Jungkook
"Berdasarkan informasi dari perusahaan.." ini adalah presentasi terakhir untuk hari ini dan aku sangat bosan. Bukannya mereka tidak bagus, hanya saja aku sudah terlalu sering melihat hal-hal macam ini sampai bosan sekali rasanya.
"Jungkook, ini yang terakhir. Jangan tidur." Ujar Hoseok Hyung yang duduk disebelahku. Aku hanya mengangguk membalasnya.
Aku melirik jam tanganku. Sudah hampir jam tujuh. Aku benar benar ingin pulang dan istirahat.Aku sibuk memainkan piercing di telinga kiriku sambil melamun tanpa memperhatikan sekitar sampai tiba-tiba terdengar teriakan seseorang, tanpa kusadari keadaan sudah mulai kacau dan ribut. Mataku segera mengitari seluruh ruangan, mencari tahu apa yang salah. Asap keabuan mengebul dari alat yang dibuat magang itu.
-
Dalam kepanikan, keadaan semakin cepat memburuk. Semua orang berjalan sana sini berusaha menyelamatkan dirinya. Ada beberapa orang terluka parah dan bahkan sekarat. Aula ini kini dipenuhi asap berbau busuk yang menusuk penciuman, dengan teriakan" yang tidak kunjung hilang.
"Mworago? Bukankah tim keamanan sudah melakukan uji coba sebelum presentasi?" Tanyaku pada Hoseok Hyung.
Tanpa sempat menjawab, Hoseok hanya melirikku sejenak dan langsung pergi dari tempat duduknya, mencari bantuan."Panggil tim kesehatan, cepat!" Teriakku dan segera menganalisa keadaan didepan mata. "Panggil Dokter Kim di kantorku, beritahu dia kondisi disini, aku harus mengurus ini." Kataku pada salah satu petugas keamanan yang datang dan bergegas menengok mereka yang terluka.
"Kalian tidak memanggil ambulans?!" Ketusku dengan nada geram pada staff lain yang hanya sibuk memperhatikan kekacauan dalam ketakutannya.
"P-presdir, tangan anda berdarah."
"Presdir, apa anda baik-baik saja?" Tanya beberapa orang yang langsung mengerumuiku.Aku menutup mataku pelan dan segera membukanya kembali diiringi helaan nafasku yang keluar dari mulut.
"Ya, apa itu penting sekarang? Bantu mereka yang terluka parah dan segera evakuasi yang baik-baik saja. Tidak bisakah kalian bekerja dengan cekatan?!" Ujarku setengah berteriak sambil melepas jas dan dasiku lalu membuangnya ke sembarang arah.
"Kalau mau cari muka di hadapanku lain kali saja." Aku memberi tatapan terakhirku pada mereka dan pergi.Dengan cepat, aku menghampiri petugas keamanan yang sedang berusaha mengendalikan keadaan.
Hyejin
Aku sedang sibuk mengetik laporanku saat tiba-tiba seseorang masuk kedalam ruangan ini dengan tergesa-gesa. Berkeringat, Nafasnya tidak teratur dan ia tampak panik.
Aku menatap pria dihadapanku kebingungan,
"Ada yang bisa kubantu?""Apa anda benar dokter Kim?"
"Benar, tapi bisa kau jelaskan apa yang terjadi terlebih dahulu?" Aku menatap orang ini dengan mata tajam.
"Terjadi kecelakaan yang cukup parah di aula, beberapa orang terluka berat." Jawabnya, masih dengan nafas yang terengah-engah.
"Sekarang, tolong tenang dulu, jangan panik. kita segera kesana." Aku setengah berlari mengambil tasku dan menatap pria tadi.
"Kita menunggu apa? Bergegaslah! Beritahu aku dimana tempatnya." Ujarku tidak sabaran sambil melambai didepan pria tadi. "Tenang tapi gesit, itu yang harus dilakukan setiap orang dalam situasi darurat."Aku mengelap keringat yang mulai berjatuhan dari wajahku begitu sampai di aula. Keadaannya lebih kacau dari yang kuduga, tidak begitu banyak yang terluka, namun yang terluka parah benar-benar memprihatinkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑴𝑬𝑻𝑨𝑵𝑶𝑰𝑨 | Jungkook
FanfictionApa gunanya dua hati yang telah mati dipaksa saling mencintai? Untuk apa dan bagaimana hal itu bisa berhasil? Kedua hati itu telah binasa, tenggelam dalam kejamnya memori masa lalu. "Aku hanya membutuhkan status diatas kertas." "Kita tidak melibatka...