Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah berjalan sedikit lama, akhirnya mata Jungwon melihat titik terang jarak lurus 200 meter didepannya
"Ah itu dia sudah hampir sampai" Kata Jungwon dalam hati
Masih tersisa 50 meteran lagi untuk menuju apotek, namun napas Jungwon sudah terengah-engah dan jalannyapun sedikit melambat
"Capek sekali, ternyata manusia ini berat juga. Kelihatannya saja dia kurus, tapi ternyata lumayan juga" Rengek Jungwon dalam hati, namun tidak menyerah dan terus berjalan
Kebetulan apotek yang dituju oleh Jungwon bersebelahan dengan mini market Sesampainya disana, Jungwon mendudukkan Jay dikursi yang tersedia didepan mini market
"Tunggu sebentar ya" Kata Jungwon buru-buru berlari menuju apotek
Jay hanya diam dan menatap punggung Jungwon yang berlari akan masuk kedalam apotek Mengalihkan pandangannya secara tiba-tiba kemudian tersenyum tipis Dan entah apa maksud dari senyuman Jay itu.
Beberapa menit kemudian Jungwon terlihat keluar dari apotek dengan membawa beberapa barang dan menghampiri Jay yang tengah terduduk diam
Jungwon mulai duduk disebelah Jay Tanpa sepatah katapun Jungwon lalu mengangkat kaki Jay kepangkuannya dan menggulung sedikit celana Jay
Jungwon menunjukkan muka masam karena ikut ngilu melihat luka Jay Jungwon mengoleskan semacam salep diluka memar Jay
Karena mungkin tidak sengaja terlalu menekan saat Jungwon mengoleskan salep itu, Jay spontan menggeplak kepala Jungwon karena kesakitan
"AA'..!" Spontan Jay
"A'..maafkan aku" Kejut Jungwon dengan pukulan Jay dan kemudian melanjutkan mengoleskan salep lagi
Setelah bagian kaki sudah, sekarang berganti mengoleskan obat merah dipelipis mata serta ujung bibir Jay yang terlihat sedikit keluar darah
Masih tidak ada pembicaraan apapun diantara mereka sedari tadi Tidak ada yang memulai pembicaraan, Jay adalah tipe orang yang dingin dan cuek jadi mustahil dia akan mau mulai membuka pembicaraan terlebih dahulu
Sedangkan Jungwon yang sedikit banyak tau tentang Jay termasuk mantan pacarnya dan lainnya juga menurutnya tidak mungkin untuk dibicarakan hanya untuk sekedar berbasa-basi memulai pembicaraan Jadi dia memilih untuk diam dan fokus mengobati luka Jay, karena pada awalnya ia hanya berniat untuk menolong Jay dan tidak lebih
Beberapa kali Jungwon menelan ludah dan matanya mulai melihat sekeliling tidak beraturan Jungwon salting karena sedari tadi Jay menatap wajah Jungwon tanpa ekspresi Kali ini tatapannya tidak tajam seperti saat Jungwon sebelumnya bertemu dengan Jay Kali ini hanya tatapan lempeng biasa namun entah kenapa membuat Jungwon salting dan lantas mempercepat kerjanya.
Wajah Jay terlihat menahan rasa sakit saat Jungwon mengoleskan kapas dengan sedikit obat merah dipelipis mata Jay Ujung kulit jari Jungwon tidak sengaja bersentuhan dengan kulit wajah Jay yang dingin dan membuat Jungwon terkejut karena menurutnya selain menahan rasa sakit Jay juga mungkin kedinginan karena cuaca saat itu memang lumayan dingin dan berangin.
"Wajahmu dingin sekali" Panik Jungwon yang tetiba menempelkan tangannya kebagian dahi dan pipi untuk mengecek suhu badan Jay "Dingin seperti orang mati" Batin Jungwon setelah merasakan dingin dari tangannya seolah ia pernah menyentuh orang mati saja sebelumnya
Jungwon kemudian menaruh kapas dan obat-obat lainnya diatas meja yang berada didepannya, memajukan kursinya sedikit lebih dekat dengan Jay dan setelah itu ia menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya dengan sesekali meniupnya baru kedua telapak tangannya itu didaratkan dikedua pipi Jay
"Apa yang kau lakukan sekarang?!" Tanya Jay dengan nada dingin
Jungwon yang mendengar itupun langsung menjawab dengan nada yang tidak kalah dingin "Menurutmu apa?!" Jawab Jungwon seketika memalingkan bola matanya
Jay langsung memegang salah satu tangan Jungwon dan menyingkirkannya "Lepaskan tanganmu!" Pinta Jay dengan nada sedikit terdengar kasar
Mata Jungwon langsung membelalak setelah mendengar kata itu keluar dari mulut Jay yang seolah tidak tau sopan santun bahkan berterimakasih saat ia sudah ditolong oleh Jungwon
Seketika Jungwon ingin membalas Jay dengan kata yang lebih kasar dan ingin langsung pergi dari tempat itu meninggalkan orang yang sama sekali tidak punya rasa sopan dan terimakasih
Namun sebelum semua kata-kata itu keluar dari mulut Jungwon, semua kata itu seolah berhenti dan hanya terkumpul sampai tenggorokannya saja tanpa bisa menembus lubang keluar dari mulut Jungwon ketika tanpa sengaja Jungwon melihat tangan Jay yang usai menampik tangannya terlihat ada memar dan berdarah sekaligus terlihat gemetaran
"Ah jinjja!" Jungwon menarik napas dan membuangnya dengan kasar sebelum ia kemudian masuk kedalam minimarket untuk membeli sebuah ramyun cup panas