•HIM• 10 : He Sings for Her

545 98 15
                                    

     •╌╌╌╼⃘۪۪❁⃘̸۪۪⃗╾╌╌╌𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠╌╌╌╼⃘۪۪❁⃘̸۪۪⃗╾╌╌╌•

"Lo udah ngapain aja sama dia?"

Setelah pertanyaan yang terdengar tak pantas itu Helmi langsung menghadiahkan satu pukulan keras yang tak tanggung-tanggung hingga membuat Raja jatuh tersungkur.

Semua orang terkejut, begitu juga dengan Sera yang menjadi topik utama pembicaraan Raja beberapa waktu yang lalu.

"Ngomong lo sekali lagi depan muka gue, bangsat!" seru Helmi seraya mencengkeram baju Raja kembali dan memaksanya berdiri.

Alih-alih berhenti dengan ejekannya, Raja kini tertawa remeh. "You already spend night with her, right?" tanyanya kemudian ia kembali melirik ke arah Sera.

"Is she taste good?" lanjut Raja diiringi senyum seringainya.

"Woy, mulut lo!" seru Riki kepada Raja.

Bugh!

Helmi kembali menghadiahkan Raja pukulan keras pada wajahnya akibat perkataannya yang semena-mena itu.

"Bang udah, ini bukan waktunya buat ribut," lerai Juan seraya berusaha menarik Helmi menjauh dari Raja.

"Lepasin! Orang kurang ajar kayak gini harus dikasih pelajaran!" seru Helmi sembari kedua lengannya berusaha melepaskan pegangan tangan Juan.

"Enggak, Bang! Lo bisa kasih dia pelajaran nanti tapi enggak di sini tempatnya," ujar Juan.

"Lepas, Juan!" Helmi meronta-ronta tetapi Juan tak kunjung menyerah.

Setelah bersusah payah menjauhkan Helmi dari Raja, Juan membawa pemuda itu menjauh dari Raja sementara pandangan Azka beralih pada Raja yang kini tengah menatap Helmi dengan amarah yang menggebu-gebu.

"Lo mending bawa antek-antek lo pergi deh. Pergi!" perintah Azka.

"Inget ya lo, urusan kita belum selesai." Raja mengancam seraya menunjuk Helmi.

Raja dan teman-temannya segera pergi dari kafe yang untungnya pengunjung hari ini tak begitu ramai.

"Emang kapan urusan kita pernah selesai?" ucap Helmi pelan.

Juan yang mendengarnya langsung mengusap bahu yang paling tua seraya berkata, "sabar, bang."

Helmi mengangguk seraya masih mengatur napasnya, bola matanya pun bergulir melihat pengunjung kafe yang masih memperhatikan mereka ditambah dua buah meja di buat berantakan oleh anak buah Raja.

"Bang, maaf ya jadi berantakan," ujar Helmi kepada Rian.

"Iya, santai aja tapi nih." Rian menyerahkan kotak P3K. "Obatin," lanjutnya sembari menunjuk ke arah Sera.

Helmi mengangguk sembari menerima kotak itu kemudian pergi menghampiri Sera yang masih diam mematung di sana.

"Yuk naik, gue obatin," ajak Helmi dan dibalas anggukan oleh Sera.

"Aduh!" Sera mengaduh kesakitan kala baru saja menginjak anak tangga pertama.

Helmi mengernyit lantas berjongkok untuk melihat apa yang terjadi, kemudian ia melihat ibu jari kaki Sera sudah berdarah akibat benda transparan menancap di sana. Helmi mencabut pecahan gelas yang dilempar oleh musuh bebuyutannya tadi dengan cepat agar Sera tak merasakan sakit yang berlebihan.

Helmi bangkit dari posisinya. "Ada pecahan gelas tapi udah gue buang, kok."

Sera mengangguk pelan lalu tangannya digenggam oleh Helmi untuk kembali menaiki tangga.

He Is Me | Heeseung ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang