Kicauan burung, embun pagi yang masih pekat dan tetesan air dari daun ke daun, Melengkapi .segarnya pagi ini.
Sekelompok rombongan berformasi vertikal berjajar rapi,beberapa sudah mengenakan busana, siap untuk melanjutkan perjalanan.
" Dimana putri? "
Bahkan raja sudah duduk di pelana kuda.
" kalian lihat tuan putri? "
Tidak seperti biasanya kali ini Jay yang lebih dulu datang di hadapan tuan raja dan mulai naik ke atas kuda putih,biasa nya sunghoon yang lebih awal datang.
" Tuan muda kedua juga belum hadir? Kemana? "
Seorang dayang sedang gelisah mencari kedua tuan nya.
Yie adalah dayang pribadi putri park yang sudah bekerja sejak umur nya dan jihyo 14 tahun.Yie mengecek satu persatu tempat yang sekiranya di tempati oleh si sulung dan si bungsu.
"Tuan putri! Anda Diamana! yang mulia raja akan segera menggerakkan pasukan nya!!! Ku harap kita tidak terlambat!! Kau tau kan jika kita terlambat akan seperrr~~ oh?"
teriakan yang tidak ada titik komanya itu seketika terhenti saat melihat penemuannya.
"astaga tuan putri anda kenapa!?"
Dayang setinggi 158cm terburu-buru berjalan mendekati putri mahkota tetapi...
"Eeh!?" Yie sontak kaget, dia tidak salah kan? baru saja jihyo mendorong tubuh nya dengan wajah murung.
" Dasar! temen macam apa.. Kamu sadar tidak! Tadi kamu ninggalin aku! Padahal tali korsetnya belum terikat sepurna! "
Dan disitulah tugas sunghoon sebagai adik... Tentu membantu sang kakak mengikat tali gaunnya dengan sukarela.
" lihat sunghoon kesusahan, sekarang bantu dia!!" perinta jihyo dengan teriakan yang di tekan.
"Hahahah" yie sudah terbiasa dengan keributan kecil di pagi hari seperti ini.
" Tuan mudah kedua lebih baik anda menyusul putra mahkota ke lapangan " ucap yie lembut sambil membungkuk.
"Hah apa?!? Monster udah Dateng duluan" Tampa aba-aba sunghoon melepaskan tangan nya dari korset sang kakak hingga tali nya buyar, lalu pergi begitu saja.
Jihyo melotot ingin teriak tetapi tenggorokan nya seperti tersedak batu begitu juga yie.
~ • ~
Wajah sunghoon sudah semasam lemon pasal kakak nya yang selelet siput jika dandan, membuat perjalanan tertunda tadi
Padahal itu semua salah nya.
Bukan kerena ingin cepat cepat sampai ke kim palace tetapi sunghoon tidak suka matahari, jikalau matahari merusak kulit nya atau membuat dia kepanasan? Bagaimana.
Pasukan memperlambat jalan kuda mereka, sedikit bersantai, menikmati pemandangan di bawah sana Yap mereka sudah berada disebuah gunung.
Terlihat beberapa pemukiman kecil, pohon yang subur, dan danau melintang panjang.
Manik sunghoon mengamati satu persatu satu gubuk kecil yang berdiri rapuh disana, meratapi nasib beberapa orang yang tinggal didalam nya.
Rasa iba dihati pangeran keduapun muncul.
Ingin sekali diri nya melompat dan membantu rakyat rakyat yang sekiranya hidup dibawah penekanan.
Ia menggeleng kecil mengabaikan nasib orang yang tak perlu ia pikirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE A PRINCE
Historical Fiction{1 perasaan yang melanggar 1000 peraturan} " Mana ada bangsawan yang memilih rakyat jelata" - " Kau tau? Kau sudah melagar hukum alam" - " Bangsawan tidak boleh lemah hanya karena perasaan" - " Menikahi putri dari kerajaan besar salahsatu pilihan t...