Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jay nanti kita ketemu jam 20.00 ya, ada yang mau aku bicarakan"
"Ya Jay ah.. "
BRAKK..
"JUYEON A!! JUYEONN YAA LEE JUYEON IREONA!!! IREONA LEE JUYEON"
"Mianhae Jay-a.."
"Anii aniya Juyeon-a ireona JUYEON-A ANDWE.. "
"ANDWEE!.." Spontan mata Jay membelalak serta yang ia rasakan sekarang keringat dingin yang menyelimuti tubuhnya ditambah jantungnya yang masih berdebar sisa dari mimpi buruk yang barusaja ia alami. Jay berkedip beberapa kali sembari memandangi langit-langit kamarnya dengan pandangan kosong sedangkan otaknya sedang bekerja keras sekarang, memikirkan mimpi buruknya yang berdasarkan kisah nyata.
Tidak lama Jay menghela nafas panjang sebelum air mata sedikit mengisi matanya yang kelihatan tidak akan penuh atau bahkan tumpah akibat Jay menahannya agar tidak menangis ataupun bersedih, mengingat ini masih pagi hari dan waktu masih panjang untuk dia lalui tanpa mendapatkan mood yang jelek dipagi ini. Jay berusaha memperbaiki moodnya agar tidak merusak harinya kali ini, terutama mungkin hari teman-temannya juga. Karna Jay sadar bila moodnya sudah jelek, maka apapun yang orang-orang lakukan didekatnya selalu saja salah.
Jay berangkat kesekolah lebih pagi daripada biasanya. Dan tidak seperti biasanya juga, ia sekarang memilih naik bus daripada mengendarai mobilnya sendiri.
Sesampainya dihalte bus, tidak lama bus yang akan Jay tumpangipun datang. Jay bergegas naik dan duduk di kursi barisan tengah dekat jendela Karena lumayan masih pagi, jadi penumpang bus pun masih terhitung sedikit.
Setelah melewati beberapa halte, bus pun lumayan penuh dengan penumpang. Sampai-sampai ada beberapa murid sekolah menengah yang harus berdiri karena tidak kebagian tempat duduk.
Selang beberapa menit kemudian, tibalah bus yang Jay tumpangi di halte berikutnya. Karena Jay duduk disamping jendela maka saat itu ia melihat seseorang yang membuatnya sedikit mendongakkan kepalanya Jay memandangi namja yang sedang menunggu antrean untuk masuk kedalam bus. Mata Jay masih tertuju kearah namja yang seketika membangkitkan moodnya kala itu, Jay terus melihat kearah Jungwon yang perlahan memasuki bus dan sedang berusaha mencari tempat dan peganggan karna kala itu keadaan bus sudah sangat penuh. Jay seakan terhipnotis dengan wajah lucu Jungwon yang sedang celingak-celinguk seperti anak kucing yang sedang kehilangan induk karena berdesakan dengan penumpang lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jay seketika membuyarkan senyumnya dan bergegas berdiri berjalan menuju arah Jungwon.
Kala itu Jungwon sama sekali tidak mengetahui kalau dia sekarang sedang satu bus bersama Jay. Sampai matanya tidak sengaja melirik kearah Jay yang mulai mendekat kepadanya. Jungwon terkejut tanpa bisa berkata apa-apa. Tapi dalam hatinya ia menggerutu hebat, keingginannya saat berdoa untuk tidak lagi dipertemukan oleh manusia seperti Jay sepertinya sama sekali tidak didengar oleh Tuhan.
Jay mulai berdiri disamping Jungwon, mengalungkan tangannya di peganggan bus tanpa berbicara bahkan menyapa Jungwon sedikitpun. Hanya sorot matanya saja yang tidak henti-hentinya memandangi Jungwon sampai membuat Jungwon risih.
Jungwon memalingkan pandangannya dari sorot mata Jay. Saat tiba-tiba bus mengerem mendadak Jungwon dengan reflek langsung memegangi tubuh Jay yang terlihat akan terjatuh akibat kurang adanya kesiapan atau karena memang layaknya anak sultan yang jarang atau hampir tidak pernah naik transportasi umum seperti ini pikirnya.
"Kenapa pakai acara naik bus sih, merepotkan sekali" Gerutu Jungwon dengan pandangan matanya melihat kearah lain
Jay yang mendengar itu hanya tersenyum tipis merasa gemas kepada Jungwon Jay secara tiba-tiba memegang pergelangan tangan Jungwon yang membuat Jungwon kembali terkaget Semakin Jungwon ingin melepasnya, semakin erat cengkraman Jay Berulang kali Jungwon ingin melepas cengkraman Jay dari tangannya, tapi akhirnya Jungwon hanya bisa pasrah membiarkannya karena sedari tadi banyak mata orang-orang yang melihat sinis kerah Jungwon.
Akhirnya Jay dan Jungwon sampai dihalte dekat sekolah mereka. Didepan halte Jungwon melepaskan dengan brutal cengkraman Jay dengan ekspresi marah tapi menurut Jay itu malah lucu "Jangan salah paham, aku tadi memegangi tanganmu karna aku takut akan terjatuh lagi" Kata Jay dengan sedikit bibir manyunnya untuk menggoda Jungwon
"TER..SE..RAH" Jungwon sembari mengacungkan jari tengahnya kearah Jay Kemudian bergegas berjalan cepat meninggalkan Jay yang bukannya marah malah cengar-cengir gara-gara kelakuan random Jungwon yang sama sekali tidak diduga oleh Jay.
"YA.. GOMAWO SUDAH MEMEGANG AKU AGAR TIDAK TERJATUH TADI.." Teriak Jay kepada Jungwon yang semakin jauh dari pandangannya.