L # Chapter 8

574 98 5
                                    

Maaf jika ada typo 🙏







Setelah berlari mengelilingi lapangan, Jisung duduk sebentar untuk mengistirahatkan tubuhnya. Ia menunggu Seungmin yang masih belajar di kelas, juga Jeno dan Haechan yang sedang membeli minuman.

Kegiatan istirahat Jisung tadi sempat terganggu oleh salah satu seniornya yang tiba-tiba datang menghampirinya dan bertanya hal yang tak masuk akal menurutnya. Untung saja tidak berlangsung lama. Jisung sangat berterima kasih pada guru barunya yang tiba-tiba datang dan mengajak sang senior pergi.

"Levanter? Kenapa sunbae tadi bertanya seperti itu kepadaku?"

Sepertinya Jisung sibuk dengan pikirannya sendiri sampai tak menyadari jika Jeno dan Haechan sudah tiba.

"YA!"

Teriak Jeno yang berniat mengagetkan Jisung dan berhasil.

"Kkamjjagiya.."

Lihatlah wajah terkejut Jisung, sangat lucu. Jeno dan Haechan sampai terbahak karenanya.

"Kau melamunkan apa?" tanya Jeno setelah tawanya terhenti.

"Bukan apa-apa.." tukas Jisung.

"Hm.. Ya sudah.." ujar Jeno tak acuh.

"Kenapa lama sekali?" Jisung mengalihkan topik.

"Banyak pembeli.. Ini.."

Haechan menyerahkan satu cup minuman pada Jisung.

"Seungmin belum selesai?"

Jisung menggeleng sembari menyeruput minuman pemberian Haechan.

"Ya! Kau lari berapa putaran?" tanya Jeno.

"Entahlah. Aku tidak menghitungnya. Lagi pula mengapa juga dihitung, kan aku tidak sedang dihukum.." Jisung terkekeh sendiri.

"Yaedeul-aa!"
(Teman-teman!)

Sebuah teriakan menginterupsi mereka. Dapat mereka lihat Seungmin yang berlari menuju tempat mereka singgah. Seseorang yang mereka tunggu akhirnya datang.

"Apa aku lama?"

"Lama sekali.. Ini untukmu." Haechan menyerahkan satu cup minuman lagi pada Seungmin.

"Gomawo Haechan-ah dan maaf membuat kalian menunggu lama. Kaja!"

"Eodi?"
(Kemana?)

"Noraebang!"
(Tempat karaoke!)

Mereka menghabiskan kurang lebih 2 jam lamanya di tempat karaoke. Sekarang sudah lewat pukul 7 malam.

"Seungmin, kau tidak apa-apa bermain sampai jam 7 malam. Orang tua mu tak marah?"

"Tidak. Lagi pula hanya sesekali dan aku sudah izin tadi. Kau tenang saja Jeno."

Jisung mengangguk. "Bagus. Berarti jika sampai di rumah kau tiba-tiba dimarahi jangan salahkan kami."

Plak

Aww..

"Hishh mulutmu ya.. Kau mendoakan aku dimarahi begitu?"

"Tidak. Kan aku hanya bilang 'jika', bukan 'semoga', Kim Seungmin. Ya sudah aku duluan."

"Kau tidak ikut mobilku? Supirku sebentar lagi datang."

"Tidak, aku masih ada urusan."

"Urusan apa malam-malam begini?" sahut Jeno.

"Ada lah pokoknya. Aku duluan ya semua.."

Sebenarnya Jisung tidak ada urusan apa-apa. Hanya saja dia tidak ingin merepotkan Seungmin. Tempat tinggalnya dengan rumah Seungmin berlawanan arah. Kasihan juga nanti supir Seungmin kalau harus mengantarnya.

LEVANTER [Stray Kids/Han Jisung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang