Target (2)

792 77 9
                                    

Waktunya melakukan rencana kedua.

~★~★~

Target kedua Blaze. Sifatnya yang menyenangkan membuatnya disukai banyak orang.

~★~★~

Pagi ini dirumah Tok Aba...
Gempa terbangun dari tidurnya karena alarm ponselnya.

Ia bangkit dari tidurnya untuk segera mengambil wudhu dan sholat.

Setelah melaksanakan sholat berjamaah, Gempa bergegas menuju kamarnya diikuti Ocho...

Gempa memasuki kamarnya, hendak membersihkan kekacauan yang dibuat, oleh nya dan Ocho pagi tadi.

Entah mengapa Ocho selalu menganggu nya akhir-akhir ini...

Gempa membersihkan kamar dibantu oleh Ocho. Lebih tepatnya di paksa...

Tak ada satupun dari mereka mau berbicara, hanya bunyi ayam berkokok yang menemani mereka.

Hingga Ocho memecahkan keheningan pagi ini.

"Gem" Ocho memanggil Gempa.

"Hm" jawab Gempa yang masih membersihkan kamar.

"Macam mana Ngan akak kau?" Tanya Ocho.

"Maksudnye?" Tanya Gempa balik.

"Maksud aku, bagaimana hubungan mu dengan kakak mu?" Tanya Ocho sambil menyapu lantai.

"Oh, baik Alhamdulillah" Gempa bersyukur.

"Siapa yang selanjutnya?" Tanya Ocho.

Gempa menghentikan kegiatan nya, dan berpikir.

"Blaze lagi bagus" gumam nya.

"Blaze? Adik kau ke?" Tanya Ocho yang tidak sengaja mendengar gumaman Gempa.

"Eh ha'ah" jawab Gempa terkejut.

"Ape benda yang die suka buat?" Tanya Ocho.

"Main game" jawab Gempa ragu.

"Kau Ade game Kat phone tu?" Tanya Ocho menunjuk ponsel berwarna coklat.

"Tak de, hehe" Gempa terkekeh kecil.

"Hmm, guna je lah phone aku" ujar Ocho memberi saran.

"Hah?! Iye ke Ocho? Boleh ke?" Tanya Gempa bertubi-tubi sambil menggoyangkan tubuhnya.

"I-iya betul lah" jawab Ocho, sedikit pening.

"Eh hehe sorry Ocho" ujar Gempa malu.

"Hm" jawab Ocho sembari tersenyum, walau keadaan nya belum pulih.

~★~★~

Blaze memainkan ponselnya.

Sudah jadi kebiasaan bagi Blaze.

Karena ia malas menghadapi hari-harinya.

Hari-harinya yang selalu hancur karena adik pemalas nya itu (Ais)

Hari ini adalah hari kedua mereka tidur sekamar.

Dan tak ada perubahan diantara dirinya dan saudaranya.

Semuanya masih sama, tak ada keributan yang terjadi selama ini.

"Hehehe" Blaze terkekeh geli ketika mengingat kejadian itu.

hanya harapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang