1.] Today

203 47 184
                                    

_Happy Reading_

"Nduk, mau kemana kok udah rapi?" ujar Endah. Memang tidak biasanya anak gadis itu sudah dandan cantik padahal baru jam 6 pagi.

"Anu Mbok, Gendhis mau ketemu temen lama sekalian beli novel. Boleh kan, Mbok?" pintanya kepada Simbok, yaa Gendhis biasa memanggil ibunya dengan sebutan Simbok.

"Iyaa boleh, tapi pulangnya jangan kesorean yaa, Nduk cah ayu" ujar simbok sambil tersenyum menatap anaknya yang manis itu.

"Siapp laksanakan, Gendhis berangkat yaa, Mbok. Assalamu'alaikum" ucap gadis itu sambil mencium pipi simboknya.

....

Klunting!

Ponsel Gendhis berdering, gadis itu langsung membuka aplikasi WhatsApp untuk melihat pesan yang masuk.

ANGEL

Ninda Ayu Oktaviani
Woii sido gak ki?

Aku sih yes wkwk

Ana Aranita
Buruan sayangkuu, Ara udah jamuran ini,-

Elisa Betiana
Sabarr woii aku otw bareng Lila nih. 10 menit okeyy♥.

Ara Aranita
Oke

Read.

"Araaaaaaa," teriak Gendhis memanggil sahabatnya.

"Aaaa! Gendhis maniss sayanggg aing rinduuu huhu"

Ya, lagi-lagi Ara masih dengan karakter lebaynya yang dulu, iya dulu sewaktu mereka satu sekolah di SMK. Jadi ANGEL adalah singkatan nama kelima sahabat itu wkwk.
Hari ini memang mereka sengaja bertemu untuk melepas rindu, eitt bukan. Bukan melepas rindu, lebih tepatnya adu gosip aww.

"Setaun gak ketemu kok tambah bening ae rupamu cah" kata Gendhis kepada Ara.

"Gendhisa Larasati, please deh yaa aing ga ngerti syeriuss dahh," Ara melotot menunggu penjelasan Gendhis.

"Kamu makin glowing aja sii elahh" jelas Gendhis.

"Hahaha, sa ae lu Neng. Selama di rumah aja, Ara perawatan pake tepung kanji awokwok" Keduanya tertawa setelah saling pandang.

"Dorrrr! Apakah kau melihat monyet? Di mana?" Lila mengagetkan kedua sahabatnya yang sedang asik bercanda.

"Mulai deh gesreknya," gerutu Elisa yang berdiri di samping Lila.

"Ohayyy, makin syar'i aja hijabnya" ledek Ara kepada Elisa yang disusul tawa mereka.

"Ehh tadi yang nyamar jadi Dora siapa? Kasihan banget ngga dijawab" Gendhis meledek Lila, dan lagi-lagi mereka tertawa.

"Bodoamat gue ga dengerr, mau apa lo?!" teriak Lila.

"Yehh dasar Lilakno lungaku, canda Lilaaaa" ucap Gendhis.

Gendhis memang suka menjahili temannya, eh lebih tepatnya guyon alias bercanda tapi, you know lah terkadang garing itu ada. Tapi justru kegaringan itu yang membuat mereka tertawa bersama.

"Eh, btw si Ninda kok lama? Aing laper anjirr, belom makan" Ara mendengus kesal.

"Sabarrr Teteh Araa" ujar Elisa.

Klunting!

ANGEL

PAMIT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang