Penebusan Dosa

669 70 1
                                    

"Eomma, kau mungkin tidak tau banyak mengenai hukum. Jika ita melakukan hal-hal dengan cara biasa dan mereka kehilangan gugatan, mereka harus memberi kompensasi juga. Hanya saja itu tidak sebanyak yang mereka berikan untuk pribadi. Biasanya penyelesaiannya, mereka harus membayar semua biaya medis Eun Woo yang telah kita bayar. Kompensasi adalah untuk apa yang disebut biaya gizi dan kerusakan emosional. Kita tidak akan meminta terlalu banyak. Aku tidak ingin menggunakan kesejahteraan adik laki-lakiku sebagai daya ungkit untuk menjadi kaya. Begitu kita memenangkan kasus ini, mereka masih harus memberi kita hal-hal mendasar. Jadi jangan khawatir tentang uang."

"Noona, kau membuatnya terdengar begitu rumit. Bagaimana eomma bisa mengerti? Mengapa tidak kau katakan saja padanya, jika kita menetap secara pribadi, mereka mungkin memberi kita 1.000.000 yuan sebagai kompensasi. Tetapi jika kita melalui proses pengadilan, setelah keputusan, mereka mungkin hanya perlu memberi kami 300.000 yuan untuk menutupi biaya medis. Ini cukup berbeda dalam hal uang. Apakah itu benar?"

Setelah Eun Woo selesai, Krystal mengangguk.

Mi-Kyung tidak banyak berbicara, tetapi ia menundukkan kepalanya dan berkata dengan tenang, "aku harap semuanya bisa berjalan lancar."

Krystal bisa mengatakan itu, meskipun eomma nya tidak memasang wajah yang baik, dia tetap setuju dengan caranya melakukannya.

Saat itu, ketukan terdengar di pintu.

Krystal sangat gugup. Dia benar-benar takut Taehyung tiba-tiba datang ke rumah sakit tanpa peringatan.

Jika itu terjadi, dan eomma nya melihat Taehyung, itu akan membuat situasinya menjadi tegang.

Orang yang berjalan masuk setelah ketukan itu membuat Krystal mengehela nafas lega.

Itu adalah Jongin.

"Jongin hyung," Eun Woo berkata dengan tenang.

Jongin mengenakan baju lab putih seolah dia baru saja selesai dari pekerjaannya.

Di tangannya ada keranjang buah. Tatapan pertamanya tertuju pada Krystal, Perasaan yang bercampur aduk ada di wajahnya.

Lalu, dia menyapa ibu Krystal, "Bibi."

"Apa yang kau lakukan disini? Bukankah kalian berdua sudah putus?" Mi-Kyung berkata dengan ekspresi yang keras.

"Aku datang untuk melihat Eun Woo.  Semoga cepat sembuh Eun Woo," kata Jongin, sambil menaruh buah yang ada di keranjang.

"Terima kasih, Jongin hyung." Eun Woo tersenyum.

"Krys...." Dia menatap Krystal, dia membuka mulutnya tapi terlihat seperti tidak tahu berkata apa.

"Ya."

"Bisakah kau keluar sebentar? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu."

"Apapuun yang ingin kau katakan, kau bisa mengatakannya disini. Eoomaku dan adikku bukan orang luar." Setelah dia mendatangi rumah baru Jongin waktu itu, melihat dia tidur dengan wanita lain, dan menolak membayar kembali uang muka rumah yang mereka bayarkan, Krystal tidak algi memiliki rasa yang tertinggal untuk Jongin.

Sebelum itu, Krystal setidaknya harus bersyukur atas cara dia merayu Krystal waktu masih sekolah dulu.

Baru sekarang Krystal tau bahwa seorang pria dapat berubah kapanpun.

Jika Jongin membantunya saat itu, mungkin Krystal tidak akan pergi memohon pada Taehyung.

Dan akhirnya, Krystal pergi dengan tidak ada pilihan lain tapi dengan menikahi Taehyung.

Pada hari itu, Jongin menjadi katalisator untuk menjadi seperti sekarang.

Sekarang sampai pada saat ini, Krystal benar-benar tidak ada yang tersisa untuk dikatakan kepadanya.

Mendengar kata-kata Krystal, Jongin menjadi agak malu.

Kemudian, dia terbatuk sebelum berbicara, "Krys, aku tidak berharap ini terjadi. Saat itu....Aku juga marah dan cemburu. Kita sudah bersama selama lebih dari tiga tahun. Kau harusnya tau bagaimana perasaanku padamu. Bukannya aku tidak ingin membantumu. Aku mendengar bahwa operasi Eun Woo dibayar dengan uang yang kau pinjam dari tempat lain. Aku ingin membantumu membayarnya kembali. Aku bisa menjual apartemen dan mobil. Keluargaku adalah keluargamu dan Eun Woo adalah adik laki-lakiku. Bisakah kita kembali ke...."

Sebelum Jongin memiliki kesempatan untuk menyelesaikan kata-katanya, Krystal memotongnya.

"Kita tidak bisa."

"Krys, apa kau benar-benar tidak akan memberiku kesempatan lagi?" Jongin memohon.

Krystal mengangkat kepalanya. Melihat ke dalam mata Jongin, dia berkata dengan jelas, "Yang aku tau adalah, ketika aku tidak punya pilihan selain meminta padamu untuk membantuku ketika saudaraku terbaring di tempat tidur di rumah sakit menunggu uang untuk menyelamatkan hidupnya, kau berada di rumah yang kita bayar bersama uang mukanya dan kau bersama-sama dengan wanita lain, Jongin, aku tidak bodoh, dan kau juga tidak. Tolong, berhenti berpegang teguh pada masa lalu kita. Tapi sekarang, caramu mencoba bersikap baik setelah kejadian itu, itu menjijikkan."

Kata-kata Krystal menusuk Jongin tanpa rasa malu.

Pada saat yang sama, dia terkejut. Baginya, Krystal selalu menjadi gadis yang lembut. Mengapa sekarang dia begitu berlidah tajam? Dia tampak seperti orang yang berbeda. Kata-katanya memotongnya seperti pisau, membuat dia tidak bisa merespon.

"Krys...aku pikir kau telah berubah," Jongin berkata setelah beberapa saat terdiam.

Krystal tersenyum samar mendengar ucapannya.

Masa Mudaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang