Denis sudah kembali ke Edinburgh semalam karena Sera telah pulang. Tinggallah aku sendiri di hotel.
Ya, aku memang masih di Glassgow sampai aku benar-benar bisa bertemu Natt.Pikiranku kacau dan tidak bisa berpikir dengan jernih saat ini. Lalu aku mematut diriku di depan cermin besar yang ada di kamar.
"Terima kasih Natt. Aku akan menjaga matamu seperti aku menjaga cintamu untukku"
Apa yang sebenarnya terjadi pada Natt? Mengingat kata mama kalau Angel -yang tak lain adalah Natt- meminta sejumlah uang. Untuk apa uang itu? Bukankah Natt bukan tipe seorang gadis yang matrealistis.
Tak ada waktu, aku akan menemui Natt di rumahnya. Langkahku terhenti. Aku tidak bawa mobil dan lagipula aku masih takut mengemudi sendiri.
Aku putuskan untuk menaiki taksi saja.Sial! Aku kecolongan sekali lagi. Bocah tengik itu sudah ada di rumah Natt. Sebenarnya dia sedang apa di rumah Natt? Apa pria itu menginap disini semalam? Aku masih memantau mereka dari dalam taksi.
Pria keparat itu mencium kening Natt dan dia diam saja tidak menghindar. Tanpa aku sadari, aku sudah membuat remuk kaleng minuman yang sejak tadi aku pegang. Aku frustasi dan mengusap wajahku dengan gusar.
Tok..tok..tok.. aku terkejut karena seseorang mengetuk jendela taksi yang aku tumpangi.
Aku membukanya dan tidak percaya kalau yang mengetuk adalah..Shane.◆◆
Pria tengik di hadapan ku saat ini hanya diam tanpa berminat membuka obrolan diantara kami. Untuk apa dia mengajakku minum kopi kalau tidak ada sama sekali basa basinya. Baiklah, aku tidak suka basa basi dan aku ingin dia to the point mengenai ajakannya ke kedai ini.
"Kenapa kau tidak menemui Natt?" tanya Shane akhirnya.
"Aku akan menemuinya. Tapi kenapa selalu ada kau disana? Sedang apa kau di rumah Natt, huh?"
Shane justru tertawa renyah mendengar ocehanku. Hey! Ini tidak lucu dan aku serius. "Aku sudah tahu banyak tentang hubungan kalian berdua yang sedang tidak baik-baik saja"
Terlalu terbelit-belit perkataan pria tengik ini. "Kau pasti sudah tahu kalau dibalik hancurnya hubungan kalian ada campur tangan dari papamu Troy"
"Ya aku tahu. Dan salah satu orang yang bekerja sama dengan papaku adalah pria brengsek yang sekarang berbicara denganku" kataku pedas.
"Tenang kawan. Aku memang tergiur dengan tawaran papa mu itu. Tapi, aku berpikir kalau aku hanya masa lalu Natt. Dia pun sudah menemukan cinta yang lain"
Shane menyesap vanilla latte pesanannya dengan hati-hati karena masih panas."Percuma aku menghalangi Natt untuk kembali padamu. Mencoba memisahkan kalian kalau ternyata Natt pun tersiksa. Aku tidak bisa kalau itu sampai terjadi. Jadi, aku putuskan kalau aku mundur dari petarungan ini Troy"
Aku masih belum percaya dengan ucapannya barusan. Atau jangan-jangan dia sedang menjalankan plan B?
Entahlah. Sepertinya hatiku berkata demikian."Come on Troy. Jangan berpikir buruk tentangku. Aku serius ingin membantumu kembali pada Natt. Dia bercerita kalau dia sangat mencintaimu dan lebih memilihmu meskipun dia tahu kalau akan ada banyak rintangan yang menghadang di depannya"
♥♥♥♥♥
Author POV
Shane mengajak Natt makan malam di sebuah restoran mewah. Natt terlihat sangat cantik dengan balutan dress berwarna turqouise dan make-up natural. Shane dengan setia menggandeng tangan Natt.
Hampir semua pasang mata yang berada di restoran tersebut melihat ke arah mereka yang nampak seperti seorang pangeran dan putri kerajaan.
Seorang
pelayan menyambut mereka dan menunjukkan tempat yang sudah dipesan Shane sebelumnya.
Pemandangan dari tempat ini sungguh luar biasa.
Meja mereka tepat di lantai dua dan terletak di pinggir pembatas yang terbuat dari besi. Dari sini pemandangan kota Glassgow benar-benar indah di malam hari.Beberapa menu makanan sudah tersaji di atas meja dan siap mengenyangkan perut mereka. "Shane, bagaimana aku menggunakan sendok ataupun garpu?" tanya Natt cemas.
"Tenang Natt. Aku tidak memesankan steak karena aku takut tanganmu terluka karena pisaunya. Atau kau mau aku suapi?" tanya Shane menggoda Natt.
"No, thanks Shane"
Tepat di depan meja mereka, Troy melihat Natt yang begitu dimanjakan Shane. Sepertinya Natt kesulitan makan sendiri akibat dia tidak dapat melihat lagi.
Troy hampir menangis melihat Natt kesulitan beraktifitas karena dirinya. Kalau saja Natt tidak mendonorkan matanya pada Troy, dia yang akan berada di posisi Natt sekarang.
"Natt, maaf aku harus menjawab telepon dulu. Tidak apa-apa kan?"
Natt mengangguk. Sepeninggal Shane, Natt agak kesulitan makan sendirian. Beberapa kali dia tidak sengaja menjatuhkan sendok atau garpu.
Prang! Natt tidak sengaja menyentuh gelas yang disebelahnya dan akhirnya terjatuh.
Saat dirinya menunduk, sebuah sentuhan mengenai permukaan kulitnya."Shane? Kau kah itu?" tanya Natt. Pria yang dihadapannya saat ini adalah Troy. Dia panik saat Natt menjatuhkan gelas tersebut dan buru-buru menghampiri Natt.
"Shane?" panggil Natt sekali lagi.
"Bukan. Aku Troy" jawab Troy bergetar. Berusaha kuat dia menyembunyikan tangis harunya karena dapat berhadapan kembali dengan Natt.
Wajah Natt seketika menengang saat mendengar suara Troy.
"Hey Troy. Apa kabarmu? Maaf aku tidak ada saat kau keluar dari rumah sakit" ucap Natt.Troy mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah Natt namun gadis itu tidsk merespon apa-apa.
Berarti benar kalau Natt yang mendonorkan mata indahnya untuk dirinya."Kau sedang apa disini?" tanya Natt membuyarkan lamunan Troy dan membuat Troy terkesiap.
Sikap Natt aneh. Dia bersikap seolah-olah dia dapat melihat. Padahal sejak tadi, dia salah mengambil barang."Kau kah Angel itu Natt?"
"Maksudmu?"
"Apa yang aku katakan benar kan? Kau yang memberikan donor mata itu untukku. Apa yang sebenarnya terjadi Natt?"
"Aku tidak mengerti maksudmu. Aku tidak mengenal Angel seperti yang kau katakan tadi"
Tangan Troy terulur untuk menyentuh dagu Natt dan mendongakkan wajahnya. Troy meresapi setiap jengkal di wajah cantik Natt. Ada semburat kesedihan dan juga kesakitan di wajah kekasihnya itu.
Sepertinya Troy merasakan kalau sekarang Natt sedikit lebih kurus. Pipinya pun agak tirus.
"Apa yang terjadi Natt? Jawab aku!" pinta Troy memelas. Kali ini dia sudah tidak dapat membendung air matanya lagi. Dia menangis. Menangis dihadapan seorang gadis.
"Ibuku meninggal dua tahun yang lalu. Ayahku mempunyai hutang yang banyak. Kalau hutang itu tidak dibayar, ayah akan di penjara. Dan aku tidak mau menjadi seorang yatim piatu tanpa orang tua"
Natt menangis. Dia terisak-isak saat menjelaskan semuanya pada Troy. Beban yang selama dua tahun dia simpan sendiri akhirnya bisa lepas begitu saja.
"Maafkan aku Natt. Aku tidak tahu kau..sesakit ini?"
"Ini bukan salahmu Troy. Aku mendapatkan uang dari keluargamu dan aku akan menjauhimu. Itu janjiku"
Troy mengeratkan tangannya di atas tangan Natt. "Tidak Natt. Aku tidak bisa hidup tanpamu. Aku mohon Natt"
Perlahan Natt melepaskan genggaman Troy dari tangannya. "Semua sudah terlambat Troy. Semua sudah berakhir sejak dua tahun yang lalu"
"Shane..Shane..kau dimana?" teriak Natt. Shane yang sejak tadi berdiri dekat Natt kemudian menghampirinya.
"Bawa aku pulang Shane. Dan untukmu Troy, jangan pernah mencariku lagi. Aku..sudah menikah dengan Shane. Jadi jangan ganggu aku lagi"
Shane terkejut dengan perkataan Natt barusan. Begitupun dengan Troy. Dia terlihat shock.
Natt meninggalkannya. Dia meninggalkan Troy dan lebih memilih bersama Shane.◆◆
Cieeeee....nangis nggak tuh? Nyeseknya kayak pake korset ketat ya!! Hahahaha
Natt rese ih meninggalkan Troy. Buat aku aja deh aa Troy-nya.. *dandan cakep*
Vomment please, buat para silent reader ayo dong bagi bagi sama eke.
Khabkhun ha.
Lophe,
221092♥
KAMU SEDANG MEMBACA
NatTroy
RomanceTroy Collins-cowok nerd-yang ingin bunuh diri dari rooftop sebuah mall karena merasa cintanya selama lima tahun ini di tolak temannya semasa kuliah Dua kali pula dia mencoba mengakhiri hidupnya namun gagal dan selalu bertemu Nattasha William, gadis...