Menukar Mobil

716 82 13
                                    

"Eomma, aku akan keluar untuk menjawab telepon. Sudah larut, jadi silahkan istirahat. Besok aku akan mengurus dokumen untuk mengeluarkanmu dari Rumah Sakit. Lalu, kita bisa pergi ke Eun Woo." Dengan itu, Krystal dengan hati-hati mundur dari kamar rumah sakit.

Mengambil telepon, Krystal berbisik, "Halo?"

"Dimana kamu?" Tanya Taehyung.

"Di rumah sakit."

"Kapan kamu pulang?"

"Aku bekerja malam ini."

"Kapan kau selesai?"

"Besok pagi."

"Aku akan menjemputmu."

"Tidak, terima kasih."

"Kenapa?" Taehyung jelas tidak senang. Apakah dia harus mengingatkannya lagi bahwa mereka sekarang adalah suami dan istri?

"Karena Audi R8 mu terlalu menarik banyak perhatian. Aku tidak ingin orang-orang mengatakan hal-hal aneh tentangku di rumah sakit. Selain itu.....bahkan mobil direktur kami tidak semewah milikmu."

Jika dia benar-benar masuk ke Audi R8 tepat di depan rumah sakit, akan ada banyak cerita nantinya.

Di ujung lain, Taehyung diam. Krystal menduga dia mungkin kesal.

"Aku akan naik bus sendiri," tambahnya.

Clack! Panggilan itu berakhir dari ujung yang lain.

Emosi pria ini masih persis sama dengan tujuh tahun lalu, bangga dan sombong. Luar biasa.

Setelah menyelesaikan shift malamnya, Krystal kelelahan. Hal pertama di pagi hari, dia pergi untuk mengajukan dokumen untuk mengeluarkan eomma nya.

Kemudian, mereka berdua pergi ke ruang VIP bersama. Eun Woo belum bangun. Namun, menurut Dokter Liu, semua tanda vitalnya stabil. Hanya masalah waktu sebelum dia bangun. Pada akhirnya, eomma nya tetap tinggal untuk mengurus Eun Woo. Krystal pulang ke rumah, berharap bisa tidur dengan nyenyak.

Setelah beberapa hari naik dan turun rumah sakit tanpa henti, dia merasa seperti di ambang kehancuran.

Ketika Krystal keluar dari pintu rumah sakit, sebuah Volkswagen CC putih berhenti di depannya.

Saat dia bertanya-tanya apa yang sedang terjadi, pengemudi itu menurunkan kaca jendela dan berbicara, "Masuklah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat dia bertanya-tanya apa yang sedang terjadi, pengemudi itu menurunkan kaca jendela dan berbicara, "Masuklah."

"Um....kenapa kau disini?"

Krystal tidak berpikir bahwa Taehyung benar-benar akan datang, dan dengan mengendarai mobil seperti itu.

Mobil-mobil yang menunggu di belakangnya terus membunyikan klakson mereka. Taehyung yang berhenti ini telah parkir di depan pintu, sangat menghalangi pergerakan kendaraan.

Krystal tidak berani tinggal di sana lebih lama, dan dengan cepat membuka pintu mobil ke kursi penumpang.

Baru kemudian Taehyung dengan puas menjalankan mobilnya dan pergi.

"Kamu....punya mobil baru?" dia bertanya dengan tenang.

"Ini mobil asistenku, aku meminjamnya." Nada Taehyung acuh tak acuh.

Surga tahu bahwa dia telah lebih dulu mnelepon Asisten Yang di pagi hari, mengatakan kepadanya bahwa dia ingin bertukar mobil.

Hanya Tuhan yang tahu betapa bingung yang asistennya rasakan. Dia benar-benar tidak tahu apakah dia bisa mengemudi Audi R8 bosnya untuk bekerja.

Lagi pula, apa yang begitu hebat dari mobilnya yang harganya kurang dari tiga puluh ribu yuan yang menarik perhatian bosnya.

Setelah pertukaran singkat, Krystal sudah tidak berbicara lagi. Keduanya duduk dalam keheningan yang canggung.

"Apa yang ingin kau makan?"

"Hey?" Taehyung bertanya pada Krystal dengan tiba-tiba.

"Apa yang ingin kamu makan?"

"Tidak. Aku tidak benar-benar lapar."

"Makanan China atau Barat?" Taehyung bertanya, mengabaikan tanggapan Krystal.

Setelah beberapa saat ragu, Krystal menyadari dengan enggan bahwa orang ini sama bossynya seperti dia kembali pada hari itu. Dia hanya bisa berkompromi.

"China."

Lima belas menit kemudian, mobil berhenti di depan restoran bintang lima.

Taehyung membawanya ke dalam, menuju lurus ke ruangan pribadi di lantai dua.

Kemudian dia memesan beberapa kue udang, bubur kepiting, dan hidangan dimsum lainnya.

Krystal belum menikmati sarapan mewah dalam waktu yang sangat lama. Saat dia makan, dia terus menyelinap melirik Taehyung.

Dia melihat, sementara dia makan di meja, dia menggulir ponselnya dengan tangan yang lain, memeriksa pasar saham hari itu.

Setelah selesai, Krystal meletakkan sendoknya. "Sudak selesai." katanya perlahan.

"Oke, lalu ambil kartumu dan bayar tagihannya," kata Taehyung dengan santai.

"Apa? Kenapa aku yang membayar tagihannya?" Krystal seperti akan meledak. Dia tidak berpikir Taehyung akan pelit seperti ini. Selain itu, di tempat restoran seperti ini, sarapan harus menelan biaya setidaknya seribu yuan.

Dia tidak punya uang tunai sebanyak itu disakunya. Semua yang tersisan di sakunya hanyalah dua ratus yuan.

Taehyung mendongak. Mengambil serbet, dia menyeka di sudut mulutnya dengan anggun sebelum berbicara.

"Aku mentransfer gaji ku untuk bulan ini ke kartumu tadi malam," katanya dengan pandangan biasa, "tentu saja kau yang membayar tagihan."

"Aku..."

Krystal ketakutan.

Masa Mudaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang