kenangan

1.8K 79 9
                                    

Update sesekali aja.

oke.

~★~★~

Dikamar Ais:

Terlihat Ais yang sedang mencoba untuk tidur.

Walau ia sangat tidak ingin tidur sekarang.

Tapi Ais melakukan nya bukan tanpa alasan. Melainkan untuk menghilangkan rasa rindu yang ada di hatinya.

Yang Ais pikiran sekarang adalah orang itu. Yang selalu ada untuk nya, dan selalu sabar menghadapi dirinya dan saudaranya.

Siapa lagi kalau bukan kakaknya. Yaitu Gempa.

Berbagai pertanyaan terus berputar di kepalanya. Salah satunya adalah kondisi Gempa.

Menurut saudara yang lain pasti itu membuang masa saja. Tapi baginya itu sangatlah penting.

"Huh" Ais menghela nafas lesu. Sekarang ia berusaha menenangkan pikirannya dengan tidur.

Tidur adalah jalan terbaik bagi Ais. Ia mulai menutup matanya perlahan.

Berusaha menyurutkan rasa rindu yang menggebu, tapi tetap tak bisa.

💔Flashback:

Di kamar Ais.
Terlihat Ais yang berusaha tidur.

Dikamar yang sama juga terlihat salah seorang kakaknya. Yaitu Gempa

"Kak" panggil Ais sang kakak menoleh.

"Ada apa Ais?" Tanya Gempa yang baru selesai menyusun buku milik Ais.

"Gak bisa tidur" jawab Ais dengan nada yang malas.

Gempa menyunggingkan senyuman lembutnya. Ia berjalan mendekati Ais yang berada di ranjangnya.

Gempa duduk di samping Ais. Ia menepuk-nepuk pahanya.

Ais yang paham maksud Gempa segera mendekat. Ia meletakkan kepalanya tepat di atas paha Gempa.

Gempa hanya dapat tersenyum sembari mengelus kepala Ais.

Mata mereka bertemu. Iris Aquamarine milik Ais bertemu dengan iris gold milik Gempa.

"Kak! Kakak jangan pergi ya" pinta Ais.
Gempa menggeleng perlahan.

Ais yang melihat itu menatap sendu Gempa.

"Kalau Ais gak bisa tidur lagi gimana?" Tanya Ais yang menolak kepergian Gempa.

Gempa menatap dalam iris Aquamarine milik Ais.

"Baca doa" jawab Gempa singkat.

"Tapi..." Baru saja Ais ingin membantah.

Tetapi dipotong oleh Gempa. Dengan meletakkan telunjuknya tepat di bibir Ais.

"Tenang Ais. Kakak selalu ada untukmu kok" ujar Gempa sambil menunjuk hati Ais.

Ais hanya dapat tersenyum tipis. Walau ia tak dapat menerima ini dengan mudah. Tapi Ais akan mencoba.

Mereka berdua menghabiskan waktu di kamar Ais. Melakukan kegiatan yang menyenangkan.

Hingga......

"Ais!! Apa kau sudah tidur!!" Tanya seseorang dibalik pintu.

Gempa dan Ais terkejut saat mendengar suara itu.

'bagaimana jika ketahuan' batin Ais panik.

Sementara Gempa masih sibuk untuk mencari tempat sembunyi.

hanya harapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang