Festival akhir musim adalah waktu yang tepat untuk melepaskan diri.
Kita dapat dengan mudah melupakan semua kekhawatiran kita dalam keramaian yang meriah.
Tetapi kebahagiaan itu tidak datang pada perayaan kali ini bagi nya.
Manarik sudut bibir untuk tersenyum saja sangat sulit.
Lain hal dengan saudara² nya yang tertawa terbahak-bahak.
Pangeran mahkota berjalan menghampiri sang adik yang nampak merenungi sesuatu.
"Setiap festival yang dirayakan adalah tengara bagi pertumbuhan spiritual manusia... jadi nikmati saja adikku"
Benar, seharusnya ia bahagia bertemu dan berkumpul dengan anggota keluarga nya.
"Hoonie~" giliran sang kakak tertua mendekati.
Jihyo menatap Jay "jay-ah kekasih mu menunggu di sana"
Putri itu mengedipkan sebelah mata, memberi isyarat bahwa ia ingin mengobrol empat mata dengan si bungsu.
Jay mengangguk lalu pergi.
"Sunghoonahh~ biar kakak periksa... Kau sakit?"
Sunghoon menggeleng, ia menarik bibir nya untuk tersenyum.
"Jangan memaksa, cerita kepada kakak mu..."
Sunghoon menghambur kepelukan sang kakak, sudah berapa lama ia tidak bermanja-manja di dekapan jihyo.
"Apa jatuh cinta sesulit itu?"
"Pfft- eh... Ehem itu tergantung pada diri mu"
Senang dan khawatir,
senang karena pada akhirnya sunghoon berminat dengan percintaan.
Kwartir jika cinta pertama nya hanyalah obat pahit.
"Dan pada orang yang kau suka" ucap jihyo lagi.
"Maksud kakak?"
"Kau harus tahu dulu perasaannya terhadap dirimu"
Sunghoon tertegun, mencerna perkataan sang kakak.
~ • ~
Setelah festival usai, sunghoon bergegas menuju perpustakaan.
Ia mencari kesetiap sudut rak berharap menemukan buku mengenai filosofi cinta, atau sejarah.
Ia harus memahami metode pemikat cinta.
Pelayan istana terpaku melihat pangeran nya begitu antusias membuka buku-buku.
"Istana The Angelos Kim mengubah nya sangat jauh" tutur pelayan itu
"Benar! Pantas saja kerajaan itu terkenal akan kedisplinan nya"
Seorang penjaga perpustakaan datang menghampiri sunghoon.
"Pangeran apakah saya bisa membantu?" Tawar penjaga itu, ia perhatikan sunghoon yang nampak gelisah.
"Oh terimakasih bisakah kau...," Sunghoon berdiri dan berbisik pada sang penjaga.
Penjaga itu membulatkan matanya.
"Bu-buku tersebut....baiklah..."Setelah cukup lama mencari akhirnya ia menemukan buku yang di maksud.
Pangeran itu berterima kasih kepada sang penjaga, dan mencari posisi nyaman untuk membaca buku tersebut.
Paragraf demi paragraf ia baca, banyak sekali ide dan kata kata motivasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE A PRINCE
Historical Fiction{1 perasaan yang melanggar 1000 peraturan} " Mana ada bangsawan yang memilih rakyat jelata" - " Kau tau? Kau sudah melagar hukum alam" - " Bangsawan tidak boleh lemah hanya karena perasaan" - " Menikahi putri dari kerajaan besar salahsatu pilihan t...