•HIM• 14 : Because of Him

473 88 10
                                    

     •╌╌╌╼⃘۪۪❁⃘̸۪۪⃗╾╌╌╌𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠╌╌╌╼⃘۪۪❁⃘̸۪۪⃗╾╌╌╌•

Bugh!

Raja yang tengah duduk melihat layar handphonenya itu terkejut bukan main kala tiba-tiba satu pukulan keras mendarat di pipi. Ia melirik tajam pada si pelaku yang sudah memukulnya.

"Maksud lo apa?!" tanya Raja tak terima sembari bangkit dari duduknya kemudian melayangkan pukulan yang sama kepada Helmi.

"Lo yang maksudnya apa!" seru Helmi.

Dengan cepat Helmi langsung mencengkeram lingkar leher baju Raja dan memberinya satu pukulan lagi.

"Mau lo apa sih, Anjing?! Dateng-dateng langsung mukul!" seru Raja kemudian mendorong Helmi.

"Lo yang ngirim foto-foto itu, 'kan?!"

Raja terdiam sebentar. "Emang kenapa kalau gue yang ngirim?"

Bugh!

Helmi kembali memukul Raja hingga tubuhnya terhuyung ke samping, buat Raja memegangi sudut bibirnya yang berkedut disertai cairan merah segar nan keluar dari sana. Dirinya tak terima lalu kembali memukul keras wajah Helmi.

Helmi beralih meringis memegangi tulang pipinya. "Gimana bisa lo kenal dia?"

"Dia? Oh, cowok yang ada di foto itu? Kembaran lo sendiri kok yang pengen cewek itu jadi benci sama lo." Raja berujar enteng. "Helmi-Helmi, kasian ya lo nggak dianggap anak sama bokap lo sendiri," lanjutnya diselingi tawa mengejek.

"Lo kalau nggak tau soal kehidupan gue mending diem aja, Brengsek!" seru Helmi yang kembali memberikan bogeman mentah kepada Raja, hal itu tentu saja membuat si pemuda tak tinggal diam kala dirinya dipukul habis-habisan oleh Helmi.

Perkelahian sengit terus terjadi lantaran tak ada lagi orang selain mereka di sana. Pukulan, tendangan, caci maki dikerahkan hingga keadaan keduanya terlihat kacau.

•••


Kini Helmi berada di ujung sebuah gang di dekat Universitas dan tengah menunggu seseorang. Ia sandarkan punggungnya itu pada tembok seraya matanya dengan teliti memperhatikan setiap mahasiswa yang berjalan melewati trotoar di sebelah gang tersebut.

Kemudian kedua matanya memicing begitu melihat seseorang yang ia tunggu-tunggu sedang berjalan santai sendirian. Begitu orang itu sudah mendekati gang, Helmi dengan cepat menarik dan memaksanya masuk ke dalam gang lalu mendorong orang itu dengan kasar hingga punggungnya menabrak tembok.

Helmi berjalan mendekat dan mencengkeram baju orang tersebut kemudian menatap matanya tajam, sementara seorang pemuda yang ditarik paksa itu menatap Helmi dengan matanya yang mendelik kaget.

"Kenapa lo lakuin itu?!" tanya Helmi setengah berseru.

"Lakuin apa?"

"Kenapa lo kerja sama bareng Raja buat ngejauhin Sera dari gue?!"

Himam bergeming lantas mengulas senyum remeh, netranya menatap tak kalah tajam pada kedua mata yang bentuknya serupa dengan miliknya itu. "Gue suka sama Sera dan gue enggak seneng lo deketin dia."

"Tapi cara lo itu sampah tau enggak?!"

Himam mengangkat sebelah alisnya, "terus?"

"Selama ini lo dapet apa aja yang lo mau dan gue selalu ngalah. Lo yang paling disayang Ayah, gue terima. Gue yang dibuang Ayah, juga gue terima."

"Ya itu lah. Gue mau Sera jadi, gue harus dapetin dia dan kali ini lo juga harus ngalah sama gue."

Helmi menyeringai remeh. "Tapi sayangnya kali ini gue enggak akan ngalah dari lo."

He Is Me | Heeseung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang