Sunghoon kembali membuka bukunya, kemudian menyapukan tinta kepermukaan kertas tersebut.
Mencatat sekaligus meluapkan semua kecurigaan nya di malam itu.
Kejadian yang begitu memusingkan akal sehatnya.
Setelah puas mencatat, ia mengembalikan buku itu apik pada tempat nya.
Ia bergegas menuju tempat pemandian nya, akan bersiap memulai kelas di hari yang baru.
Harapan nya di hari yang cerah ini adalah menghabiskan waktu untuk mengobrol riang bersama saudaranya.
Pangeran itu menyapa beberapa pelajar lainnya yang akan menuju kelas mereka,
Mata Sunghoon tak henti² nya melihat sekeliling,
berharap bisa berpapasan dengan saudara²nya
"Dimana mereka" khawatir kerena tak menemukan kedua kakaknya itu.
Sunghoon duduk dihadapan mejanya, namun pandangan nya selalu tertuju pada pintu masuk.
Tak berselang lama, Jay beserta jihyo masuk bersama, mereka tampak mengobrol dan bercanda.
Sunghoon yang melihat keakraban keduanya kembali, merasa cemburu.
Seolah-olah dirinya tidak dipedulikan.
Pangeran itu menghela nafas, lebih baik ia fokus pada kegiatan hari ini.
.
.Kepala pengajar bertutur dengan lantang kepada anak didiknya,
Untuk mengenal aturan yang sudah ditetapkan alam.
“hukum kodrat adalah aliran tertua dari ratusan tahun lalu”
“tradisi pun tidak bisa mengalahkan nya”
“bangsawan akan menikahi bangsawan, rakyat jelata akan menikahi rakyat jelata lainnya”
“namun! ada seorang bangsawan yang di tuntut untuk menikahi rakyat jelata”
Para pelajar seketika memfokuskan pandangan mereka, tertarik dengan cerita yang akan disampaikan.
“dahulu ada seorang raja yang hendak menjodohkan putranya, namun tak ada satupun putri kerajaan yang ingin menikahi anaknya,”
“karena sikap putranya yang tidak mencerminkan jiwa laki-laki sejati”
“kecuali gadis jelata itu yang siap menikahi sang pangeran”
“tampa berbasa-basi, sang raja langsung menjodohkan mereka”
Semua murid terkesima, berpikir, alasan apakah yang membuat si raja menjodohkan mereka.
“Raja itu berkata, lebih baik menikahi rakyat jelata dari pada menyimpang dari normanya”
/Krass
Semua mata terpusat pada sumber suara.
Tinta² itu tercecer dimana-mana.
"Ada apa pangeran Park Sunghoon...?" Tanya sang pengajar, melihat wadah dari tinta yang sudah terjatuh.
Sunghoon menggeleng, dan menundukkan bahunya.
"Maaf, kecerobohan ku"
ia tak tahu awal pembahasan cerita ini, karena ketidak fokusannya.
Tetapi kata terakhir dari penjelasan itu benar² menusuk ke dalam dagingnya.
“tradisi bisa tergantikan oleh hukum kodrat” ucap sang pengajar lagi, menjelaskan inti dan pesan dari cerita tersebut.
Tradisi memang mewajibkan untuk menikahi sesama bangsawan namun tidak sesama jenis.
![](https://img.wattpad.com/cover/277127300-288-k653181.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE A PRINCE
Fiksi Sejarah1 perasaan yang melanggar 1000 peraturan : Bxb sungsun jaywon?