"T-tidak mungkin Jungkook hyung yang mengambilnya kan?" tanya Hyunjin.
"Tidak mungkin! Jungkook hyung bukan orang seperti itu! Aku akan coba menghubunginya!" ucap Minho gusar.
Minho menunggu orang yang di seberang menjawab teleponnya dengan penuh harap. Ia berusaha untuk menyangkal prasangka-prasangka buruk yang hadir dalam pikirannya sekarang.
"Kenapa tidak diangkat! Hyung jangan membuatku percaya jika dirimu memiliki niat tersembunyi, jebal.." Minho berusaha meyakinkan dirinya sendiri jika ini tidak benar.
Jeon Jungkook yang ia kenal tidak mungkin mengkhianatinya. Jeon Jungkook yang ia kenal selalu baik padanya. Apa itu hanya sekedar topeng saja? Itu tidak benar kan? Iya kan? Minho benar-benar tidak ingin mempercayainya jika Jungkook telah mengkhianati mereka. Bahwa Jungkook telah memanfaatkan mereka untuk mendapatkan buku itu.
"Potongan buku yang lain ada dimana? Kita harus mengamankan buku yang lain!" ucap Changbin.
"Semalam dibawa Chan hyung!" jawab Jisung
"Baiklah, aku dan Hyunjin akan ke sana. Changbin, lebih baik kau bawa Jisung pulang." putus Minho.
"Oke hyung, kalian hati-hati" pesan Changbin.
Minho dan Hyunjin mengangguk lalu segera pergi dari sana.
Sret
"Astaga Jisung!"
Jisung memegang lengan Changbin untuk menopang tubuhnya yang tiba-tiba terasa tak bertenaga. Changbin segera menggendong Jisung di punggung.
"Tubuhmu semakin panas Ji.. Kita ke rumah sakit ya?"
Jisung hanya menggeleng lemah. Ia tidak ingin ke rumah sakit. Menurutnya, ia hanya butuh istirahat di rumah saja. Changbin tak bisa menolak permintaan Jisung.
Disisi lain..
Minho dan Hyunjin pergi menggunakan mobil Chan. Sementara Minho menyetir, Hyunjin menghubungi Felix dan memberitahukan situasi sekarang. Tak lupa Hyunjin menanyakan letak buku itu di simpan dan juga sandi apartemen Chan. Mereka berniat memindahkannya ke tempat Jisung dan Changbin dulu karena hanya tempat itu yang belum Jungkook tahu.
-
-
-
-
-
-
-#
-
-
-
-
-
-
-Di rumah sakit..
"Hyung gawat!" Felix kembali setelah mengangkat teleponnya.
Dari raut wajah Felix sudah dapat Chan tebak, pasti ada suatu hal buruk yang terjadi.
"Ahh sepertinya akan ku jelaskan setelah perawat selesai mengobatimu saja.."
Hah.. Baiklah, mungkin memang ini hal yang penting dan bersifat rahasia. Chan bisa memakluminya.
Setelah selesai dan pamit, Chan dan Felix segera keluar menunggu taksi yang sudah dipesankan oleh sang pengurus perpustakaan. Mereka menolak saat ditawari untuk diantarkan samapi rumah.
"Hyung mungkin tidak akan percaya ini-"
"Apa?!! Jangan setengah-setengah kalau menjelaskan!" Chan terlihat sangat tidak sabar.
"Potongan buku terakhir, sepertinya dibawa kabur Jungkook hyung.."
Chan melebarkan matanya tak percaya. "Jangan asal menuduh Felix, mana mungkin Jungkook yang melakukannya?! Dia bukan orang seperti itu!"
"Tuhh kan, apa aku bilang.. Hyung pasti tidak percaya.."
"Masalahnya apa yang kau katakan seperti candaan.."
KAMU SEDANG MEMBACA
LEVANTER [Stray Kids/Han Jisung]
Fanfiction[Friendship/Brothership] Levanter (Angin), elemen yang menjadi incaran oleh Fuego (Api) dan Aqua (Air) guna meningkatkan kekuatan mereka. Dengan menggabungkan salah satu elemen dengan Angin, kekuatannya akan jauh lebih besar dan berkemungkinan menj...