L # Chapter 15

300 62 27
                                    



Hari ini dimulai dengan pelajaran Kimia yang akan dilakukan di laboratorium kimia. Seluruh murid kelas 1-4 sudah mengenakan jas laboratorium. Sebenarnya mereka berada di sana bukan untuk melakukan praktikum, melainkan sang guru mata pelajaran tersebut ingin mengenalkan sejak dini kepada mereka tentang nama alat-alat di laboratorium agar saat diadakan praktikum pada semester selanjutnya, mereka sudah mengetahui nama-namanya.

Sejauh ini semuanya memperhatikan dengan baik apa yang dijelaskan sang guru. Sampai ada sebuah suara yang menginterupsi. Ternyata suara itu berasal dari ponsel milik sang guru. Ia meminta izin sebentar pada murid-muridnya untuk mengangkat telepon.

"Kau sudah paham semua nama alat-alatnya, Min?" tanya Jeno yang duduk di sebelah Seungmin.

"Tidakkah kau salah sasaran bertanya? Seharusnya kau bertanya pada Haechan, No.."

Tentu saja itu bukan Seungmin yang menjawab.

"Ya! Maksudmu, kau mengataiku bodoh begitu?! Dasar Tupai kecil!"

Haechan berusaha melempari Jisung dengan bolpoinnya. Namun, sasarannya meleset karena Jisung bersembunyi dibalik tubuh Jeno dan Seungmin.

Jadi posisi duduk mereka sekarang Jisung berada di ujung kanan. Sebelah kirinya Jeno, lalu Seungmin, Haechan, Jeongin, dan Chani.  Satu meja hanya dapat di isi oleh enam orang saja. Tujuh orang bisa sih, tapi nanti tempatnya akan sempit. Mereka duduk pada deretan meja sebelah kiri.

Selanjutnya Jisung mengambil bolpoin Haechan yang jatuh ke lantai di dekatnya lalu melemparkannya kembali ke Haechan.






DUARR

PYAARR

AAAAAAAAAAAA!!!!



Suara ledakan dan pecahan kaca itu terdengar bersamaan, diikuti dengan jeritan para murid yang berada di dalam ruangan.

Mereka semua tak luput dari rasa terkejut. Ada yang langsung berdiri atau menutup telinga, bahkan hingga menutup mata saking terkejutnya. Jisung saja sampai jatuh dari bangku yang ia duduki.

Mereka secara spontan menengok ke belakang, ke arah sumber suara. Betapa terkejutnya mereka ketika melihat ada api yang mulai merambat pada sebuah kain di sana. Mereka otomatis bergerak mundur.

Jisung segera berdiri walaupun sambil disertai ringisan. Begitu melihat ada api, pandangan Jisung langsung teralih pada Hyunjin yang berada dekat dengan sumber api.

Sementara teman-teman yang lain menjauh dari api, Hyunjin justru masih bergeming di sana.

Jisung segera berlari ke arah Hyunjin dan menariknya keluar dari Laboratorium. Teman-temannya cukup terheran dengan apa yang mereka lihat barusan.

Jisung menarik Hyunjin?

Apakah ini nyata? Pasalnya selama ini mereka tidak terlihat dekat satu sama lain, bahkan Jisung mungkin sedikit tidak menyukai Hyunjin sejak insiden perisakan Chani. Begitu anggapan mereka.

"Hei ketua macam apa kau hanya diam saja?! Cepat padamkan apinya! Cari APAR!!"

*APAR : Alat Pemadam Api Ringan
(yang tabung warnanya merah itu lho, tau kan?)

Sedangkan Soobin, orang yang dimaksud Seungmin masih bergeming atau lebih tepatnya enggan. Mengapa harus dia? Memadamkan api kan bukan tugas ketua. Begitu pikirnya.

Seperti tahu apa yang dipikirkan Soobin, Seungmin melanjutkan kalimatnya.

"Tugas ketua memang bukan memadamkan api, tapi menjaga anggotanya agar aman. Ketua harus bisa memimpin dan melindungi anggotanya!"

LEVANTER [Stray Kids/Han Jisung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang