Aku merasakan dokter Moyes berhati-hati membuka perban yang menutupi kedua mataku. Rasanya aku tidak sabar ingin segera melihat dunia ini lagi.
"Bukalah perlahan mata anda. Tapi jika merasa masih sedikit blur, tidak perlu khawatir karena cahaya yang masuk ke mata anda belum sempurna" jelas dokter Moyes. Aku mengikuti instruksinya tadi.
Perlahan aku membuka mata. Pertama hanya segaris cahaya putih yang tertangkap oleh mataku. Sekali lagi aku mencoba membuka mataku.
Kali ini bukan hanya segaris namun sebentuk bayangan berbentuk..hmm sepertinya itu Denis karena dia selalu memakai topi.That's right! Itu beneran Denis. Dialah orang pertama yang aku lihat karena wajahnya tepat di hadapanku sekarang.
"Aku bisa melihat kembali! Aku sembuh!" teriakku dengan girang.
Semua yang ada di ruang ini bisa bernafas lega. Papaku memelukku dan terus menyemangatiku. Begitupun dengan mama. Mereka bahagia.
Mataku mencari sosok Angel. Dimanakah gadis itu? Padahal aku berjanji kalau aku bisa kembali melihat, dialah orang pertamanya."Untuk merayakan ini, bagaimana kalau kita mengadakan pesta" usul papa. Semua hanya berseru mengiyakan usulan papa.
Sepertinya aku melewati sesuatu. Nattasha. Dimana dia?
Sore ini dokter Moyes mengizinkan aku untuk pulang. Namun dengan catatan, aku tidak boleh terlalu lelah karena bagaimanapun aku belum terbiasa hidup dengan mata seseorang.
"Troy, kau sudah siap sayang?" tanya mama. Aku yang sudah siap dengan setelan jas terbaikku mengangguk.
"Ayo sayang. Semua sudah menunggumu"
"Troy boleh tanya sesuatu ma?"
Mama mengangguk dan tersenyum. "Tentu sayang. Kau ingin bertanya tentang apa?"
"Tentang Angel si pendonor mata ini. Apa mama bertemu dengannya saat sebelum operasi?"
Mama menghembuskan nafasnya kasar. Terlihat kalau mama pun sepertinya tidak mengetahui asal usul Angel.
"Dokter Moyes hanya bilang kalau ada seorang gadis yang ingin mendonorkan matanya. Dan gadis itu meminta imbalan beberapa jumlah uang"
Aku mendengus kesal. Jadi, dia hanya ingin uang dari ku? Kalau hanya demi sejumlah uang saja mengapa harus merelakan kehilangan sesuatu yang sangat berharga dari dirinya?
Entahlah aku pun tidak tahu jawabannya.◆◆
Denis memintaku untuk menemuinya di sebuah cafe. Karena aku merasa masih trauma pasca kecelakaan itu, aku lebih memilih naik taksi.
"Ada apa kau menyuruhku kemari brother?" tanyaku sesaat aku tiba di cafe.
"Tidak ada hal penting. Aku hanya merasa butuh teman saja. Sera sedang ke Dunoon dan tinggallah aku sendirian di rumah" Jadi rupanya kakak keduaku itu merasa kesepian?
"Apa kau sudah bertemu Natt?" kenapa tiba-tiba Denis menanyakan soal Natt.
Aku menggeleng pelan."Selama aku di rumah sakit, dia hanya sekali berkunjung tapi aku justru mengusirnya" kataku sambil tertawa malu.
Denis terkejut saat aku mengatakan kalau aku mengusir Natt saat itu."Denis, apa kau tahu tentang Angel. Si pendonor mata itu?"
"Tidak. Kenapa memangnya?"
"Aku hanya ingin berterima kasih padanya. Itu saja"
Tentu saja aku akan berterima kasih meskipun dia sudah mendapatkan apa yang dia inginkan. Yaitu sejumlah uang.
"Kau mau membantuku?" tanyaku. Denis menautkan kedua alisnya karena bingung.
♥♥♥♥♥
Kami tiba di rumah sakit. Aku khususnya ingin bertanya langsung pada dokter Moyes tentang keberadaan Angel saat ini.
Dokter Moyes sedang ada operasi dan baru selesai satu jam lagi. Aku menunggunya dengan tidak sabar. Aku lirik ke arah Denis yang sedang bermesaraan dengan Sera meskipun hanya lewat telepon.
Denis menyenggol lenganku dan mengisyaratkan sesuatu dengan dagunya. Aku mengikuti arah dagunya dan melihat dokter Moyes baru saja keluar dari ruang operasi.
"Tuan Troy? Silakan masuk" katanya mempersilakan. Setelah dia mencuci tangan di wastafel yang tersedia di ruangnya, dia duduk di hadapanku.
"Ada keluhan apa yang anda rasakan?" tanyanya. Dia pikir aku ingin konsultasi dengannya.
"Aku ingin menanyakan tentang identitas Angel yang mendonorkan matanya untukku" tembakku. Dokter berambut putih itu tersenyum dan sambil mengangguk-angguk.
"Jadi tujuan anda kemari untuk bertanya masalah itu tuan? Maaf sayang sekali, aku tidak bisa mengatakannya"
"Kenapa?"
"Dia melarangku untuk mengatakan kepada siapapun identitasnya. Termasuk anda"
Rasanya aku sudah tidak bisa berbasa-basi lagi pada dokter tua ini. "Dia hanya mengatakan kalau dia adalah teman lama anda. Itu saja"
Teman lama? Setahu ku teman lamaku yang wanita tidak ada selain Dean. Lagipula yang tau aku kecelakaan tidak banyak.
"Aku mohon dokter. Demi rasa kemanusiaan. Aku akan sangat berterima kasih padanya. Aku mohon padamu dokter"Aku mengatupkan kedua tanganku di depan dada sambil terus memohon. Namun dokter Moyes tetap bersikukuh tidak akan memberitahukan padaku.
Aku mengeluarkan dompetku dan akan aku beri berapa saja asal dia mau membuka identitas Angel. "Itu..kau mengenalnya?" tanya dokter Moyes sambil menunjuk foto Natt.
"Maksudmu?"
"Dia Angel. Dia yang mendonorkan matanya untuk anda" seru dokter Moyes. Aku masih sedikit bingung dengan perkataannya.
"Dia ini Natt. Nattasha bukan Angel. Dan..dia kekasihku"
"Aku tidak mungkin salah mengenali orang tuan. Dia Angel. Tunggu sebentar" dokter Moyes sibuk mencari sesuatu di tumpukan file-filenya.
Secarik kertas dia sodorkan padaku. Disana tertera biodata lengkap Nattasha sekaligus dengan pas fotonya.
Ya Tuhan! Jadi Natt adalah Angel?Aku berlari menuju Denis berada. Setelah aku beritahu, Denis tak kalah kagetnya dariku. Kami menuju rumah Natt.
"Sejak awal aku melihat Natt kalau dia adalah gadis baik-baik" ucap Denis yang fokus mengemudi.
Dia menghembuskan nafasnya kasar."Ada sesuatu yang harusnya kau tahu Troy. Ini menyangkut masalah Natt"
Aku menggeleng karena memang aku tak paham. Pandangan Denis tajam ke depan namun aku bisa rasakan kalau ada sesuatu yang sangat mengganjal di hatinya."Natt gadis baik-baik Troy. Semua masalah yang kalian hadapi mulai dari datangnya Shane sampai masalah foto itu, semuanya ulah papa" jelas Denis.
Aku mengerang kesal. Rambutku tidak luput dari kekesalanku. Papa ada dibalik ini semua? Sulit dipercaya papa tega memisahkan aku dengan Natt.
Tak ada perbincangan lagi antara aku dan Denis. Mungkin dia mengerti kalau suasana hatiku sedang tidak baik saat ini.Akhirnya kami tiba di rumah Natt. Buru-buru aku turun dari mobil dan berlari ke depan pintu. Sial, belum sempat aku ketuk sebuah tulisan terpampang kalau rumah tersebut disewakan.
Kemana lagi Natt dan keluarganya pindah? Maafkan aku Natt. Denis menghampiriku dan mengajakku kembali pulang.
◆◆
How are you everyone?? Hmm..kangen deh sama kalian. Mungkin saat aku ngetik ini aku lagi kangen sama kalian. Cieelahh lebeh.com
Aku mau dong dapet vomment dari kalian kayak author author lain. Kok aku susah ya dapet itu? Mohon banget bagi silent reader apa susahnya berbagi vommentnya.
Sebelumnya makasih banget yang udah mau vomment NatTroy.
Happy reading!!! *siapin camilan*Lophe,
221092♥
KAMU SEDANG MEMBACA
NatTroy
RomanceTroy Collins-cowok nerd-yang ingin bunuh diri dari rooftop sebuah mall karena merasa cintanya selama lima tahun ini di tolak temannya semasa kuliah Dua kali pula dia mencoba mengakhiri hidupnya namun gagal dan selalu bertemu Nattasha William, gadis...