.12

409 53 1
                                        

Jungwon menarik napas dan membuangnya dengan kasar sebelum ia kemudian masuk kedalam minimarket untuk membeli sebuah ramyun cup panas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungwon menarik napas dan membuangnya dengan kasar sebelum ia kemudian masuk kedalam minimarket untuk membeli sebuah ramyun cup panas

Tidak lama Jungwon keluar dari minimarket dan membawa satu buah cup ramyun panas dan sebotol barley tea

Jungwon duduk dan menaruh ramyun sekaligus sebotol minumannya diatas meja depan dimana Jay duduk

Dengan wajah kesalnya, Jungwon menyeruput ramyun panasnya tanpa memperdulikan Jay yang sedang memandanginya sedari tadi disampingnya

"Ya.. Ya.."
Jay menendang-nenjang kaki kursi yang Jungwon duduki

"Waee..?!"
Jawab Jungwon dengan tatapan malas

"Setidaknya belikan aku ramyun panas juga. Egois sekali jadi manusia"
Suruh Jay dengan nada pelan namun terdengar jelas sembari memanyunkan bibirnya dan memalingkan bola matanya tanpa menatap Jungwon

"Hah?!"
Jungwon mengerutkan dahinya

"Wae?"
Jay malah bertanya kembali

"Ya?! Apa kau tidak bisa membelinya sendiri. Issh menganggu saja"
Gerutu Jungwon kemudian melanjutkan makannya

"Ya?! Apa kau tidak lihat kakiku sakit dan badanku memar-memar? Ayo cepat belikan, aku lapar!"
Suruh Jay

Dengan sangat berat hati, tanpa pikir panjang lagi Jungwon kemudian berdiri dari duduknya dan mengulurkan tangannya pada Jay

"Baiklah mana uangnya!"

Bukannya memberikan uang yang diminta Jungwon, Jay malah memegang tangan Jungwon dan berkata
"Apa kau tidak lihat? Aku kesini tidak membawa apa-apa, ponsel dan tasku saja kutinggal dikelas, apalagi uang. Pakai uangmu dulu ya? Tenang saja pasti aku ganti
Sudah cepat belikan." sembari mendorong punggung Jungwon

"Hah! Jinjja!"
Jungwon membuang napasnya kasar dan beberapa kali menghentak-hentakkan kakinya ketanah

Jay mulai menunjukkan smirknya setelah itu menyaut cup ramyun panas milik Jungwon yang ada dimeja

Kurang lebih lima menit, Jungwon keluar dari minimarket dan membawa satu cup ramyun dan sebotol barley tea yang sama dengan yang ia beli pertama kali

Saat Jungwon hendak meletakkan ramyun yang baru ia beli itu didepan Jay, Jungwon malah binggung karena sudah mendapati cup ramyunnya kosong beserta sebotol minuman barleynya

Jungwon menatap Jay sinis
Sementara Jay sibuk menatap kearah lain seolah-olah tidak terjadi apa-apa
Sampai pada Jay menatap balik Jungwon dan berkata
"Kau lihat apa?!
Cepat makan ramyunmu nanti keburu mengembang"

"Ck!"
Decak Jungwon sembari duduk didepan Jay dan kemudian menikmati ramyun panasnya

Selang beberapa menit kemudian terlihat Jay yang mulai mengusuk-ngusuk lengannya sendiri sembari menatap kearah Jungwon yang sedang menegak minumannya

Jungwon membanting botol kosongnya
"Aahh!!"
Setelah itu menoleh kearah Jay
"Apa kau kedinginan?"

Dengan nada ketus Jay menjawab
"Iya! Karena sangat lama menunggumu makan tadi.

"Yasudah aku mau pulang"
Jay berdiri dan hendak pergi meninggalkan Jungwon yang masih duduk disana

"Ahkk!"
Baru berjalan beberapa langkah, Jay merasakan kakinya tiba-tiba sakit

"Gwenchana?"
Jungwon spontan berdiri dan membantu Jay

"Aku tidak papa, cepat panggilkan aku taksi"
Jawab Jay masih dengan nada sok jual mahalnya

Mendengar itu Jungwon hanya bisa melirik Jay dengan tatapan julid dan menyabarkan hatinya sendiri

"Taksi"
Teriak Jungwon
Tidak lama menunggu akhirnya sebuah taksipun datang

Jay memasuki pintu belakang taksi itu dan ketika Jungwon akan menutup pintunya, tiba-tiba Jay menahan pintu itu dan memberikan sebuah kode kepada Jungwon yang membuat Jungwon seketika sedikit binggung pada saat itu

"Apa?! hah"
Jungwon binggung tidak mengerti akan kode mata yang dibuat Jay

Karna Jungwon tidak kunjung paham, Jaypun sedikit kesal dan lantas mulai mengeluarkan suaranya

"Ya?! Cepat bayarkan taksinya untukku"
Tegas Jay

"Mwo?!!
Ani..! Yaa!! setelah..-"

Belum sempat menyelesaikan keluh kesahnya, Jay langsung memotong omongan Jungwon begitu saja

"Sssshhttt! Kenapa berisik sekali sih
Akan aku ganti semuanya kau tenang saja. Cepat mana uangmu.. ini sudah larut malam"
Kata Jay dengan sangat santai

Jungwon menarik napas panjang dan membuangnya kasar, seolah tidak mau memperpanjang urusan, akhirnya ia mengeluarkan sisa terakhir uang yang dia punya dalam sakunya
Entah tinggal berapa banyak, namun yang pasti sepertinya tidak cukup untuk membayar taksi yang Jay tumpangi menuju rumahnya.

Jungwon merogoh saku seragam sekolahnya dan tanpa menghitungnya kembali langsung ia berikan semuanya kepada Jay dan segera menutup pintu taksi yang Jay tumpangi, seolah tidak ingin lagi melihat wajah Jay kala itu.

Akhirnya taksi yang ditumpangi Jay berjalan dan perlahan melewati Jungwon yang tengah berdiri sendirian didepan minimarket.

Sedangkan Jay mulai mengalihkan pandangannya dari Jungwon kearah tangannya yang sedang mengenggam banyak uang koin dan hanya berapa lembar uang kertas saja
Lebih anehnya lagi, ia menemukan ada dua struk minimarket dan satu permen karet bercampur dengan lembaran uang dan banyaknya koin kembalian sisa dari minimarket tadi.

Jay lantas memasukkan semuanya kedalam saku celananya dan tersenyum tipis kemudian bersamaan dengan melipat kedua tangannya didada dan menyandarkan kepalanya dikursi belakang taksi.

ʙᴜᴛᴛᴇʀꜰʟʏ  | Jaywon 𝘌𝘕𝘏𝘠𝘗𝘌𝘕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang