19| Obsess -PAP

794 76 15
                                    

/plakk!! /Plak!

Wonyoung mencengkram kuat rahang Sunoo.

Kuku-Kukunya yang runcing menusuk pada bagian pipi Sunoo hingga memunculkan goresan² tipis.

Tak hanya itu,

putri yang sangat di hormati karena kedudukan ibunya itu, menampar Sunoo dengan membabi buta.

"SUDAH BERANI KAU HAH?!!"

"Seharusnya kau tau batasan mu rakyat jelata!"

Wonyoung mendorong wajah Sunoo hingga benar² tersungkur di lantai.

"Tidakkah kau mengingat, bagaimana aku terus mempertahankan mu di istana ini?"

Sunoo mengangguk lemah.

"Lalu mana janji mu yang akan membalas kebaikan ku??!"

Wonyoung kembali menarik memungut wajah itu.

"Siapa hah yang membuat mu tetap terus tinggal disini dan menikmati semuanya! katakan siapa?!!"

"Maaf tuan put--"

/Plak!.

"Aku muak!!, kau selalu mengatakan itu!, Tak ada yang bisa kau buktikan!kau selalu merusak hidup ku!! Mengambil segalanya dari ku!!"

Wonyoung menjambak rambut nya sendiri, merasa frustasi dengan kehidupan.

"Lebih baik aku mati saja!!"

Sunoo menyeret tubuhnya mendekati sang putri, lalu menarik lengan mungil itu ke dalam dekapannya.

"Jangan lakukan itu..."
Sunoo mengeratkan pelukannya.

Wonyoung terisak dalam dekapan saudara kecil nya itu.

Bulir kristal mengalir di pipi pemuda itu, yang perlahan semakin deras hingga menjadi isakkan

Tangis Sunoo pecah.

Suara tangisan mendominasi ruangan, keduanya berpelukan melepaskan perasaan satu sama lain.

~ • ~

Seharian penuh Sunghoon mencari keberadaan Sunoo, bahkan sehari saja tak bertemu sudah membuat nya gila.

Pangeran itu pergi ke bustan istana untuk membuang semua kegelisahan nya

Tak lupa membawa alat musik kesayangan nya sebagai teman.

Sunghoon duduk bersila di atas rumput, dan mulai memetik senar tersebut dengan telaten.

Alunan lembut dan manis mengalun di taman yang sepi itu.

Sunghoon cukup terkejut karena ia bisa memainkan kunci lain Tampa melihat buku panduan.

Ia menyadari skill bermain ruan-nya
Meningkat secara tiba².

Sunghoon meneruskan alunan itu hingga bait terakhir, agar mendapatkan hasil yang memuaskan.

Seseorang bertepuk tangan dari arah belakang ketika alunan yang Sunghoon mainkan berakhir.

Sontak pangeran park itu terlonjak, dan dengan segera menoleh kearah belakang nya.

"Jungwon?" Padahal Sunghoon sudah berharap itu tadi Sunoo.

"Hmm jangan salah paham!, aku tadi ingin mengantar buku-buku ini kesana, tetapi telinga ku tak sengaja mendengar alunan yang begitu indah."

Jungwon yang tak mau di salah pahami, langsung menjelaskan alurnya.

PRINCE A PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang