Hepi reding gais!! *nyengir lebar*
Masih ditunggu vommentnya say,, ayolah bantu ramaikkan lapakku ini. Hiksss
No copas, no jiplak, no plagiat...
Lophe,
221092♥
◆◆
Katrin sudah siap di mejanya ketika aku datang. Dia menyapaku ramah dan segera memasukkan segala alat make up ke dalam laci meja kerjanya.
"Pagi tuan Troy" sapanya dengan halus sambil memamerkan deretan giginya yang bersih dan rapi. Aku berhenti dan menghadapkan wajahku di depannya. Aku rasa dia sedang menahan nafas sekarang. "Pagi juga nona Katrin. Aku lihat-"
"Lihat apa sir?" tanyanya hati-hati.
"Aku lihat di gigimu ada noda lipstick. Bersihkan sebelum orang lain melihatnya"
Aku segera meninggalkan Katrin yang pastinya sekarang sedang mencari tisu dan menghapus noda merah di giginya. Katrin baru sekitar satu tahun ini bekerja denganku. Usianya masih muda 23 tahun, perawakannya tinggi semampai dengan wajah khas orang Asia. Rambutnya hitam pekat bergelombang.
Dia adik Manda-sekretarisku dulu- yang sekarang sudah resign.
Telepon di ruangku berdering dan aku lihat angka satu di teleponku menyala. Pertanda dari Katrin.
"Ada tamu sir. Namanya Cecilia Wills. Apa sir ingin menemuinya?" tanya Katrin di ujung telepon.
"Baiklah suruh dia masuk"
File-file yang tadinya ingin aku kerjakan, terpaksa aku tunda karena kedatangan Cecilia.
"Hay Troy. Apa kabar?" tanya Cecilia genit. Dia mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruangku yang dominasi berwarna biru langit.
"Nice room. Boleh aku duduk?" tanyanya. Aku mengangguk dan mempersilakkannya. "Apa tujuanmu kemari Cecilia?"
"Aku ingin kenal lebih jauh siapa calon suamiku. Apa itu masalah?"
"Calon suami? Sepertinya aku belum menyetujui itu" balasku dengan dingin.
"Tapi orang tuamu mengiyakan perjodohan ini Troy" dia duduk di atas meja tepat dihadapanku. "Kau tidak mungkin menolak pesonaku tuan Troy"
tangannya yang lentik memainkan dasi yang bertengger di leher ku.
"Pergilah Cecilia karena aku sedang sibuk. Ini masih pagi untuk membahas masalah perjodohan sialan itu"
Aku menghubungi Katrin untuk mengusir Cecil dari ruangku. Awalnya gadis berbaju minim itu menolak namun Katrin cukup bisa diandalkan dalam hal ini.
♥♥♥♥♥
Aku mendapat pesan dari Denis kalau dia akan pulang dari konsernya besok lusa.
Agak lega aku mendengarnya.
Maka dari itu, aku mendatangi Sera di apartemennya agar dia mau bertemu dengan Denis.
Sampailah aku di depan pintu apartemennya.
"Nona Sera sudah pergi pagi-pagi sekali" seorang pemuda memberitahukan padaku. Dia keluar dari kamar sebelah.
"Pergi? Kemana?" tanyaku panik.
"Tidak tahu. Tapi dia membawa koper besar" lanjut si pemuda bermata bulat. Persis dengan Natt. Oh jangan-jangan dia adalah adik Natt. Mengingat apartemen Natt dan Sera bersebelahan.
"Apa kau adiknya Natt? Nattasha William?" tanyaku.
Dia menggugam.
"Davis sed-" aku mendengar suara Natt dari apartemen sebelah yang memanggil adiknya. "Kau lagi?" dia terkejut melihatku sedangkan aku...tersenyum licik.
Aku mengedarkan mata menyusuri apartemen sewaan Natt ini. Tidak besar dan cenderung sempit.
Kaki ku yang panjang saja mesti ditekuk saat duduk di sebuah kursi pendek yang sudah usang warnanya.
Gadis imut itu masih menatapku horror dari depan pintu apartemennya.
Tidak ada barang mewah disini. Hanya ada sepasang meja dan kursi, sebuah televisi kecil yang berada di atas rak kayu tua dan..berrmacam foto terpampang di setiap sudut.
Di ujung sana ada dua buah kamar yang kecil. Sedangkan dapur berada di depan ruang tamu ini.
"Mau apa kau menemui Sera?"
Bisa tidak dia bersikap baik padaku.
"Sejak awal aku sudah menduga kalau kau akan membuatku sial" katanya. Aku menaikkan sebelah alis tebalku. "Apa?"
"Pertama, kau ingin bunuh diri di rooftop mall. Kedua, kau hampir membuat penjual di pinggir jalan itu mati. Ketiga, kau berurusan dengan temanku sekaligus tetanggaku disini. Sampai-sampai dia pergi dari sini"
"Jangan-jangan kau yang membuatnya pergi, tuan culun?"
Sial, umpatan itu lagi.
"Berhenti memanggilku tuan culun. Aku tahu aku tidak tampan tapi aku bisa membuatmu jatuh cinta padaku nona rooftop"
Natt mengerucutkan bibir merah jambunya. Membuatku ingin sekali meraupnya.
Sadar Troy, kau benar-benar mesum ya!
"Baiklah, sepertinya berbicara denganmu sama saja berbicara dengan dinding beton. Aku pamit. Permisi"
◆◆
Aku sudah menyuruh detektifku untuk mencari keberadaan Sera saat ini. Kalau sampai tidak ketemu, habislah aku dengan Denis.
Setelah selesai mandi, aku duduk-duduk di balkon luar apartemen sambil melihat megahnya kota di malam hari dari lantai 17. Aku hisap sepuntung rokok, menghisapnya dan menghembuskan asapnya. Sesekali aku meneguk whisky kesukaanku.
Biasanya aku merokok kalau pikiranku sedang kalut. Ya memang perasaanku sedang kalut saat ini.
Kacamata besar yang biasanya aku pakai, kini aku taruh di atas buku novelku.
Wajah Natt benar-benat menguasai hati dan pikiranku. Sebenarnya aku termasuk laki-laki yang sulit untuk jatuh cinta. Tapi dengan Natt bisa lain ceritanya. Dia gadis sederhana.
Dulu ada Dean di hatiku, sekarang Natt.
KAMU SEDANG MEMBACA
NatTroy
RomanceTroy Collins-cowok nerd-yang ingin bunuh diri dari rooftop sebuah mall karena merasa cintanya selama lima tahun ini di tolak temannya semasa kuliah Dua kali pula dia mencoba mengakhiri hidupnya namun gagal dan selalu bertemu Nattasha William, gadis...