•HIM• 8 : She is Worried About Him

615 104 6
                                    

     •╌╌╌╼⃘۪۪❁⃘̸۪۪⃗╾╌╌╌𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠╌╌╌╼⃘۪۪❁⃘̸۪۪⃗╾╌╌╌•

Di hari Minggu siang yang begitu terik tepatnya di perpustakaan kota, Sera tengah belajar bersama Himam.

Di depan Sera ada Himam tengah menjelaskan sebuah materi yang kurang dimengerti olehnya. Gadis itu mendengarkannya dengan cermat dan sesekali mengangguk ketika Himam bertanya apakah ia sudah paham dengan apa yang telah ia jelaskan.

"Lo bakal ambil remidial?" tanya Himam usai meneguk air dari botol minum kemasan.

Sera yang tengah menulis di atas buku jurnal miliknya itu sontak menggeleng kemudian berkata, "enggak."

"Kok enggak?" tanya Himam yang terdengar sedikit menuntut.

Sera mendongak menatap Himam yang tengah menatapnya juga dengan alis bertaut. "I'm not ready for that, remidialnya besok dan gue belum nyiapin apa-apa."

"Jadi lo biarin nilai ujian lo jelek?"

Sera menghela napasnya pelan. "Himam, gue harap lo inget dosen sendiri bilang ini enggak akan ngaruh sama nilai akhir gue."

"I know but—"

"Himam, please. Gue enggak mau."

"Sera, denger gue dulu. Seenggaknya di daftar seluruh nilai ujian lo itu enggak ada yang merah, makanya lo harus ambil remidial itu."

"Enggak, Mam. Gue enggak siap ngambil remidial lagian kalo gue tetep maksain nilai gue bakal tetep sama aja, 'kan? Atau mungkin bakal lebih buruk karena gue sama sekali belum belajar."

Himam tak menjawabnya melainkan hanya menatap gadis di hadapannya itu harap-harap ia akan mengubah keputusannya.

"Tolong lah, Mam. Kali ini gue bener-bener enggak bisa," ucap Sera.

Himam hanya menghela napas kemudian mengangguk pelan meskipun sebenarnya ia tak setuju dengan pilihan yang di ambil Sera, kemudian tangannya menyodorkan cup es krim kepada Sera dari dalam cooler bag yang ia bawa.

Melihat cup es krim berwarna hijau yang merupakan rasa es krim kesukaannya itu, Sera langsung tersenyum semringah. "Makasih," ucapnya riang.

Semburat senyuman di wajah Himam langsung tercetak usai melihat gadis di hadapannya tak lagi menekuk wajahnya. Dipandanginya Sera yang tengah memakan es krim Matcha kesukaannya sembari tersenyum kecil hingga membuat si gadis mengerutkan alis bingung.

"Kenapa?" tanya Sera dan hanya di balas gelengan kepala dari Himam.

Sera kembali menikmati es krim yang membuat kepalanya sedikit agak dingin setelah sedaritadi hanya sibuk terisi dengan huruf-huruf yang memusingkan.

"Sera, maaf," ucap Himam yang membuat Sera menoleh ke arahnya.

Tangan Himam terangkat menuju sudut bibir Sera kemudian terusap pelan membersihkan noda es krim di sana sementara Sera hanya terdiam menatap Himam, sentuhannya sama seperti apa yang ia rasakan kala Helmi menyentuhnya.

Bahkan Sera sendiri masih tidak percaya dengan apa yang terjadi, mereka itu seperti satu orang yang sama namun dengan kepribadian yang berbeda.

Apa yang di depan gue ini Helmi, ya? batin Sera.

Himam tersenyum, "ada es krim tadi."

Sera terkekeh pelan menanggapinya.

•••


Ketika hari sudah berubah menjadi sore, Sera berjalan di trotoar seraya kedua matanya sibuk melihat warna matahari terbenam di depannya.

"Cantik, ya?" tanya Sera kepada Himam tanpa melepas pandangannya yang sudah terkunci pada warna jingga nan cantik tersebut.

He Is Me | Heeseung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang