"Un..tuk apa menikahi se..sesama bangsawanhh kalau..tidak CINTAHH" -°• 👑 •°
~♪ our Summer's day. by Joe hisaishi
Pangeran yang di anugrahi wajah bak dewi Aphrodite itu sedang bercucuran keringat.
Tangan yang halus seputitih susu terus memetik alat musik yang terdiri dari 22 senar tanpa henti, membuat jari jemarinya memerah.
Nada nada kuno dan gelombang suara menggema di ruangan hampa tersebut.
Pangeran itu bermain dengan membabi buta membiarkan kuku nya terseyet
Itu membuat tenaganya terkuras hingga sang pangeran terkulai lemas di lantai giok putih istana. Dengan keringat yang mengalir dari pelipisnya ia menarik sebuah buku kecil
Pemuda Kim itu membuka buku yang tersampul kulit serigala kutup, Ia menyandarkan dirinya pada harpa yang cukup besar, mengambil tintan hitam dari dalam mantel nya, alu perlahan ia gores kertas kosong papirus itu membuntuk sebuah kalimat.
"I miss my ice princess"
Baru judul awal yang ia tulis tapi begitu sesak, Ia menggenggam kuat bulu dengan ujung metal tersebut lalu mencelupkannya ke dalam tinta hitam.
Lagi dan lagi pada kalimat pertama ia terisak. benar-benar tidak sanggup menulis kisah itu, Ia lantas memukul mukul diri nya sendiri.
Peristiwa yang mengerikan itu selalu berkecamuk di dalam benaknya.
Rasa penyesalan selalu menghantui.
"musim salju kembali tahun ini... Mengapa kau tidak turut kembali"
TO BE CONTINUE || P • A • P
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE A PRINCE
Historical Fiction{1 perasaan yang melanggar 1000 peraturan} " Mana ada bangsawan yang memilih rakyat jelata" - " Kau tau? Kau sudah melagar hukum alam" - " Bangsawan tidak boleh lemah hanya karena perasaan" - " Menikahi putri dari kerajaan besar salahsatu pilihan t...