Menghancurkan

295 51 35
                                    

Kiyoung seketika terdiam, dengan patuh menerim termometer yang di masukkan ke mulutnya. Dia kadang-kadang bertanya apakah Krystal datang ke bumi ini untuk memerintah neraka di atasnya.

Mengapa dia mampu menjentikkan dan menolak wanita lain, namun semua emosinya akan menghilang ketika berada di depan Krystal.

Apa perempuan ini memberinya narkoba? Atau mungkin wanita ini melakukan semacam sihir hitam padanya?

Krystal menarik sebuah kursi dan duduk di samping tempat tidurnya, menunggu untuk mengeluarkan termometernya.

Sesekali, Kiyoung akan menyelinap meliriknya....

Kepala Krystal sedang mengarah ke bawah, dia dengan fokus mengisi laporan.

Kiyoung mengangkat teleponnya, diam-diam menyalakan kameranya, dan mematikan bunyinya.

"Krystal."

"Mhm?" Krystal melihat tanpa berpikir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mhm?" Krystal melihat tanpa berpikir.

Dia mengambil foto dirinya, di luar ruangan gelap, jadi pencahayaannya tidak bagus dan fotonya agak buram.

Namun, dia masih bisa dengan jelas melihat fitur halusnya.

Penglihatannya tidak begitu bagus di malam hari, jadi Krystal selalu mengenakan kacamata berbingkai hitam selama shift malam.

Foto perawat berjubah putih itu akan di simpan selamanya di ponsel Kiyoung.

Dia belum pernah menyimpan foto wanita mana pun sebelumnya, apalagi mengambil foto dirinya sendiri....

"Kau butuh apa?" Tidak tahu apa yang terjadi, Krystal bertanya.

"Tidak ada, aku hanya ingin bertanya jam berapa sekarang?"

"Bukankah kau punya ponsel?" Krystal menjawab dengan pertanyaannya sendiri.

"Bukankah kau punya ponsel?" Krystal menjawab dengan pertanyaannya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemudian, dia melihat waktu dan menyadari bahwa sudah lewat lima menit.

Krystal mengulurkan tangannya untuk mengambil termometer keluar dari mulut Kiyoung. Setelah melihat dia berkata, "kau demam tinggi."

Masa Mudaku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang