L # Chapter 2

778 120 17
                                    

Setelah melalui masa pengenalan sekolah, hari ini adalah hari peresmian peserta didik baru. Semua warga sekolah berkumpul di Aula. Saat ini, Direktur sedang memberi pidato singkatnya. Jisung terkagum-kagum dengan tampang rupawan beliau, "Woahh.. Direktur sekolah ini masih sangat muda. Dia tampak berwibawa, keren, dan berkarisma. Ingin sekali aku mempunyai hyung sepertinya."

"Ya, dalam mimpimu.."

Jisung menoleh pada seseorang yang duduk di samping kirinya, Lee Jeno. Jisung memukul kepala belakang Jeno. Bukan bermaksud jahat, ia hanya sedikit kesal dengan ucapan Jeno.

"Aishh.. Anak ini beraninya memukulku.." Jeno memandang Jisung dengan tatapan tajamnya. Sedangkan Jisung malah berlagak menantang dengan menaikkan dagunya. "Mwo mwo?"

Mereka berdua sibuk sendiri sampai tidak menyadari jika salah seorang murid dipanggil sebagai perwakilan dari peserta didik baru untuk diberikan kalung bunga oleh Direktur sebagai tanda telah resminya peserta didik menjadi murid di Victory High School. Pastinya murid itu bukan Han Jisung, walaupun Jisung berharap itu dirinya. Tetapi itu hal yang mustahil karena yang dipanggil merupakan murid dengan nilai ujian tertinggi yang diterima di sekolah ini. Jisung hanya bisa tersenyum kecut memandangnya.

Saat Jeno hendak balik memukul Jisung dengan memanfaatkan Jisung yang sedang tidak fokus, suara tepuk tangan yang meriah menghentikan niatnya. Saat ia melihat ke depan, kalung bunga yang tadi dipegang Direktur sudah berpindah ke leher murid dengan nilai ujian tertinggi, siapa namanya tadi? kalau tidak salah Choi Soobin mungkin.

"Woah.. dia pintar, tinggi, berasal dari keluarga kaya, dan visualnya tak perlu diragukan. Benar-benar sempurna. Hidupnya pasti enak."

Jeno menoleh pada Jisung begitu mendengar ia memuji murid dengan nilai tertinggi itu. Jeno saja selama ini tak pernah mendapat pujian darinya. Tetapi saat ini dengan mudahnya Jisung memuji orang lain.

"YA! Apa kau selama ini tertidur? Kau tak lihat temanmu ini lebih tampan darinya?"

"Tampan dari mananya? Akulah yang lebih tampan dari mu. Lagi pula kau lebih pendek darinya."

TAK!

"Bagaimana rasanya? Sakit bukan? Tak sadar jika kau yang paling pendek."

Jisung melirik kesal pada Jeno sambil memegangi kepalanya.

-
-
-
-
-
-
-

###

-
-
-
-
-
-
-

Saat ini semua murid dipersilahkan untuk memasuki ruang kelas masing-masing.

"Pagi anak-anak" Suara wali kelas kami menyapa, Bae Suzy seonsaengnim.

"Kalian sudah mengetahui nama seonsaengnim, bukan?" semuanya serentak menjawab 'iya'.

"Meskipun begitu, seonsaengnim akan tetap memperkenalkan diri, siapa tahu ada yang tidak mendengarkan saat di aula tadi."

"Jika begitu untuk apa bertanya?" ucap Hyunjin dalam hati tentu saja. Mana mungkin ia berani secara gamblang mengucapkannya dengan keras.

"Perkenalkan nama seonsaengnim, Bae Suzy. Mulai sekarang ssaem yang akan menjadi wali kelas kalian. Oh iya, ssaem mengajar Matematika."

Kelas masih sedikit canggung karena banyak yang belum saling mengenal.

"Karena seonsaengnim sudah berkenalan, sekarang giliran kalian memperkenalkan diri masing-masing ke depan supaya teman-teman kalian dan seonsaengnim tahu wajah-wajah kalian... Kita mulai dari nomor presensi pertama ya.." Bae Suzy seonsaengnim membuka daftar absensi kelas 1-4.

LEVANTER [Stray Kids/Han Jisung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang