Sunghoon menatap Jay yang sudah berguling-guling di pulau kapuknya sembari melepas kan cope yang berada di bahu.
Cope (sebuah mantel yang diikat pada bahu atau leher dan diberi hiasan bros)
" Sunghoon ambil kan aku minum "
" Ouh!? "
"Apa kata mu?" Yang di panggil pun mendekat seperti ingin memberikan sesuatu
/Plak
"Aaakk bokong ku"
Memberi pelajaran.
Si adik yang melihat jay kesakitan mengelus bokong, tertawa jahat.
" Jangan cari gara-gara monster "
sekiranya sudah puas mengelus, Jay menduduki dirinya, menatap sunghoon.
" Apa!? " Jawab yang ditatap ketus.
" Jangan seperti itu, kau terlihat kehilangan akal" sunghoon hendak menoyor pipi Jay, yang menatap nya lekat seola-seola dirinya buronan.
tetapi Jay bergerak lebih cepat, menangkis tangan nakal sang adik.
" Lain waktu saja kalau ingin berkelahi Hoon..." Ujarnya pasra.
"jadi Coba kamu pikirkan bagaimana anak anak dari raja Kim tak hadir? Bukannya itu sangat tidak sopan?" Raut wajah tegas bak dongeng kembali serius.
" Hanya itu???"
"Memang mengapa?"
Si adik membuang nafas lesu
" saat di ruang utama istana aku juga sempat berpikir seperti itu tetapi...bukannya yang mulia bilang jika memang anak nya itu lambat? Munking mereka lagi bersiap siap, kau tau sendiri perempuan jika sudah dandan, perlu berjam jam "
Jelas sunghoon panjang dan padat." Tapiii mereka kan memiliki peraturan-"
Jay ini seperti wanita, sumuanya di permasalahkan
" Memiliki bukan berarti menaati "
" terserah kau " Jay kembali membaringkan tubuhnya.
"Saat makan malam tiba kita akan bertemu anak anak nya juga bukan? Apa yang harus di permasalahkan? Ingin sekali bertemu anak raja Kim... "
"..."
" ... hmm Atau sudah suka salah satu nya? " Cemoh sunghoon sembari mecuil cuil bokongny.
" .... "
" Hei! "
Sunghoon mulai mendengar-kan suara-suara tak lazim dari arah 'monster' itu, ia lalu membalikkan tubuh sang kakak menggunakan pedangnya, enggan menyentuh.
"Dasar kebo, baru beberapa detik sudah mati saja " sia sia mulut nya menjelaskan hingga berbuih-buih toh yang di ajak bicara sudah ngorok, bagitu nyenyak.
Sunghoon menatap kearah pintu, tidak mengantuk sama sekali, rasa aktif dalam dirinya sudah meleduk-leduk.
ia meletakkan belatinya di atas meja dan membuka pintu kamar
"Hehehe" sudah terdengar suara tawa iblisnya yang berat.'Bosan' begitulah isi benak sunghoon yang sekarang telah berjalan di lorong Castle.
Ia banyak berjumpa lukisan abstrak yang terpajang apik pada tiap lorongnya
jangan lupakan guci-guci yang tertengger di setiap sudut ruangan, seperti nya raja Kim sangat menyukai kedua benda itu.
Sunghoon tidak tau lagi dirinya sudah berada dimana sekarang tapi
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE A PRINCE
Ficción histórica{1 perasaan yang melanggar 1000 peraturan} " Mana ada bangsawan yang memilih rakyat jelata" - " Kau tau? Kau sudah melagar hukum alam" - " Bangsawan tidak boleh lemah hanya karena perasaan" - " Menikahi putri dari kerajaan besar salahsatu pilihan t...