Grama berjalan di lorong sekolah dengan sapu lantai di tangannya. Mendapat giliran piket pagi, dan malas mencari sapu yang sering kali nyasar di kelas tetangga Grama akhirnya berinisiatif membawanya dari rumah. Tentu saja aksinya itu menarik perhatian orang yang melihatnya. Namun, Grama adalah Grama—gadis yang lebih memilih terlihat angkuh dari pada terganggu dengan kelakuan orang yang tidak benar-benar dipedulikan olehnya.
Lorong yang menghadap langsung ke arah gerbang itu membuat Grama tak sengaja melihat Lesta yang baru turun dari motor hitam yang tak asing lagi bagi Grama. Langkahnya sempat terhenti, sebelum gadis itu kembali berjalan lagi.
"Les, yang tadi itu siapa?"
Grama yang tengah menyapu, seketika memelankan ayunan tangannya. Dia merasa penasaran dengan jawaban Lesta.
"Temen."
Akh! Kecewa Grama mendengarnya.
Seseorang yang bertanya itu pun sepertinya sama kecewanya dengan Grama, buktinya dia kembali bertanya, "Masa sih temen doang, pasti pacar, kan?"
Belum sempat Lesta menyahut suara laki-laki lebih dulu menyeletuk. "Yah! Lesta udah punya pacar! Patah hati sekelas ini!" Disusul suara-suara lain yang membuat Grama memilih kembali melanjutkan acara menyapunya.
Terkadang manusia-manusia di kelasnya itu seperti tidak tau tempat dan waktu. Suara mereka saling beradu, paling keras-kerasan dan Grama terkadang merasa kelasnya tak ubahnya pasar ... ramai. Namun, Grama menikmati itu semua dalam diam. Yakin suatu hari dia akan merindukan suasana ini.
Di mana beberapa siswi duduk di lantai dengan posisi melingkar, tak jarang suara tawa mereka terdengar. Tampaknya pembicaraan mereka kini berganti menjadi siapa yang memiliki doi dan apa kriteria mereka terhadap sosok laki-laki setelah sebelumnya mereka membahas soal artis yang tengah naik daun saat pandemi, mungkin karena masih terpengaruhi oleh gemparnya kabar Lesta pagi ini.
Juga, suara makian yang saling bersahutan dari pojok kelas yang biasanya di huni para laki-laki. Mereka tampak asyik membicarakan game, dan hal-hal lucu yang mereka tanggapi dengan riang meski tak jarang tangan dan kaki mereka pun ikut melayangkan pukulan dan tendangan, entah apa yang mereka pikirkan.
Rupanya kabar jadian Lesta menjadi kabar buruk untuk hampir semua kaum Adam di sekolahnya.
Tidak menyangka, kan?
Grama saja masih kaget saat mendengar itu dari gosip teman-teman sekelasnya.
Rupanya penggemar rahasia Lesta ada di mana-mana.
"Grama." Panggilan itu membuat Grama menghentikan langkahnya, berbalik, dan mengangguk sekilas pada dua orang yang kini menatapnya dengan tatapan yang berbeda.
"Selamat ya!" ujar Grama sedikit berteriak. Gadis tomboi itu mengacungkan jempolnya pada laki-laki yang kini menggeleng entah kenapa, dan tersenyum tipis pada Lesta. "Gue pulang duluan!" pamitnya tanpa menunggu lama.
Sedangkan dua orang yang ditinggalkannya menatap punggung gadis itu sampai masuk ke angkutan.
Ardi menunduk, dan menepuk bahu Lesta. "Yuk pulang," ajaknya.
Lesta merasa sedih tentu saja, dia tidak berharap tahun terakhirnya akan menjadi seperti ini.
"Di," panggil Lesta pada Ardi.
"Ya?"
"Gue enggak mau pacaran," ujar Lesta penuh keyakinan, dan itu membuat perubahan tampak jelas pada raut wajah Ardi.
"Iya, udah enggak apa-apa." Ardi memaklumi. "Lo juga belum move on kan dari yang lama."
"Dan lo juga."
"Ya itu lo tau." Ardi tertawa, tetapi itu tak berlangsung lama saat Lesta berkata, "Grama ngira kita mainin dia."
"Maksudnya?" Alis tebal itu menyatu disertai kernyit di keningnya. Ardi tidak mengerti maksud Lesta.
"Enggak tau kenapa, dia yakin banget lo suka sama gue, dan dia juga mikir gue suka sama lo."
Seketika Ardi tepekur.
"Apa itu karena gue bilang gue sayang sama lo, ya?"
"Hah?!"
Udah-udah D kepikiran Jojo kemarin aja udah gak bisa tidur, bayangin ... tiap dia main D pantengin TV tapi ... ya udah lah, semoga dia juga baik-baik aja, sehat selalu pokoknya
Kan, jadi curhat
KAMU SEDANG MEMBACA
No Crush No Love ✅
Teen FictionBukannya gue enggak percaya sama yang namanya kekuatan cinta, tapi apa gue mesti terlibat dalam menunjukannya? Apa bisa bawang merah kayak gue gantiin posisi putri keraton kayak Lesta? Mungkin bisa, kalau soal hati siapa yang, tau kan, ya Masalahnya...