L # Chapter 10

521 99 20
                                    





Jisung berada di dalam kamar Chan masih dengan kondisi yang belum sadarkan diri. Chan sudah mengobati luka di kepala Jisung dan juga luka-luka di bagian tubuh lainnya. Jangan salah, walaupun Chan adalah lulusan pendidikan olahraga, Chan juga mengetahui sedikit banyak tentang medis karena sang ibu yang mengajarkannya.

Chan, Jungkook, dan Minho sedang berkumpul di ruang tengah Chan.

"Mengapa kau bisa datang bersama Chan, Ho?"

"Aku tidak bisa menjelaskannya, hyung. Biar Chan ssaem saja yang menjelaskan.."

Hyung?

Iya. Minho dan jungkook merupakan saudara sepupu. Ayah Jungkook adalah kakak dari Ibu Minho.

"Ya! Jika di luar sekolah jangan panggil aku ssaem. Panggil saja hyung!" seru Chan.

Ia tidak terima Jungkook dipanggil hyung, sedangkan dia masih dipanggil ssaem. Terdengar cukup tua menurut Chan, dia kan masih muda.

Chan memandang Jungkook sejenak sebelum mulai bersuara lagi.

"Karena kau sahabatku sekaligus orang yang paling ku percaya setelah keluargaku, aku akan menceritakan yang sebenarnya padamu. Jadi, kumohon tolong jaga rahasia ini baik-baik karena ini bukan hanya tentang aku, melainkan kita berempat.."

Jungkook masih menyimak pembicaraan Chan.

"Sebenarnya kita berempat adalah... pemilik elemen itu.."

Jungkook cukup terkejut mendengarnya. Ia tidak menyangka jika teman dan saudara sepupunya lah yang terpilih.

"Aku Selom, Minho Aqua, Hyunjin Fuego, dan yang terakhir, Jisung, dia Levanter."

Woww..

Daebak..

Jungkook benar-benar tidak menyangka jika sekarang ia dikelilingi manusia-manusia pilihan. Jungkook juga sadar bahwa ia satu-satunya manusia yang normal di sini. Chan kembali meneruskan ucapannya yang sengaja ia jeda tadi.

"Jisung merupakan anak yang lahir saat lepasnya keempat elemen itu. Jadi, kekuatan elemen Angin secara otomatis tersegel dalam tubuhnya. Tetapi baru saja segel itu terbuka sendiri. Melihat dia yang sedang melawan Fuego, aku menebak saat itu Jisung benar-benar dalam bahaya dan elemen Angin dengan sendirinya ingin melindungi Jisung, tubuh yang menjadi tempatnya bersarang selama ini. Jadi, segelnya terbuka secara paksa."

Mereka mengangguk paham mendengar penjelasan Chan.

"Oh iya, Hyunjin bagaimana?" Chan membuka topik baru.

"Sudah ku ganti dengan pakaianmu." jelas Jungkook.

"Bagaimana dengan lukanya?"

"Tidak terlalu parah. Hanya goresan saja. Aku sudah mengobatinya, kau tak perlu khawatir."

Chan menghela napas, "Syukurlah kalau begitu. Oh iya, kalian menginaplah di sini malam ini. Sudah terlalu larut untuk pulang. Di sini masih ada satu kamar yang bisa kalian gunakan. Kalian tidak keberatan tidur berdua bukan?"

Minho menyilangkan tangannya di depan dada sembari menyandarkan punggungnya pada sofa.

"Sebenernya aku keberatan jika bersama Jungkook hyung.. Tapi-"

"Ya sudah kau tidur di sofa saja. Mudah bukan?" Jungkook segera menyahut.

Minho refleks menegakkan tubuhnya yang baru beberapa detik ia sandarkan pada sofa empuk itu.

LEVANTER [Stray Kids/Han Jisung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang