9|wony - PAP

655 90 3
                                    

/brukk

Nafas sunghoon memburu, hembusan asap mengebu dari mulutnya.

Antara dingin dan panas yang bersamaan, lantaran seorang memeluknya Tampa aba aba

Sunghoon tau siapa orang yang memeluknya

dengan perlahan sunghoon lepaskan lengan yang melingkar di pinggang nya

"Tuan putri..."

"-! Mian--mianhaeyo!" wonyoung gelabakan menutupi wajah nya.

bahkan dia tidak sanggup melihat ujung sepatu pangeran.

Hening.

wonyoung mengepal kan tangan nya untuk mengumpulkan keberanian

Ia melihat kearah sunghoon
"Aku merindukan mu!" Sehabis teriak wonyoung mengangkat gaun nya ingin kabur

Namun tangan nya ditahan,
"Bagamaina kita mengobrol di jalan saja"

Memang pertanyaan yang terkesan aneh dan tidak tau malu, tetapi itulah jalan untuk mencairkan suasana

Ia tidak mau setelah kejadian ini si cantik akan merasa canggung.

Woonyoung menggeleng sambil memejamkan mata, oke sunghoon di tolak

Tidaklah mungkin wonyoung menerima tawaran sunghoon, setelah kejadian tadi

yang ada sepanjang jalan hanya bunyi hewan yang mereka dengar.

"Baiklah esok pagi!" ucap wonyoung sebelum berlalu

Sunghoon mengukir senyuman nya taring taring itu menyembul dari ujung bibir.

"Lucu"

~ • ~

Tok...tok...tok

Pemuda dengan style menawan memasuki ruangan ber aroma khas kayu manis yang semerbak

"Wah rajin sekali kau"

Dedemit itu datang

Sunghoon berjalan mendekati kakanda nya yang tampak bergulat dengan buku-buku tebal.


"Jangan menggangguku park sanghun" Jay sudah sangat ber-konsentrasi kali ini

Setidaknya ia seperti bangsawan lain yang menjalani pendidikan dengan relatif

maka tidak ada satu pun yang bisa mengusiknya.

Seperdetik kemudian fokus jay buyar hanya karena

Melirik sunghoon dengan busana rapi,wangi, dan megelora

Menimbulkan pertanyaan di ujung lidah nya.

Menimbulkan pertanyaan di ujung lidah nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PRINCE A PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang