sial, ini yang kutakutkan." terdengar suara umpatan kecil yang dilontarkan Jimin. "Dimana kalian sekarang?" Potongnya.
"Di hotel, aku sudah memindahkannya ke tempat tidur, apa yang harus kulakukan?" Tanya Jungkook cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑴𝑬𝑻𝑨𝑵𝑶𝑰𝑨 | Jungkook
FanfictionApa gunanya dua hati yang telah mati dipaksa saling mencintai? Untuk apa dan bagaimana hal itu bisa berhasil? Kedua hati itu telah binasa, tenggelam dalam kejamnya memori masa lalu. "Aku hanya membutuhkan status diatas kertas." "Kita tidak melibatka...