L # Chapter 6

757 104 21
                                    


Hyunjin sedang berjalan menuruni tangga. Ia tahu Chan menyuruhnya untuk menunggu. Tapi ia sedang mendapat panggilan alam. Mau tidak mau ia harus segera pergi ke toilet.

Setelah menuruni anak tangga, secara tiba-tiba tubuhnya ditabrak seseorang dari belakang. Hyunjin terhuyung ke depan, tetapi ia bisa menjaga keseimbangannya. Lalu, ia segera mendongak untuk melihat siapa pelaku penabrakannya. Hyunjin mendengar sosok itu mengucapkan kata maaf.

Akan tetapi, entah kenapa Hyunjin merasa tidak suka dengan laki-laki yang sudah menabraknya itu. Bukan karena ia yang ditabrak olehnya, melainkan karena hal lain yang Hyunjin tidak tahu apa.

-
-
-
-
-
-
-

###

-
-
-
-
-
-
-

Brak

Minho langsung menerobos pintu ruangan sang kakak dengan kasar dan menutupnya kembali. Tak lupa ia mengunci pintu ruangan itu agar tak ada seorang pun yang bisa masuk. Ternyata kakaknya sedang tidak berada di sini.

Akh

Ini benar-benar sakit. Minho sampai mencengkeram sofa yang berada di sana. Ingin rasanya waktu ini cepat berlalu. Minho hanya bisa berharap waktu reaksinya hanya 5 menit.

Tok Tok

"Minho, kau di dalam?"

Sebuah suara terdengar dari luar pintu ruangan Jaebum. Minho tak mendengarnya karena ia sibuk menahan rasa sakit yang semakin menjadi.

Untung saja Jaebum selalu siap kunci cadangan. Jadi, dia bisa masuk ke dalam dengan mudah. Setelah berhasil masuk, dapat ia lihat Minho yang duduk di sofa dengan kepala tertunduk dan mata terpejam. Tangan kanannya memegang lengan kiri tepat dimana simbol itu berada.

Beberapa menit menunggu, Jaebum mulai melihat Minho mengangkat kepalanya. Sepertinya reaksinya sudah hampir selesai. Jaebum segera mengambilkan air putih untuk sang adik.

"Minumlah air terlebih dahulu. Kau pasti lelah."

Minho tersenyum. Kakaknya sangat perhatian padanya.

"Gomawo, hyung.."

Jaebum juga mengambilkan handuk kecil yang ada di laci mejanya. Dengan perlahan ia  mengusap keringat sang adik.

"Apa setelah ini kau akan kembali ke kelas?"

"Ne, hyung."

"Neon jinjja gwaenchaneulgeoya?"
(Kau yakin tidak apa-apa?)

"Eo. Neomu geokjeong hajima. Hyungie do ara, naega ganghan saraminikka."
(Iya. Kakak tenang saja. Kakak kan juga tahu aku orang yang kuat.)

"Iya iya, kau kuat bisa menahan rasa sakitmu selama ini. Hyung mengakuinya.."

-
-
-
-
-
-
-

###

-
-
-
-
-
-
-

Saat ini Jisung sedang memikirkan alasan mengapa Hyunjin juga absen pada jam ini. Apa Hyunjin akan kembali merisak Chani? Bagaimana jika iya? Chani sekarang sedang berada di ruang kesehatan sendirian.

Apa Jisung harus memastikan jika Hyunjin dan Chani tidak bertengkar lagi. Eh.. tapi tadi sepertinya Hyunjin tidak memukul Chani. Bomin dan Sanha lah yang merisak Chani.

"Ya! Kau melamun? Sedang memikirkan apa, huh?"

Jeno yang melihat sahabatnya tak berkedip itu menyenggol tangannya.

LEVANTER [Stray Kids/Han Jisung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang