Masa Mudaku

Argumen

Ekspresi Naeun menjadi gelap ketika dia membuka saku merah dan melihat dua lembar uang 100 won yang menyedihkan di dalamnya. Dia menunjuk Jongin dan berseru, "lihat? Apa yang kukatakan? Kau seharusnya tidak memberitahunya tentang pernikahan kita, dia hanya memberi kita 200 won, yang bahkan cukup bagiku untuk sarapan. Bagaimana dia bisa melakukan ini? Setiap meja di pesta pernikahan menghabiskan biaya 15.800 won, dia datang untuk makan dan hanya memberi kami 200 won. Apa dia tidak malu?"

"Dia tidak tinggal untuk makan. Dia langsung pergi setelah memberiku amplop ini," Jongin membantah.

"Kau sangat teliti, ada begitu banyak orang yang datang hari ini tetapi kau masih ingat jika dia tidak makan. Jongin, ada apa denganmu? Apakah kau masih memiliki perasaan padanya?"

"Naeun, kau berpikir terlalu banyak lagi. Kalau aku belum melupakannya, akankah aku tetap menikah denganmu?"

"Sangat sulit untuk dikatakan, mungkin kau punya motif lain. Lagipula, keluargaku membeli rumah dan mobil untuk kita, dan karir masa depanmu juga tergantung pada pamanku. Bagaimana lagi bisa lulusan universitas kelas tiga sepertimu menjadi karyawan tetap begitu cepat?"

Kata-kata Naeun dipenuhi dengan penghinaan terhadap Jongin. Semua pria bangga pada dirinya sendiri, tetapi Jongin cukup marah jika kata-kata itu di ucapkan seperti ini oleh Naeun.

"Jika itu adalah maksudku, aku akan kembali ke Krystal. Dia adalah putri tidak sah dari Keluarga Jung, dan bukankah keluarganya lebih baik dari keluargamu?"

"Hah, Jongin, kau akhirnya berbicara kebenaran. Apakah kau menyesali pernikahan kita? Kalau begitu mari kita bercerai, aku juga tidak ingin menikahimu. Aku akan melakukan aborsi. Aku tidak ingin tinggal bersama dengan seseorang seperti dirimu, dan aku tahu kau hanya bisa memikirkan tentang Krystal. Aku benci wanita itu, dan aku tidak ingin pernah mendengar namanya lagi."