Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sesampainya didepan komplek apartemen elit dikawasan Gangnam, taxi yang ditumpangi Jay berhenti "Ahjussi boleh aku pinjam ponselmu?" Pinta Jay
Sang sopir taxi itu langsung menyodorkan ponselnya kearah Jay sebagai tanda persetujuan Jay mulai mengetik sesuatu di situs pencarian naver dan beberapa detik kemudian menunjukkan sebuah foto kepada sang sopir taxi itu. Sang sopir taxi sedikit mengernyitkan dahinya akibat penglihatan yang agak kurang jelas Kemudian Jay menaruh ponsel itu sama rata dengan wajahnya, seketika sopir taxi itu terkejut dan bilang "Ah, iya baik tuan muda"
"Sama kan? Menjadi sedikit berbeda karena luka diwajahku saja" Ungkap Jay yang ternyata menunjukkan foto dirinya bersama dengan ayahnya tuan Park disebuah artikel internet.
Sang sopir taxi itu lantas segera turun dari mobilnya dan bergegas membukakan pintu untuk Jay.
Tidak lupa sang sopir membungkuk beberapa kali kepada Jay, tak lupa Jay juga sedikit memuji sang sopir "Kerja bagus ahjussi!" sembari menepuk pundak sang sopir
"Baik, selamat malam tuan muda, semoga harimu selalu menyenangkan" kata-kata terakhir sang sopir sebelum hendak pergi dan melanjutkan kerjanya
Bukan tanpa alasan sang sopir taxi itu memperlakukan hal seperti itu kepada Jay, pasalnya ternyata taxi yang ditumpangi Jay barusaja adalah milik ayah Jay. Lebih tepatnya ayah Jay memiliki sebuah perusahaan taxi yang cukup besar juga di Korea.
Jay membaringkan tubuhnya diranjang kamarnya Namun tiba-tiba saja Jay menginggat sesuatu dan segera merogoh kantongnya yang tadi dipenuhi uang koin, uang kertas, struk minimarket bahkan permen karet. Melihat itu semua Jay seketika tertawa kecil dan lantas melupakan semua beban pikiran yang sempat berkecamuk
Tapi saat sadar dengan apa yang ia tertawakan, Jay buru-buru merubah raut wajahnya menjadi cool kembali walaupun jelas-jelas tidak ada siapapun yang sedang melihatnya sedang berkasmaran kecil dengan Jungwon saat memikirkan hal-hal tadi.
Jay dua kali menampar wajahnya untuk menyadarkan dirinya sendiri untuk tidak memikirkan hal tadi, apalagi tentang Jungwon.
Jay menaruh semua uang koin, uang kertas serta struk dan permen karet diatas meja belajarnya sebelum ia bergegas untuk mandi.
Sesudah mandi, Jay mengeringkan rambutnya dengan handuk dan saat hendak mengambil salep untuk lebamnya tiba-tiba ponsel Jay yang ada diatas laci bergetar, menandakan ada pesan yang masuk
Jay mengambil ponsel itu, itu adalah ponsel lama Jay Ponsel lama yang jarang Jay pakai lagi setelah ia putus dari Beomgyu dan kemudian memutuskan untuk membeli ponsel baru yang sekarang kebetulan sedang tertinggal disekolah bersama tas dan barang-barangnya yang lain.
Saat Jay membuka ponsel lamanya, Jay kaget melihat ada 10 kali panggilan tak terjawab dari Beomgyu dan ada 1 pesan yang Jay klik berbunyi
"Temui aku di taman belakang apartement"
Jay langsung menyaut jaketnya yang tergeletak disofa kamar dan bergegas pergi usai membaca pesan yang barusaja Beomgyu kirimkan
Kebetulan tempat tinggal Beomgyu satu komplek apartemen yang sama dengan Jay namun hanya beda gedung saja
Jay berlari dengan sekuat tenaganya, melupakan kakinya yang cedera dan semua rasa sakit akibat lebam dibeberapa titik tubuhnya Tidak sedikitpun rasa sakit yang ia rasakan ditubuhnya sekarang, yang ada hanyalah rasa senang dan debar dijantungnya karena ia akan bertemu dengan orang yang masih sangat ia sayangi Walaupun banyak pertanyaan dalam benak Jay sebenarnya ada apa dengan Beomgyu, kenapa tiba-tiba menghubunginya lebih dulu
Padahal dari dulu saat mereka pacaran tidak pernah sekalipun Beomgyu pernah menghubungi Jay terlebih dahulu
Tapi Jay berusaha membuang semua pertanyaan yang muncul random dalam pikirannya namun tidak semata pikirannya diselimuti rasa senang begitu saja, Jay ternyata juga selalu sudah menyiapkan titik kecil rasa sakit dihatinya jika sewaktu-waktu ia ditolak lagi oleh Beomgyu seperti saat-saat sebelumnya ketika mereka berdua bertemu.