Pria Impiannya

1.8K 117 2
                                    

Krystal mendesah lega ketika melihat siapa orang itu.

"Suzy ah, apakah kau mencoba menakutiku sampai mati?"

"Hey, kupikir kita sepakat bahwa kau menungguku di depan pintu dulu lalu kita masuk bersama. Aku tak percaya kamu masuk lebih dulu," kata Suzy sambil menarik kursi dan duduk di samping Krystal.

"Tadi aku menunggumu di depan, tapi aku melihat teman lamaku di dekat pintu. Dia mengatakan bahwa semua orang ada di atas, jadi aku naik ke atas". Krystal tersenyum lembut.

Yang menyapanya adalah Bae Suzy, sahabatnya sejak SMA, yang sekarang menjadi pramugari maskapai penerbangan internasional. Dia adalah seorang gadis cantik dan satu-satunya teman dekat Krystal. Seperti halnya Krystal, dia ramah dan sangat baik hati.

 Seperti halnya Krystal, dia ramah dan sangat baik hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Suzy ah, aku pikir kamu sibuk akhir-akhir ini."

"Bagaimana aku tidak sibuk? Aku sangat sibuk! Kami seharusnya terbang ke kota Daegu hari ini, tapi aku tidak ingin ketinggalan reuni kita jadi aku meminta rekan kerjaku untuk mengganti posisiku. Oh hey, dimana doktermu? Kenapa kau tidak membawanya?"

"Dia memiliki jadwal operasi hari ini jadi dia tidak bisa ikut"

"Lumayan, lumayan. Aku melihat masa depan yang cerah dan menjanjikan baginya. Ngomong-ngomon, bagaimana dengan pencarian rumah baru kalian?"

"Kami sudah kesana. Dari tiga apartemen yang kami kunjungi, ada satu yang kami berdua sukai. Kami akan berbicara dengan orang tuanya tentang hal itu sebelum membuat keputusan akhir."

"Wow, cepat sekali. Dimana letaknya? Membeli tempat baru adalah masalah besar, jadi kamu sebaiknya memikirkannya terlebih dahulu," kata Suzy.

"Letaknya di Myeong-dong sehingga butuh sedikit lebih dari 20 menit untuk bisa pergi bekerja dengan bus. Ini cukup nyaman," jawab Krystal sambil tersenyum samar.

"Pacarmu pasti punya tabungan kalau begitu!" Suzy berseru kagum

"Ini tidak akan menjadi pembayaran satu kali. Kami hanya menempatkan uang muka untuk saat ini, dan kami berdua perlahan-lahan akan membayar sisa hipotek. Kami masih muda, dan punya banyak waktu."

"Jadi....setelah membeli apartemen, apakah kalian akan menikah?" Suzy bertanya sambil meraih tangan Krystal.

"Ya, sepertinya begitu, jika tidak ada hal yang tidak terduga terjadi." Krystal mengangguk.

"Krys"

"yah?"

"Apakah kamu yakin bahwa kamu bersedia...menikah, seperti ini?" Suzy tiba-tiba bertanya, dengan ekspresi serius di wajahnya.

"Pada saat ini, apakah itu masalah jika aku bersedia atau tidak?"

"Krys, kamu tau apa yang ku maksud. Apakah kamu benar-benar lupa tentang dia?" Suzy merendahkan suaranya menjadi bisikan, tetapi Krystal masih mendengar setiap kata dengan jelas. Raut kesedihan muncul di matanya, dengan sakit hati yang tidak terbaca.

"Apa gunanya? Jadi bagaimana jika aku tidak mau? Beginilah seharusnya hidupk, dan aku sudah menyerah padanya. Aku menyerah dari 7 tahun yang lalu," kata Krystal sambil tersenyum pahit.

Ketika Suzy hendak mengatakan sesuatu yang lain, pintu ruang VIP terbuka, mendorong semua orang untuk segera berdiri. Krystal dan Suzy mengikuti dan melihat ke arah pintu masuk. Untuk kepuasannya, dia melihat guru wali kelas mereka yang yama, Miss Park, yang rambutnya sekarang mulai beruban...dan, ada juga seorang yang berdiri di samping guru mereka...apakah itu dia?

Pria yang menghilang 7 tahun lalu, pria yang dulunya adalah orang yang paling penting dalam kehidupan Krystal...... Dengan muncul di depannya seperti ini, dia tidak memberi persiapan pada dirinya sama sekali, ini seperti sebuah mimpi.

Seluruh tubuh Krystal mati rasa, dan otaknya kosong..........

Masa Mudaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang