Kemarahan

898 76 2
                                    

"Kamu memiliki keberanian untuk menyakan itu padaku? Jangan bilang bahwa kamu sudah bertemu dnegannya." Kim Mi-Kyung menatap tajam ke arah Krystal.

Krystal kehabisan kata-kata. Memang benar dia telah bertemu dengan Taehyung, meskipun itu tidak disengaja.

Tapi, eommanya tidak akan pernah mendengarkan penjelasannya. Apa pun yang dia katakan sekarang hanya akan membuat eommanya marah.

"Eomma, istirahatlah. Aku akan menemuimu besok."

"Aku tidak butuh belas kasihanmu. Jika kamu memiliki sisa rasa malu yang tersisa, jangan pernah menemuiku lagi. Kamu hanya akan membuatku mati lebih cepat, seperti yang kamu lakukan pada appa tirimu."

Kata-kata ejekan eommanya membawa rasa sakit yang menusuk langsung ke hati Krystal.

Dia telah menyalahkan dirinya sendiri atas kematian appa tirinya selama tujuh tahun. Selama tujuh tahun ini, tidak ada yang lebih kehilangan daripada dirinya.

Pada pemikiran ini,  dia terdiam, berbalik, dia membuka pintu dan pergi.

"Noona, aku akan mengantarkanmu keluar."

Eun Woo mengikutinya keluar, mengetahui bahwa noona nya merasa sedih.

"Noona, eomma hanya memiliki temperamen yang buruk. Jangan berpikir tentang apa yang dia katakan. Dia sudah seperti ini selama beberapa tahun sekarang. Selain itu, dari apa yang aku baca, wanita seusianya bisa mendapatkan menopause. Pasti itulah terjadi pada eomma."

"Buku-buku apa yang telah kau baca?" Krystal menatap adiknya, merasa marah sekaligus geli.

"Noona, jangan khawatir tentang apa yang terjadi disini. Aku akan mengurus eomma. Lakukan apapun yang harus kau lakukan."

Krystal mengangguk. "Aku akan membatalkan pekerjaan besok dan datang untuk menjaganya, kamu harus kembali ke sekolah besok. Hmm, dan ini dia uang untuk biaya hidupmu bulan depan. Ambilah."

Krystal menarik seribu yuan uang tunai dari dompetnya dan menyerahkannya kepada adiknya.

"Noona, aku tidak membutuhkannya. Aku masih punya uangb tersisa dari bulan lalu. Selain itu, aku bekerja paruh waktu di sekolah, jadi noona tidak perlu memberi aku uang lagi. Kamu akan menikah, dan akan ada banyak hal yang kamu dan Jongin hyung butuhkan."

"Ambillah. Bahkan jika aku menikah, aku masih bisa menyisakan sedikit untukmu. Eun Woo-ah, aku tahu kau mengkhawatirkanku, kau sudah berhati-hati di mana kau membelanjakan uangmu. Tapi, kamu tidak harus menghemat uang untuk hal-hal yang seharusnya dihabiskan. Kau masih anak yang sedang tumbuh dan perlu makan dengan benar." Dengan itu, Krystal menggosok bagian atas kepala saudara laki-lakinya dengan penuh kasih sayang.

"Aku tau noona. Kamu juga."

Krystal pergi dari rumah sakit dengan berat hati.

Dia tidak mengira Taehyung pergi menemui eomma dan adiknya begitu cepat. Apa yang dia coba lakukan?

Mungkin, mereka butuh bicara.....

Mengambil ponselnya, dia pergi ke panggilan yang pernah masuk. Nomor yang tidak begitu dikenal dengan akhiran 8866 pasti itu nomornya.

Setelah beberpa menit ragu, dia membuat panggilan.

Begitu panggilannya terhubung, Krystal mulai bertanya dengan marah, "Hei, Taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitu panggilannya terhubung, Krystal mulai bertanya dengan marah, "Hei, Taehyung. Apa yang kau inginkan dariku?"

"Saya minta maaf, Presiden Kim sedang rapat. Bolehkah saya bertanya siapa yang menelepon?" Suara seorang lelaki asing terdengar dari batas.

Terkejut, Krystal tidak berbicara.

"Saya adalah asisten Presiden Kim. Apakah ada pesan untuknya?"

"Tidak, terima kasih," dia membalasnya dengan dingin dan menutup teleponnya.

-Markas Besar GK, di dalam ruang rapat eksekutif-

Taehyung mengenakan kemeja hitam yang dibuat khusus di italia dengan manset yang dihiasi berlian mewah. Penampilannya terlihat menyimpan misteri.

Tidak ada jejak senyum atau kehangatan di wajahnya yang tampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak ada jejak senyum atau kehangatan di wajahnya yang tampan. Bahkan tatapannya sepertinya mengandung pecahan es.

Dia mengambil alih sebagai CEO GK sehari setelah kembali ke negara itu. Appanya, pimpinan perusahaan, telah pensiun setengah hati dan dengan senang hati menyerahkan bisnis kepada putranya.

"Presiden Kim, proyek Greenfield Manor telah disetujui oleh ketua. Yang dibutuhkan adalah tanda tangan Anda. Anda bisa melihatnya.....ketika Anda punya waktu, tolong tanda tangani dokumen, jadi kita bisa melanjutkan dengan konstruksi?" direktur departemen pengembangan tanah bertanya dengan hati-hati.

Masa Mudaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang