.17

206 26 1
                                        

Ditengah pelajaran yang sedang berlangsung diruang kelas 3 SMA Chaerim, ada kalanya tidak semua murid memperhatikan apa yang sedang guru ajarkan, seperti yang terjadi sekarang tepatnya di pojok kelas tempat duduk paling belakang.
Seorang murid laki-laki bernama Jay malah sedang menghadapkan pandangannya keluar jendela ditengah pelajaran yang sedang berlangsung. Bukannya guru tidak tau, hanya saja guru sudah lebih ke kata lelah untuk memarahi Jay. Jadi, yah sudahlah terserah apa maunya, karena ini tidak terjadi satu atau dua kali dalam seminggu, bahkan setiap hari Jay tidak pernah sekalipun memperhatikan pelajaran dikelas. Kalau tidak tidur ya melamun bahkan main game diponselnya, tapi lagi-lagi guru membiarkannya karena sudah lelah dan Jay mau datang kesekolah saja semua komite sekolah sudah bersyukur, mengingat ayah Jay yang sekali lagi bisa dikatakan seorang chaebol adalah penyumbang tetap untuk SMA Chaerim.

Ada banyak pikiran yang tidak perlu atau lebih tepatnya tidak penting yang sedang Jay pikirkan sekarang. Pemikiran-pemikiran receh yang seharusnya tidak ada di otaknya, tapi bagi Jay itu perlu untuk ia pikirkan.

"Jadi namanya Yang Jungwon yaa, hmm menarik.."
Sembari flashback ia sempat membaca name tag yang tertera di seragamnya tadi

Bagaimana caranya ia bisa mengembalikan uang kepada Jungwon. Hmm hal pertama Jay harus tau dimana dan kelas berapa Jungwon. Karena kalau hanya mengandalkan pertemuan kebetulan yang ditentukan Tuhan, belum tentu Tuhan akan menakdirkannya bertemu dengan Jungwon secara kebetulan lagi. Dan semua itu harus diimbangi dengan usaha kan pikirnya. Okee nampaknya Jay sudah menyetujui ide yang dikeluarkan oleh otaknya. Namun dia berusaha berpikir keras lagi bagaimana cara agar ia dapat mengetahui kelas Jungwon.

Setelah kurang lebih 20 menit Jay berpikir dan menela'ah bagaimana ia pertama bertemu Jungwon dan dengan seabrek pikiran flashback lainnya, akhirnya Jay ingat pada satu poin penting walaupun agaknya ia sendiri agak kurang yakin tapi(...) mungkin ia cukup yakin

Dengan cepat kepala Jay menoleh kearah bangku nomor dua dari depan.
Jay memicingkan matanya tajam melihat punggung seorang anak laki-laki dikelasnya.
"Jake?"
Kata Jay dengan nada sedikit kurang yakin
"Apa benar yang aku lihat beberapa kali orang yang bersama Jungwon adalah Jake? Aku selalu tidak melihatnya dengan benar setiap kali dia bersama Jungwon ahh...
Tapi aku yakin itu Jake, baiklah..
Syuuungg~"
Niatnya hanya bercanda, tapi bolpoin yang ia arahkan kearah Jake tiba-tiba terlepas dan melayang mengenai pundak Jake

"Tukk"
"Akk"
Teriak kecil Jake terkejut sembari menoleh kebelakang melihat siapa yang baru saja melemparkan bolpoin padanya
Namun kelihatannya semua orang sedang serius belajar, dan akhirnya jake tidak terlalu menghiraukan kejadian itu serta memungut bolpoin yang sudah seseorang lemparkan padanya.

Sang pelempar sedang pura-pura tidur sekarang, sampai ada saat kepala Jay terangkat sedikit dan mengintip melihat situasi.

"Huhh..kenapa aku bodoh sekali"
Gerutu Jay sembari memukul-mukul kecil kepalanya.

ʙᴜᴛᴛᴇʀꜰʟʏ  | Jaywon 𝘌𝘕𝘏𝘠𝘗𝘌𝘕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang