•HIM• 4 : They Meet Again

883 133 1
                                    

     •╌╌╌╼⃘۪۪❁⃘̸۪۪⃗╾╌╌╌𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠╌╌╌╼⃘۪۪❁⃘̸۪۪⃗╾╌╌╌•

Pukul delapan pagi, Sera pergi berangkat kuliah. Meskipun hari ini ia memiliki jadwal kelas di siang hari tetapi Sera lebih memilih berangkat pagi. Lagipula siapa juga yang merasa betah berlama-lama tinggal di rumah yang suasananya penuh pertikaian.

Kedua langkah kaki Sera bergerak menuju halte bus tetapi begitu hendak sampai gadis itu justru melambatkan langkahnya dan mengubah arah, mengurungkan niatnya untuk pergi ke kampus. Saat ini ia hendak pergi ke Minimarket terlebih dahulu setelah merasa ada yang bergejolak dari perutnya.

Setelah sampai di Minimarket, ia berjalan mengambil satu cup mie serta air mineral kemudian pergi menuju dispenser yang disediakan di sana. Sembari menunggu air panasnya memenuhi cup mie, pikiran Sera melayang pada apa yang terjadi antara kedua orang tuanya semalam. Emangnya enggak capek apa ya ribut terus?

Sera berjengit kaget hingga matanya membulat begitu tangannya disentuh oleh orang lain.

"Airnya hampir aja kebanyakan," ucap orang itu.

Gadis itu menoleh pada orang itu dan kembali terkejut melihat Helmi ada di sini juga. "Eh, makasih," ucapnya setengah terkejut.

"Pagi-pagi kok udah ngelamun aja?" tanya Helmi sembari tangannya menekan tombol air panas dispenser, mengulang apa yang Sera lakukan.

"Enggak apa-apa. Kok lo di sini?" tanya Sera.

Helmi mengerutkan alisnya kemudian menoleh pada Sera, "iya.. terus?" katanya balik bertanya.

"Enggak apa-apa, sih," balas Sera seraya terkekeh.

"Ya udah. Kita duduk, yuk," ajak Helmi.

Helmi berjalan menuju salah satu tempat duduk di dalam Minimarket yang berada di dekat jendela dan mengarah langsung pada jalan raya yang besar nan ramai sementara Sera mengekorinya dari belakang.

"Botol minum lo?" tanya Sera begitu mereka duduk.

Atensi Sera langsung dialihkan pada botol minum hitam bercorak segi lima di bawah mulut botolnya. Di sana juga terdapat nama Helmi yang ditulis memanjang pada salah satu sisi badan botol.

"Iya."

"Bagus juga, gambarnya bentuk segi lima lagi."

Helmi tertawa kecil, "makasih. Botol ini udah lama sebenernya."

"Oh iya?" Sera sedikit berseru. "Gue kira masih baru. Ngomong-ngomong ini hadiah?"

"Iya, waktu ulang tahun ayah gue ngado ini." Jawaban Helmi disambut anggukkan paham dari Sera dan membuat keduanya mulai menyantap makanan instan tersebut.

"Lo ada kelas?" tanya Helmi setelah menyuap mie.

Sera mengangguk pelan, "ada. Tapi siang, sih."

Helmi ikut mengangguk, "gue ngerti kok kenapa lo milih berangkat pagi."

Sera yang baru saja hendak menyuap mie dengan sumpit, melirik Helmi yang duduk di hadapannya kemudian ia tersenyum kecil.

"Terus lo ngapain aja kalau ada kelas siang tapi berangkatnya pagi?"

"Palingan diem aja di perpus terus kalau bosen pindah ke kantin."

"Kalau bosen di kantin?"

"Ya, balik lagi perpus," balas Sera.

Seketika Helmi langsung tertawa pelan begitu mendengar jawabannya sementara Sera hanya menatapnya. Padahal di dalam jantungnya itu tengah berdebar tak menentu kala kedua mata Helmi menyipit diiringi tawa kecil seperti itu.

He Is Me | Heeseung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang