6

210 24 0
                                    

Aku memegangi kedua telingaku. Jin meneriakiku tepat ditelinga. Ini sudah siang, aku sudah menyelasaikan kunjungan pasienku dan kondisi psienku, Hanseo sudah sangat membaik. Jadi aku memutuskan untuk bersiap pulang. Tapi, aku tahu aku masih memiliki sesuatu yang harus kusampaikan pada orang-orang.

"Kau akan menikah dalam dua bulan dan baru memberitahuku sekarang?! Aku ini sudah seperti kakakmu sendiri yang memebesarkanmu, Kim Hyejin!"
"Lihat saja, aku akan membunuhmu, tidak, Jimin yang akan membunuhmu menggunakan pisau bedah, Jinjja!" Ketika Jin mengomel, sebenarnua aku ingin tertawa, dia seperti Eminem.

"Jadi orang tuamu yang memintamu menikahi Jungkook?" Sambar Yoongi tenang, berbandinb terbalik dengan Jin yang terus terbawa emosi.

"Aku, membuat kesepakatan dengan Jungkook, dia mendapat apa yang dia mau, dan dia mempekerjakan Daejoon di Haseon. Sungguh, oppa, awalnya aku juga sudah menolak tawarannya. Tapi aku memikirkan Daejoon." Jelasku untuk yang kedua kalinya.

"Kau sudah bisa merelakan Taehyung?" Tanya Yoongi. Yoongi seringkali diam, tapi tiap ia bicara perkataannya selalu berbobot berat.

"Hei, hal itu mustahil kan? Taehyung, dia masih hidup didalam sini." Ujarku sambil menunjuk kearah hatiku.
"Jimin bilang padaku, aku tidak bisa terus begini. Lagipula, Taehyung tidak mungkin kembali, kan?" Senyumku.

"Jimin benar, sudah waktunya kau memikirkan dirimu sendiri dan bahagia. Daripada itu, Kalau si Jungkook Jungkook itu macam-macam, beritahu kami." Kata Jin lebih tenang, masih dengan nada yang kesal dan ketus.

"Apa yang didapatkan Jungkook jika dia menikahimu?" Yoongi bertanya lagi.

"Kekuasaan. Dia harus menikah jika mau mendapat kuasa penuh di posisinya." Jawabku.
"Dan yang gila, dia bilang padaku. Kalau kau punya pacar lanjutkan saja, asal tidak ketahuan. Kalian tahu?! Kurasa otaknya terbentur!" Ocehku.

"Yah, dia benar benar hanya butuh status rupanya." Komentar Yoongi.
"Dia kan miliarder, habiskan saja uangnya. Agar kapok." Jawab Jin seenaknya.

"Begitulah, lagipula uangnya tidak akan habis jika hanya kubelanjakan. Mobilnya seperti permen chacha, warna warni dan banyak. Dia punya dua kolam renang di rumahnya, dan dia punya dua anjing yang sangat menyeramkan." Ocehku yanh dibalas kekehan dua pria didepanku.
"Sudah ya, aku sudah menceritakan semua hal yang ingin kuberitahu, sekarang aku mau kembali. Selamat bekerja, sunbaenim!" Aku berdiri dan melambaikan tanganku pada mereka.

"Ya! Dimana dia akan menjemputmu? Aku mau melihat sehebat apa sih dia?" Ujar Jin dengan nada menantang.

Aku tertawa kecil.
"Sudahlah, oppa. Lanjut bekerja sana. Jam istirahat sudah mau habis. Aku pergi ya, Yoongi oppa, Jin Oppa."

Dengan begitu aku meninggalkan mereka dengan ekspresi cemberut terplester diwajah tampan Kim Seokjin.

-

"Dokter Kim! Ayolah~ beritahu kami! Kau akan menikah? Dengan siapa? Dokter Park?" Tanya beberapa perawat yang baru kuberitahu soal 'hei aku akan segera menikah'.
"Akan ada banyak orang yang patah hati jika tahu kau menikah, dokter Kim! Banyak orang yang sangat menyukaimu." Ujar perawat Han sambil cemberut.

"Ya! Tentu saja bukan Jimin." Jawabku.
"Jangan beritahu siapa-siapa soal ini. Aku memberitahu kalian karena aku ingin kalian datang." Senyumku.

𝑴𝑬𝑻𝑨𝑵𝑶𝑰𝑨 | JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang