NatTroy

NatTroy - 9

Selamat malam duhai readers ku. Sebutlah namaku menjelang tidurmu..

*ambil kecrekan*

Aku kembali nih sama NatTroy - 9.

Tetap nungguin kan??? *unjuk gigi*

Minta vomment ya cantik, ya ganteng!

Lophe,

221092❤

◆◆

Sepertinya Edinburgh akan turun hujan bunga. Natt resmi menjadi pacarku.

Aku bahagia. Aku janji, aku tidak akan menyakitinya.

Natt adalah gadis yang selama ini aku cari. Rasa bahagia ku sampai ke puncak. Ingin aku terjun dari Ben Nevis untuk mengekspresikan kebahagiaanku saat ini.

Wajah Natt selalu terbayang-bayang di pikiranku. Mata birunya yang indah, rambutnya yang coklat dan kulitnya yang putih. Kalian tahu, di Skotlandia ini hanya 7 dari 10 orang yang bermata biru.

Oh God betapa beruntungnya aku mendapatkan gadis secantik Natt.

Aku mengantarnya sampai depan pintu apartemen Natt. Sepertinya memakai apa saja selalu pas di tubuh mungilnya.

Dengan hanya memakai skinny jeans dipadu dengan kemeja flannel serta sling bag menambah kesan cute gadis pujaan ku itu.

"Aku tidak kau persilakkan masuk?" goda ku. Natt melotot ke arahku sambil berkacak pinggang menatapku dengan tatapan mautnya.

"Aku mengerti. Baiklah aku pulang. Good night my princess"

❤❤❤❤❤

Saat aku tiba di apartemen, aku terkejut karena ada suara aneh dari arah dapur. Berbekal tongkat baseball milikku, aku berjalan menuju dapur dengan jalan berjinjit.

"KAU??? JERRY??"pekik ku. Kenapa selalu saja dia masuk ke apartemen ku tanpa izin. Untung saja tongkat baseball ini belum sampai di kepalanya.

Sebagai permintaan maafnya, aku menyuruh Jerry memasakan makan malam untukku.

Aku lelah sekali dan belum sempat makan karena Natt menolak dengan alasan malam sudah terlalu larut dan dia tidak mau membuat ibunya khawatir.

"Kau serius berpacaran dengan Natt?" tanya Jerry di sela-sela acara makan malam kami membuatku seketika berhenti menyuapkan sendok ke mulut.

"Ya. Kenapa memangnya?" tanyaku dengan bangga.

"Papa tidak menyetujui mu bukan? Lagipula apa yang kau lihat darinya boy? Apa dia tinggi seperti model-model.internasional? Ah aku tahu apa dia hebat dalam urusan...seks?" kata Jerry dengan seringai liciknya. Aku menggebrak meja dan membuatnya tersentak. "Natt ku tidak seperti yang kau bicarakan. So, kalau kau mengejeknya lagi kau akan terima akibatnya" sekali lagi aku menggebrak meja dan meninggalkan Jerry sendirian di ruang makan.

Natt-ku memang tidak tinggi semampai bak model kurus itu. Tubuhnya hanya sebatas dada ku saja. Tapi aku tidak mempermasalahkan itu.

Aku akan menghadapi apapun asal Natt tetap mau bertahan di sisiku.

Tiba-tiba aku teringat sesuatu. Apa aku mencintai Natt sebatas fisik saja kah?

Apa Natt mencintaiku bukan karena aku kaya kan? Lebih-lebih dia selalu menganggapku tuan culun.

Kenapa aku mendadak dilema seperti ini?

❤❤❤❤❤

Aku kendarai mobilku menuju kantor dengan santai. Aku tidak ingin terburu-buru karena hari ini kata Katrin tidak ada rapat atau dokumen penting yang mesti aku urus cepat.

Saat aku melewati salon, mataku memicing. Satu ide terlintas.

Sesampainya di salon, seorang chupter menyambutku dengan aksen Britishnya yang kental.

"Aku ingin merubah penampilan ku" sahutku padanya. Dia mengangguk untuk menyetujui.

Kalian akan lihat perubahan ku.